22. Berangkat Bertiga

16.5K 804 35
                                    

"Cantik banget temen lo" Ujar Dimas kepada Talitha. Talitha hanya memutar matanya.

"Masih kecil, belajar yang bener" Ucap Talitha.

Sebelum tidur mereka memutuskan nonton film terlebih dahulu. ini juga belum waktunya tidur. Talitha, Dimas, dan Daniel duduk di sofa. sedangkan Rakha duduk di carpet karna tidak kebagian tempat. ia juga lebih suka duduk di carpet dari pada di sofa.

Dimas yang melihat Rakha duduk di carpet ikut-ikutan di carpet.

Mereka sudah menyiapkan selimut bantal kecil dan camilan untuk menonton. jarang-jarang nih mereka semua bisa berkumpul seperti ini. tapi, sayang Kevin sedang mengantar Clarisse.

"Nonton apa nih?" Tanya Rakha.

"Horror dong horror!" Ujar Talitha semangat

"The Conjuring?" Tawar Rakha

"Itu film udah lama tapi belum gue tonton, ya udah itu aja" Ucap Daniel

Rakha mulai men-setel filmnya. Talitha memang tidak menyukai film horror tapi ia sedang ingin menonton film horror. sekali-kali

*

Beep.. Beep

Talitha terbangun karna suara menjengkelkan dari handphone-nya berbunyi, alarm. Setelah mematikan alarmnya, ia menguap. Talitha melihat ke sekeliling. mengapa dia berada di ruang tamu?

Oh'iya. kemarinkan mereka menonton film disini, mungkin ketiduran. Talitha merubah posisinya yang tadinya tidur menjadi duduk di sofa.

'Kemana yang lain?' Batin Talitha.

Ia menatap jam dinding. seketika matanya melotot "Telat!!" teriaknya. Talitha buru-buru ke atas untuk bersiap-siap berangkat sekolah.

Tak sampai 15 menit ia siap. 10 menit cukup,bahkan kurang dari 10 menit.

Ia mengutuki siapapun yang tidak membangunkannya. ia kesal, kenapa tidak ada satu pun yang membangunkannya.

Dan Talitha salah men-set alarm. Benar-benar pagi yang sial baginya.

Talitha menyambar Roti tawar yang sudah di olesi Selai ia langsung berlari keluar rumah. mau tak mau harus naik bus atau ojeg.

Talitha berlari sambil mengunyah Rotinya, dia benar-benar buru-buru. Bahkan aku tidak tau dia mengunyah rotinya atau langsung menelannya.

Terdengar suara langkah dari belakang. Talitha menengok ke arah sumber suara. Alan.

"Telat juga lo?" Tanya Alan.

"Iya. parah gak ada yang bangunin" Jawab Talitha

"Bareng aja yuk? naik Bus aja. sebentar lagi kita sampai di haltenya" Ujar Alan. Talitha hanya mengangguk. mereka berjalan lebih santai sekarang. tidak seperti tadi, lari-lari seperti orang kesetanan.

Butuh waktu sebentar untuk menunggu bus yang dimaksud Alan datang. mereka berdua naik dan duduk di kursi yang kosong. kebetulan bus-nya tidak terlalu banyak penumpangnya.

Mereka berdua mengobrol dengan santai. bisa dilihat dari senyuman yang terukir diwajah keduanya.

Sesekali Talitha tertawa atas lelucon yang dilontarkan Alan, dan Alan hanya tersenyum ia senang bisa melihatnya Tertawa dan tersenyum lagi.

Keduanya mempunyai perasaan yang sama, tapi keduanya juga takut. Takut kalau perasaannya tidak terbalas.

Padahal sudah menjadi rahasia umum, kalau mereka saling mencintai.

Bus berhenti sebentar di halte lain. Alan dan Talitha masih asik ngobrol sambil sesekali tertawa.

Tak lama kemudian bus berjalan lagi.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang