Chap 08 - Penyerangan (Bag. Awal)

1.9K 192 4
                                    

Siang yang cerah di langit kota Tokyo, terlihat seseorang dengan surai baby blue nya terdiam sambil memandang kelopak sakura yang berguguran. Begitu tenang suasana siang hari tersebut, sebelum terdengar suara panggilan dari seseorang bersurai kuning cerah yang berlari menuju si surai baby blue.

"Kurokocchi!!!!" teriaknya yang langsung memeluk satu eksistensi yang sedang duduk santai itu.

"Konnichiwa Kise-kun" sapa Kuroko dengan tenang.

"Apa yang Kurokocchi perthatikan-ssu?" Tanya Kise masih betah memeluk Kuroko.

"Memperhatikan kelopak bunga yang jatuh. Di tempatku dulu tidak ada bunga seperti itu" balas Kuroko masih memperhatikan kelopak bunga sakura yang berjatuhan.

"Eh? Memangnya di tempat Kurokocchi tidak ada bunga sakura?" binggung Kise yang masih tetap betah memeluk Kuroko.

"Hanya bunga berwarna putih saja, tetapi ada satu bunga yang berbeda warna di antara bunga yang pernah kulihat. Bunga itu memiliki banyak warna" jawab Kuroko dengan muka berbinar.

"Heeee~ itu pasti bunga yang indah" balas Kise sambil membayangkan bunga tersebut.

Fokus dengan percakapan dan muka berbinar Kuroko, Kise tidak menyadari ada tanda bahaya yang sedari tadi menguar kuat dari arah pintu masuk kelas.

"Ryouta" dan seketika setelah mendengar namanya di panggil oleh suara yang begitu dia kenal, Kise langsung melepaskan pelukannya dan menengok pada suara yang memanggil dengan gerakan patah-patah.

"A...akashicchi" ucap Kise dengan suara yang bergetar.

"Ah, Akashi-kun. Urusan mu sudah selesai? Berapa lama lagi aku harus menunggu?" Tanya Kuroko dengan muka datarnya mengabaikan muka Akashi yang sudah seperti raja setan itu.

"Semua sudah di gym, Ryouta. Dan kau malah asik-asikan dengan Tetsuya?" Tanya Akashi dengan senyum yang menyeramkan.

"Ba...baik Akashicchi aku akan kesana sekarang" balasnya masih dengan suara gugup.

"Kalau begitu pergi sekarang dan ingat, latihanmu ku tambah 2 kali" ucap Akashi yang membuat Kise langsung pergi menuju gym.

"Akashi-kun, sampai kapan aku harus menunggu? aku bisa bosan jika terus di sini tanpa kegiatan" protes Kuroko dengan wajah datarnya.

"Tetsuya, sudah berapa kali ku bilang panggil aku dengan namaku" ucap Seijuurou sambil mengehela nafas.

"Tapi Akashi-kun itu bukan Sei-kun!"

"Apa yang kau katakan Tetsuya, aku Seijuurou tunanganmu" balas Akashi sambil memegang pundak Kuroko.

"Tidak! Sei-kun sudah mati! Dan kau hanya orang yang mirip dengannya!" elak Kuroko.

"Tetsuya, kumohon tatap mataku, aku ini benar-benar Seijuurou. Aku hanya meminjam tubuh Akashi untuk melindungimu, ku mohon percayalah Tetsuya" pinta Seijuurou.

"Tidak.....Sei-kun sudah mati! Jangan mengarang cerita Akashi-kun!" teriak Kuroko, menepis tangan Seijuurou dan pergi meninggalkannya sendirian di kelas.

"Tetsuya..." lirih Seijuurou mencoba menahan tangis nya.

Kesal, sedih itu yang Kuroko rasakan saat Akashi mengatakan bahwa dia adalah sosok tuangannya Seijuurou yang sudah meninggal. Kesal saat mendengarkan pernyataan dari Akashi dan sedih saat tau bahwa tuangannya itu memang sudah tiada.

Dia masih merindukan sosok yang sudah menemaninya sejak kecil, selalu melindunginya dari bahaya dan merupakan sosok yang sangat dia cintai. Tapi takdir berkata lain, saat Seijuurou datang ke Istana Seirin tepat saat itu terjadi sebuah penyerangan yang entah siapa pelakunya Kuroko tidak mengerti. Tapi kenapa semua orang yang berada di Istana dan Kerajaannya ikut menjadi korban? Bahkan sang tunangan ikut menjadi Korban dan hanya menyisakan Kuroko seorang.

Fallen Angel [END]Where stories live. Discover now