He cares?

3.2K 274 12
                                    

"kebencian adalah awal dari cinta dan jika semakin benci maka cinta itu akan semakin besar padanya"
.
.
.

🌸min hye

Aku melihat seorang namja yang tiba-tiba datang dan berbicara dengan sunbae joshua,entah apa yang terjadi pandanganku terlihat buram aku tak bisa melihat namja ini dengan jelas.

Dia menanyaiku tentang 'sepatu' itu lalu memakaikannya di kakiku, sungguh aku tak tahu siapa dia,ada apa dengan mataku bukankah tadi masih baik-baik saja lalu kenapa tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas.

Aku hanya diam membisu ketika dia terus bertanya padaku,lalu dia menyuruhku untuk menaiki punggungnya.

Aku melihat ke arah sunbae joshua yang sudah terlihat buram di mataku aku mencoba melihatnya namun namja ini terus membawaku entah kemana.

Dia menurunkanku lalu menyuruhku masuk ke mobilnya namun tiba-tiba dia memegang tanganku dan mencium bibirku.

Aku sangat terkejut atas apa yang dia lakukan,mungkin ini yang dirasakan haneul waktu itu.

Aku terus mendorong tubuhnya namun dia memegang sebelah tanganku dan sebelah tangannya melingkar di pinggangku.

                     💖🌸💖🌸

Entah ada apa dengan mataku aku tak bisa melihat apapun dengan jelas 'menyebalkan' kata yang selalu kuucapkan dalam hati,dengan begini aku tak bisa apapun selain diam dan terus mengusap mataku.

"ada apa denganmu? "tanya namja yang ada di sebelahku.

"siapa kau?"

"kau tak bisa melihat,bukankah kau sudah mengenaliku"

'sepertinya aku mengenal suara ini, tapi siapa?ahh, kenapa aku bisa sebodoh ini' gumamku dengan pelan agar namja di sebelahku tidak mendengarnya.

"entahlah mataku tak bisa melihat dengan jelas"jawabku dingin dan entah bagaimana aku bisa bersikap seperti ini  pada namja yang seenaknya menciumku tanpa se izin dariku.

Hening...

Bagaimana bisa aku tidak marah pada dia dan kenapa juga aku tak menolaknya untuk mengantarnya lalu bagaimana dengan sunbae joshua.

Aku jadi ingat ketika sunbae memanggil dia taehyung 'tunggu taehyung,dia taehyung'

"berhenti!! "ucapku dengan nada tinggi.

"mobil ini memang berhenti,ayo ikut aku"

'pabbo' berapa kali aku harus malu di hadapan orang lain.

Dia membuka pintu mobilnya dan menarik tanganku keluar dari mobilnya lalu mengajakku ke sebuah tempat entah tempat apa ini dan yang pasti aku tidak tahu karena aku tak bisa melihatnya dengan jelas.

Aku menangkis tangan yang di pegang namja ini dan berjalan sendiri lalu tanpa kusadari aku menabrak dinding yang terlihat jelas namun tidak jelas bagi mataku.

'sudahlah aku sudah cukup malu' seseorang datang dan menarik tanganku,jika dipastikan sepertinya namja tadi.

"bagaimana apa sakit atau malu? "

"yang pasti aku ingin cepat pulang"jawabku dengan nada tinggi.

Namja itu membantuku duduk dan memasangkan sesuatu di mataku,sepertinya dia akan membelikanku kacamata 'apa dia peduli?'

"bagaimana? "

"kau gila ya? Bagaimana bisa aku melihat jika kacamatanya berwarna hitam"

Dia tertawa melihat reaksiku mungkin sebelumnya dia selalu di manja oleh pacarnya.

School VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang