2

5.3K 360 18
                                    

Ve Pov

Hai.. Aku Jessica Veranda. Mungkin kak Kinal sudah bercerita sedikit tentangku. Jadi, aku tidak perlu menceritakan tentang diriku lagi.

Aku sedang menunggu kak Kinal pulang. Ini sudah malam dan dia belum pulang. Kemana coba? Di telfon gak diangkat, dichat juga gak dibales-bales.

Ada yang aneh dengan dirinya akhir-akhir ini. Dia jadi sedikit... menjauh dariku. Entah ini perasaanku saja atau gimana. Tapi sungguh, itu sangat kerasa sekali. Dan aku, tidak suka dengan dirinya yang menjauhiku.

Krek.

Pintu terbuka. Membuatku menoleh ke arah pintu. Ternyata itu papa. Ternyata dia masih ingat pulang. Papa itu, sebulan sekali baru pulang. Karena ia mengurus perusahaannya di luar negri.

"Hei, Ve." sapa papa.

"Papaa." sapaku balik.

"Kamu sendirian? Mana kak Kinal? Dia belum pulang dari rumah Beby?" tanya papa.

Oh kak Kinal pergi ke rumah kak Beby. Kenapa dia tidak mengajakku? Biasanya dia mengajakku! Lihatkan? Ini sudah aneh.

"Hei, kok kamu bengong?"

"Oh iya.. Belom pa. Mungkin bentar lagi. Papa udah makan? Mau Ve masakin sesuatu?"

"Gak usah sayang. Papa udah makan sama klien tadi. Kamu tidur aja udah malem. Biar papa yang nunggu kak Kinal pulang."

"Oke pa. Good night pa."

"Iya."

Setelah itu, aku pergi ke kamarku. Apa aku ke kamar kak Kinal saja? Iya. Aku di kamar kak Kinal saja.

Biasanya aku yang menyuruh kak Kinal untuk tidur di kamarku. Jadi, aku sangat jarang masuk ke kamarnya.

Kamar kak Kinal wangi dan nyaman ternyata. Wallpapernya berwarna coklat muda dan banyak sekali digantung medali-medali hasil prestasinya. Dia itu jago sekali bernyanyi, bermain basket, dan juga pintar dalam segala pelajaran.

Krek.

Pintu kamar dibuka. Yeay, kak Kinal sudah pulang.

"Kamu ngapain disini?"

"Nungguin kak Kinal pulang."

"Ada apa?"

"Kok ada apa sih?"

"Kakak capek.. Kamu.. Ke kamar kamu aja ya."

"Capek mulu sih? Kakak kenapa sih? Udah seminggu ini kakak kayak jauhin aku! Aku salah apa? Bilang!! Jangan jauhin aku gini!"

"E..ngga kok. Pikiran kamu aja. Udah sana kamu balik ke kamar kamu yah."

"Tapi.."

"Kakak ngga apa-apa."

"Kak.."

Kak Kinal menghela nafas kasar, "Veranda kamu denger kakak ngomong gak sih!!"

Lagi! Kak Kinal membentakku lagi. Kenapa saat kak Kinal membentakku, hatiku rasanya... Sakit. Sakit sekali. Aku ngga suka! Akupun langsung keluar dari kamarnya tanpa berkata apa-apa lagi.

Aku membanting pintu kamarnya dan langsung masuk ke kamarku. Aku langsung menerjang kasurku dan menangis.

"Hiks.. Kak.. Kinal.. Jahat.."

"Hiks.."

"Huaa.."

Aku masih menangis sesegukkan. Sampai kak Kinal masuk ke kamarku. Dia bahkan mengunci pintu kamarku.

Chubby GirlWhere stories live. Discover now