Chapter 23: That night

3.3K 380 35
                                    

"kenapa kau mau saja? "

"emm? Mau apa? " jawab ku sembari memakai tas untuk pergi dari ruangan ini. Bambam yang tadinya menyenderkan bokongnya pada meja akhirnya berjalan menyamai langkah kaki ku.

"anggota peralatan" ujarnya dalam satu tarikan nafas yang berat, aku sebenarnya tak tahu apa yang akan di kerjakan oleh anggota peralatan pada acara festival nanti, tapi melihat bambam seperti ini aku jadi was was dan perasaan ku jadi tak enak.

"memangnya kenapa?, apa ada yang salah kalau aku menjadi anggota peralatan? " aku mengerutkan dahi ku "kalau di lihat dari wajah mu yang seperti ini pasti jawabannya iya"

"mau berganti tempat dengan ku? " pria itu menepuk bahuku "sepertinya aku tidak pandai untuk menarik banyak pelanggan jika aku di tempatkan dianggota pemasaran, aku paling benci berbicara banyak melelahkan... " bambam memasang senyum canggungnya, ia tidak menjawab pertanyaan ku yang tadi dan aku tahu kalau ia sedang berbohong, aku juga tahu kalau dia selalu menjadi pembicara pada saat presentasi tugas, mana mungkin dia benci akan hal itu.

Aku hanya membalas nya dengan senyuman, karena siapa yang berani menentang keputusan baekhyun sunbae?, walaupun jimin ketua festival tahun ini tapi tugas yang membagikan setiap anggota kelompok adalah baekhyun sunbae sedangan tugas jimin adalah untuk mengurus acara nya supaya berjalan dengan lancar dan berhasil. Semuanya sudah diatur jadi tidak ada yang boleh mengatur.

"besok aku yang akan memberitahu baekhyun sunbae supaya posisimu ditukar dengan ku"

"bambam-sii" aku dengan keras menepuk pundak pria jangkung itu "hajima, aku baik baik saja..., kau malah membuat ku menjadi berfikir sesuatu... "

"apa? Kau berfikir apa? Aku hanya kesal saja mengapa kau yang jelas jelas bisa di lihat dengan mata sebagai seorang wanita masih saja dia memasukan mu ke anggota peralatan yang seharus nya memiliki anggota semua laki laki.."

"ani, hyojung juga wanita sama seperti ku"

"tidak!! Tidak sama postur badan mu berbeda, dia mempunyai badan yang berisi sedangkan kau..." dia mengangkat lengan kanan ku "lihat seperti ranting pohon yang sekali di genggam bisa patah"

"kau sebenarnya ingin berbuat baik apa malah ingin mengataiku sih? " ujar ku yang sudah membuang muka.
Ranting pohon... Cihhh... Walaupun lengan ku seperti ini aku bisa mengangkat satu batang tebal badan pohon, bahkan waktu aku duduk di sekolah dasar aku beberapa kali berhasil menang adu panco melawan siswa laki laki yang badan nya seperti boneka beruang besar.

Aku kuat!!!

Tuhan pasti akan menciptakan makhluknya dengan kelemahan dan kelebihan yang seimbang kan.

"sudahlah jangan banyak bicara aku ingin pulang... " aku melihat jam di tangan ku yang sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Tidak terasa waktu cepat sekali berputar, aku tak tahu bagaimana hari ini berjalan dengan bermacam macam permasalahan. Pagi yang aku rasa akan begitu menyenangkan ternyata lenyap hanya dalam hitungan jam. Situasi yang canggung antara aku dan lisa, bertengkar dengan jimin, anggota peralatan dan bambam yang ingin menukar posisi nya dengan ku. Semuanya terjadi dalam kurun waktu 24 jam.

"kau tidak mau? "

Lagi bambam masih membicarakan hal tersebut walaupun aku sudah mengatakan kalau aku baik baik saja dengan posisi tersebut.

Aku tertawa garing "hanya saja aku tak mau menimbulkan masalah lagi"

"aku yang akan bertanggung jawab, jika dia menyeret mu dalam masalah ini aku akan membela mu"

"kau menyukai ku? " perkataan ku berhasil membuat bambam terdiam ia tertohok matanya membulat, ia seperti tersedak ratusan jarum di tenggorokan nya. Memandangi ku dengan tatapan yang tidak bisa di percaya jika aku bisa bisa nya mengatakan hal tersebut di waktu seperti ini.

HeartfeltWhere stories live. Discover now