Chapter 9

1.8K 102 13
                                    

Konnichiwa!

Heee, Lisa kembali

Kesempatan nge-next gegara jam pelajaran lagi kosong

Kalo ngetik dirumah males, Jadi yah gini

Ummm...sebelumnya Lisa mmemperingatkan kalian sesuatu. Nggg.... Tapi lanjut baca aja deh. He he

Happy reading semua, semoga suka^^

Arigatou~

.

.

.

Sakura berada dikamarnya sekarang, nuansa pink mendominasi di ruang tidur yang lumayan besar itu. Berbaring sembari berpikir apa yang membuat Sasuke begitu berubah padanya.

"Haaah, ada apa dengannya ya? Kenapa bisa segitunya? Ugh, bikin orang baper aja. Ne, bagaimana menurutmu Onee-Chan?" Sakura mendudukkan dirinya dan bertanya dengan raut penasaran pada seorang gadis berambut dark pink yang 2 tahun lebih tua darinya

"Menurutku dia sama brengseknya dengan Gaara. Berhati-hati saja"Ucap gadis itu

"Ck, tapi inikan Sasuke-kun. Dia sahabatku sedari kecil"Bantah Sakura

"Kau lupa dengan kejadian itu, huh?pokoknya menjauh. Dan kau pasti tahu apa akibatnya jika kau melanggar perkataanku kali ini"Gadis itu beranjak meninggalkan Sakura yang masih termangu dengan ucapannya

"Aku tak main-main Sakura-Chan, aku akan membawamu bersamaku meski harus memaksa" Setelah itu dia menghilang dibalik jendela kamar Sakura

"Tayuya Onee-Chaaaann, inikan lantai duaaa!" Sakura berteriak sembari berlari menuju jendela dan melihat kebawah dimana Tayuya sedang menyeringai kearahnya

Sakura mengerucutkan bibirnya dan menghela nafas. Dalam hati ia berkata,

'Selalu saja seenaknya, dasar Onee-Chan baka'

.

.

.#Keesokannya

"Temeeeee!" Teriakan yang sangat memekikkan telinga itu muncul, siapa lagi pelakunya kalau bukan Uzumaki Naruto

"Ck, urushai baka!" Desis Sasuke

"Ikut aku sebentar!" Naruto menarik paksa Sasuke menuju labor biologi

.

Sesampainya disana, Sasuke dikejutkan dengan seutas  tali yang dengan cepat melilitkan tubuhnya. Tidak hanya itu, dirasakannya tubuhnya terdudukkan disebuah kursi. Lampu labor yang tadinya hidup, kini dimatikan. Lalu digantikan dengan cahaya senter yang disorotkan kewajah tampannya.

"He, kau terjebak sekarang!" Gadis berambut kuning Ponytail menyeringai senang melihat korbannya yang dalam keadaan tak berdaya. Disebelahnya, Naruto, Hinata, dan Sai menunjukkan senjata penyiksanya masing-masing.

Naruto dengan kemoceng, Hinata dengan sebungkus penuh tomat segar, dan Sai dengan kuas lukisnya.

"Ada apa ini? Kenapa kalian mengikatku? Dan untuk apa benda-benda itu?" Tanya Sasuke mencoba menghilangkan rasa keterkejutannya

"Che, masih bertahan dengan tampang  stoic,eh?" Sai tersenyum palsu

"Ck, lepaskan aku!" Oh, Sasuke kita mulai muak ternyata

Lihatlah wajahnya yang jelas sekali menunjukkan ketidak sukaan

"Ti-Tidak, sebelum k-kau setuju mau membantu kami men-menyelidiki gadis misterius yang bersama S-Sakura-Chan!" Hinata mulai membuka suara

"Tch, sudah kukatakan aku tak peduli dengan hal itu. Sekarang cepat lepaskan aku atau~"

"Atau apa Sasuke?kau dalam keadaan tak berdaya sekarang. Jangan mencoba untuk melawan kami!" Sai kini menampilkan seringainya yang menyeramkan

"Apa yang mau kalian lakukan!?" Sasuke semakin menajamkan matanya

"He he... Apa ya?mungkin...."Naruto menggantungkan ucapannya

Melirik pada teman-teman dan kekasihnya lalu tersenyum misterius

"A-Apa!?" Sasuke mulai takut sekarang

"Aku akan melakukan iniiiiii!" Naruto membuka sepatu dan kaus kaki Sasuke dengan cepat lalu menggelitik kedua telapak kaki itu menggunakan kemocengnya

"Ng...fffttt" Sasuke menahan tawanya, setitik air mata keluar dari ujung matanya karena tak kuat dengan siksaan yang diterimanya

Beberapa menit kemudian, siksaan itu berhenti karena Naruto bosan melihat respon Sasuke yang ternyata bisa menahan gelitikan maut darinya. Dilain sisi, Sasuke menyeringai senang karena dapat mempertahankan image uchiha nya.

"Jangan senang dulu Sasuke!" Sai kini maju dengan kuasnya

Memperlebar seringai, iapun menancapkan bulu kuasnya kedalam lubang hidung Sasuke. Membuat sang empunya memekik tertahan dan bersin secara otomatis. Kuas yang tadinya menancappun kini sudah keluar, namun lendir-lendir berwarna bening itu menempel di tiap bulunya.

Giliran Hinata sekarang, tidak seperti yang lainnya. Ia menampilkan senyuman yang sangat manis. Mengambil sebuah tomat dari kantong plastiknya lalu memotongnya. Meletakkan potongan itu disebuah piring dan mengambil kuas bekas hidung Sasuke tadi menggunakan sarung tangan. Memberikan potongan tomat itu topping lendir

"Se-Sekarang...b-buka mulutmu, S-Sasuke-kun!" Hinata menyodorkan tomat buatannya tepat dihadapan mulut Sasuke

Sasuke menatap sedih tomat kesayangannya yang kini diberikan lendir hidungnya sendiri. Ukh, Sasuke tak kuat lagi. Cukup sudah penyiksaan ini!

Sasuke menjauhkan wajahnya dan berkata cepat

"A-aku akan menuruti kalian, hentikan peyiksaan ini sekarang!"

Dan hal itu sukses membuat para sahabatnya puas dan membuka ikatan tali pada tubuh Sasuke.

"Hehe, harusnya kau mengatakan itu dari tadi ttebayo!" Naruto menyengir ria dan Sasuke menghela nafas lega

"Baiklah, kita mulai rencananya besok. Ingat janjimu Sasuke-kun, atau kau akan mengalami hal yang lebih dari ini" kecam Ino

"Hn"

Haaahh, selesai juga

Guru yang ngajar tiba-tiba masuk, tapi udah terlanjur buat dan males berhenti

Hehe, jadi Lisa lanjut buat aja

Gak apalah sesekali gak dengerin penjelasan

Jadi gimana?

He he, VoMent 15+ ya

Arigatou~

Hate And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang