Ch 3

5.4K 318 3
                                    

When we have each other, we have everything.

•°•

"Bang mau rasa apa?" Resya berdiri didepan kasir untuk memesan minuman yang dia inginkan.

"Apa aja," Jawab Revino yang sedang memainkan ponselnya.

"Yaudah, mba saya pesen matcha tea latte tambah bubble nya 1 yang large sama pearl milk tea large nya 1,"

"Semuanya Rp.69.000 mba,"

Resya menjulurkan tangannya ke Revino, Revino melihat tangan Resya sebentar lalu mengernyit menatap Resya.

"Apaan?"

"Uangnya lah Bang Sat,"

Revino menghela nafas lalu mengeluarkan dompetnya dan memberikannya ke Resya. Dan dengan senang hati Resya mengambilnya.

"Ini mba,"

Resya menerima struknya lalu menunggu minumannya.

"Bang,"

"Hmm,"

"Abang ih kalau dipanggil tuh nengok napa,"

Revino menengok kearah Resya yang sedang cemberut diabaikan oleh abangnya. Revino mengusap kepala adiknya sayang.

"Apa Sya?"

"Jajanin," Resya tersenyum lebar.

Revino tersenyum dan menganggukan kepalanya, Resya langsung berjingkat-jingkat sembari mengangkat dompet Revino ditangannya.

'Gini nih kalau pulang, dompet gue kosong melompong' batin Revino.

Setelah minumannya diambil, mereka pergi berbelanja sesuai dengan keinginan Resya. Alasan mengapa Revino sangat malas pergi ke mall bersama Resya ya seperti ini. Kalau uang Resya yang dipakai Revino akan dengan senang hati mengantar. Tapi, ini semua menggunakan uang Revino. Mau tidak mau harus dituruti kecuali Revino tidak malu melihat adiknya merajuk didepan umum.

"Yeayy akhirnya, bener juga kata Vira. Diskon bagus-bagus barangnya," Ucap Resya selesai mereka berbelanja.

Revino juga memegang belanjaan Resya, mungkin sekitar 10 paperbag belanjaan Resya dan 1 paperbag isinya hanya setelan jas milik Revino.

"Makasih abangku yang baik hati dan tidak sombong. Kerjanya jangan males-malesan ya bang, ntar kalau pulang lagi ke Bandung dompetnya jadi tebel tuh. Kita bisa main lagi, seru kan?" Resya tersenyum senang.

"Palalu seru, iya lo mah seneng. Gue menderita curut!"

"Hushh, ngga boleh gitu sama adiknya bang,"

Revino mengabaikan perkataan Resya lalu pergi ke parkiran untuk kembali kerumah.
Sesampai dirumah, Resya langsung pergi begitu saja tanpa mengambil barang-barangnya.

"Resya bawaan lo eh," Panggil Revino berteriak.

"Bawain bang, Resya cape," Teriak Resya dari dalam rumah.

Revino mengusap wajahnya,
"Untung adik, kalau bukan udah gue masukin sumur tetangga," Ucap Revino pelan lalu terkekeh.

Mana mungkin dia tega memasukkan perempuan yang dia sayangi kedalam sumur. Yang ada dia yang dimasukkan oleh ayahnya. Revino mengambil semua barang-barang Resya lalu berjalan memasuki rumah.

"Ab- apaan tuh bang?" Tanya ibunya yang melihat banyaknya paperbag yang dibawa Revino.

"Belanjaan Resya mom,"

BROKEN PIECES [Selesai]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum