Bagian 20 : Love in London

62 35 122
                                    

Bagian terbaik dan yang selalu ditunggu-tunggu dalam kelompok kami adalah ritual Silahturahmi Challenge.  Yang kali ini, kita akan menjelajah negeri ratu Elizabeth! Ya apalagi kalo bukan, Inggris.

Jadi, kita akan menjelajah tempat Arctur menimba ilmu. Katanya sih, dia bakal ngajak ke tempat-tempat seru dan mau bikin kejutan gitu.

Berhubung, Arctur engga punya acara sama sekali, jadi kita bebas deh mau jalan-jalan berapa hari di sini karena bosnya engga punya kegiatan apa-apa.  Dia juga mengajak temannya buat ikut jalan-jalan.

Siapa ya namanya?

****

Pertemuan Pertama

Inggris,
Siapa sih yang tak mengenal negara yang satu ini. Yup, tempat ini dipilih pula oleh Arctur sebagai rumah keduanya. Mahasiswa Cambridge mengatakan bahwa ia tak ingin pindah dari negara ini. Konon katanya, negara ini juga menjadi tempat pertemuan pertama dari kedua orang tuanya.

Setelah tiba di bandara Heathrow, kita bertiga langsung dibawa mengelilingi kota London. Kata Arctur, kalo sore-sore lebih enak menghabiskan waktu di Hyde Park. Taman ini bukan sembarang taman, karena taman ini termasuk kedalam Royal Park.

"Yaudah, langsung aja mulai potluck," kata Arctur yang sedari tadi sudah kelaparan.

"Baru juga nyampe, Ndut." kata Vega.

Karena tuan muda Arctur sudah kelaparan, maka acara potluck pun kita mulai secara sederhana. Sangat sederhana. Tapi, acara ini berlangsung cukup lama hingga hari berganti menjadi senja.

Arctur lekas membawa kami ke Trafagal Square, di sana ia mengenalkan temannya pada kita bertiga. Tempat ini merupakan lapangan kota yang paling bersejarah, soalnya ada monumen Nelson's coloumn dan air mancur gitu deh.

"Kenalin nih, temen gue, say hi, Patrick." kata Arctur yang mengenalkan temannya. Patrick merupakan seorang anak Bali yang mendapatkan keturunan blasteran, Inggris-Bali. Lebih tepatnya, ayahnya merupakan orang Bali dan Ibunya orang Inggris.

"Halo temen-temen semua, saya Patrick Widharma Bagaskara, panggil saja saya Patrick." katanya sambil tersenyum manis.

"Salam kenal ya ganteng." kata Vega.

"Jangan genit, Vega!" kata Alde.

"Dih, cemburu aja lu!" kata Vega.

"Udah gausah diterusin lagi, yuk cabut kita ke London Eye." kata Arctur yang memotong perdebatan antara Vega dan Alde.

Oke, lanjut aja ya...

Kita berlima pun langsung cabut buat naik wahana London Eye. Kata Arctur, ga komplit kalo belum naik London Eye. Soalnya, kita bisa melihat kota London. London Eye ini berbentuk kincir angin besar, yang berisi 32 kapsul dan tingginya 135 meter.

"Gue takut anjir..."kata Betel.

"Ahelah, kan elu dah suka berpetualang. Naik aja lah." kata Alde.

"Don't be Afraid, buddy." ajak Patrick.

"Pegangin ya.. takut jatoh gue." kata Betel. Dengan berbagai pemaksaan, akhirnya Betel mau juga naik London Eye. Soalnya, dia emang takut sama ketinggian, hampir phobia sih kayanya. Tapi, untunglah ada Patrick yang berusaha menenangkan Betel.

"Bagus ga pemandangannya?" kata Arctur.

"Keren banget!" kata Vega.

"Kapan-kapan kita naik ini lagi ya Vega." kata Patrick.

"Tentu saja Patrick, bersama kamu mah aku mau aja kok." canda Vega.

"Noh kan mulai lagi deh kelakuan Vega." kata Alde.

The Adventure Of Milky WayМесто, где живут истории. Откройте их для себя