112 31 6
                                    

"Esumpah ya mukanya tuh minta ditampol banget anjir gangerti lagi gue??"

"Emang yang mana sih anaknya? Gue jadi penasaran..."

Manda menghela napas sambil berusaha nginget-nginget wajah cowok tadi. "Gue gak familiar sama muka dia.."

"Makanya lo kali-kali keluar kelas napa jangan diem mulu???"

Manda roll eyes dengan males ke arah Sarah dan memandangi layar hpnya, menunggu ojek online pesanannya yang sebentar lagi akan datang. Matanya sibuk mencari-cari si pengemudi motor di antara kerumunan murid-murid ketika dia meliat sosok berjaket bomber hijau army yang nggak asing lagi sedang berjalan ke arah parkiran motor bersama Donghan.

Jangan jangan dia yang diceritain Donghan tadi?....

"Man, driver gue udah nyampe nih. duluan ya!" Pamit Sarah membuyarkan lamunannya.

"Eh- iya, tiati ya!" Manda melambaikan tangannya namun fokusnya masih tertuju pada Donghan dan orang asing disebelahnya.

Satu persatu anak cowok Ilegal mulai berdatangan, lalu nyamperin Donghan sama cowok kembalian tadi dan berhighfive ala cowok layaknya nggak ketemu bertahun-tahun.

Apa mungkin dia anak sekolah Manda tapi emang Manda belum pernah ketemu?









Aneh emang, tapi semingguan Manda jadi kepo berat sama si cowok kembalian yang mukanya pol jutek itu.

Dia siapa sih? Kenapa dia nyegat tangan gue waktu itu? Kenapa bisa dia kenal sama Donghan? Kenapa seakan-akan anak Ilegal belum pernah/udah lama gak ketemu sama cowok kembalian tadi?

Ya masuk akal kalo emang dia anak sekolah Manda yang belum pernah Manda temuin, tapi lagi-lagi cerita Donghan tentang anak SMAN 7 yang bonyokin dia dulu makin bikin Manda penasaran.














Sampai Manda mutusin buat bodo amat sama cowok itu, bahkan dia bersyukur gak ketemu sama orang songong macem dia lagi.




























Tapi, semesta selalu punya caranya sendiri untuk mempertemukan dua orang yang emang udah ditakdirkan untuk bertemu.


















Seperti halnya saat cowok kembalian itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas saat walikelas memperkenalkannya sebagai murid baru.

°°°°°
















°°°°°

"Coba perkenalkan diri dulu ya nak," ucap Bu walas.

"Nama gue Yona-"

"Bahasa formal dong, nak. Yang sopan."

Pemuda itu menghela napas malas. "Nama saya Yonathan Putra Longguo, dipanggil Yongguk. Pindahan dari SMAN 7."

"Nah anak-anak, ja-"

"Bu, saya mau duduk disamping dia boleh gak?" Sela cowok itu tanpa memedulikan fakta bahwa seorang guru sedang bicara.

Cowok itu berdiri didepan papan tulis menenteng jaket bomber hijau armynya- yang pasti sudah tidak asing lagi buat Manda ketika pandangan mereka bertemu.

Udah jatuh, tertimpa tangga, tangganya tingkat 2 lagi⏤ persis itu yang dirasakan Manda sekarang.

"Gimana, Manda?" tanya Bu walas memastikan apakah Manda menyetujui permintaannya.

Seakan bisa membaca ekspresi Manda yang kebingungan, Yongguk mempertegas maksudnya sekali lagi. "Gue bilang gue pengen duduk disebelah lo, boleh gak?"

NGGA. NGGAK BOLEH.

Emang Sarah hari ini gamasuk karena sakit, tapi masih ada 2 bangku kosong yang tersisa di barisan paling belakang. Kenapa harus disebelah gue sih???

"Saya suka gak keliatan kalo dibelakang bu," katanya seakan bisa membaca pikiran Manda.

Manda mendengus kesal dan menatap Yongguk sinis karena tau dia disudutkan hanya dengan satu pilihan kali ini. "Iya Bu, nggak papa."

Cowok bertatapan dingin itu langsung berjalan menghampiri mejanya tanpa dipersilahkan terlebih dahulu. Tanpa sepatah katapun Yongguk menaruh kasar tas dan jaketnya diatas meja lalu duduk dan memainkan hpnya.

Hawa-hawa setan.

Bisa gak, jangan songong-songong banget, jadi at least kesan pertama orang-orang ke lo tuh gak belagu?? Pengen rasanya Manda blak-blakan ngomong begitu ke Yongguk.

"Manda," panggil walikelasnya lagi. "Ikut ibu sebentar."

Manda menurut dan mengikuti walikelasnya keluar kelas, dan Yongguk diam-diam melirik teman baru-nya itu walaupun kepalanya mengarah ke layar handphone.

°°°°°





















°°°°°

Nggak pernah sekalipun terpikirkan oleh Manda kalo dia bakalan berdoa supaya waktu istirahat nggak akan pernah dateng.

Biasanya, waktu istirahat merupakan satu-satunya penghibur disekolah karena dia bisa makan cireng dikantin atau sekedar tidur 15 menit dikelas yang sepi.

Tapi tidak untuk sekarang.

Manda menatap lembaran-lembaran biodata dan data catatan BK yang harus dia isi tergeletak di atas meja.

















Bukan, bukan biodatanya. Tapi biodata Yongguk.


Dia memang mengutuk jabatannya sebagai sekretaris, tetapi Manda tidak pernah merasa sesial ini karena harus berhadapan 4 mata dengan seseorang yang ngeliat mukanya aja Manda udah males, apalagi mendata seluk beluk kehidupannya di sekolahnya dulu?

"Nih isi biodata dari walas." Manda menyodorkan lembaran-lembaran itu ke meja Yongguk, memecah konsentrasinya dari game mobile legend.

"Gue juga disuruh ngedata pelanggaran dan prestasi lo segala macem lalala dari BK. Gue tau ini malesin juga buat lo jadi mendingan⏤"






















"Lo cewek teh botol yang gue tabrak di depan TU sama kantin kan?"

Manda mengernyit dan menatapnya bingung.

"Maafin gue ya udah narik tangan lo waktu itu."

Manda bingung mau ngapain dan gatau mau jawab apa. Alhasil dia cuman bengong ngeliatin Yongguk yang permintaan maafnya belum terjawab.

"Woy, gue nanya nih. Lo maafin gue gak?"

Manda masih mematung.

"Ya gapapa sih kalo gamau maafin, yang penting gue udah minta maaf. Utang gue sama lo udah kelar kan berarti?"

Nggak, utang lo buat gue jeburin ke kolam Seaworld biar dimakan hiu dan piranha belum kelar.


























yak inilah ship baru kita, cowok kembalian x cewek teh botol :))))

don't forget to vote! 💜

veter | kim yonggukWhere stories live. Discover now