Bagian 13

2.8K 182 5
                                    

Helaian silver yg tertiup angin tak dihiraukan pemilik nya meski menghalangi pandangannya. Tangan itu bergerak meraba dadanya, benda itu sudah tidak ada. Sekarang sudah berada pada tempat yg seharusnya. Mulai sekarang, dia harus terbiasa tanpa warna nya.

"Minum ini.kau terlihat sangat kacau."ucap Aoba melemparkan sekaleng kopi pada orang yg didepannya sedang sibuk dg pikiran nya. "Maaf, aku selalu merepotkan mu."ucap orang itu."oh ayolah, Kakashi. Kau seperti remaja ABG yg baru patah hati. By the way... Pakaian ku muat juga untuk mu."ucap Aoba. "katakan saja kalau aku gendut."ucap Kakashi datar. Aoba hanya tertawa melihat raut wajah Kakashi.

Saat pria itu memutuskan pergi dari kediaman Haruno, dia sama sekali tidak membawa pakaian ganti selain yg sudah melekat pada tubuhnya. Itupun dalam keadaan basah kuyup. Dan sekarang dia harus menanggung akibatnya. Demam.

"Kakashi. Ini aku buatkan sup untuk mu. Dan juga obat penurun demam."ucap Hanare yg baru saja datang membawa nampan. "Jika sudah seperti ini, lebih baik aku pergi."kata Aoba lalu keluar dari kamar nya."aku merepotkan sekali."ucap Kakashi. Wajah nya yg tidak tertutup masker begitu kelihatan pucat, bibir nya juga membiru.

"Apa ini? Yg benar saja kau minum kopi dalam keadaan seperti ini. Aoba tidak bisa diandalkan. Cepat makan ini, nanti keburu dingin."

"Terima kasih, Hanare."

# # #

Sakura melangkah dg malas menuju pintu bertuliskan RUANG PRESEDIR. jika saja dia tidak memikirkan hidupnya akan hancur jika tidak datang ke kantor, dia lebih memilih tidur di rumah. Kini dia sudah duduk manis dikursi yg biasa Kakashi duduki. Apa yg harus dia lakukan sekarang? Dia sama sekali tidak mengerti soal perusahaan.

"Maaf, nona. Anda harus secepatnya mencari sekertaris baru. Karena sebelum tuan Kakashi pergi, beliau sudah memecat nona Mei."jelas pria bername tag Sarutobi Hirusen. Gadis musim semi itu menjambak rambut nya frustasi. Kakashi membunuhnya perlahan."panggilkan yg bertanggung jawab untuk keamanan disini.perintah Sakura. Pria tua itu berojigi lalu keluar dari ruangan Sakura.

Dokumen sudah menggunung. "Apa yg harus aku lakukan pada kertas-kertas ini?"ingin rasa nya Sakura menghilang detik ini juga. Suara ketukan pintu mengalihkan pandangan Sakura."masuk."ucapnya. Pintu terbuka menampilkan sosok bertubuh tegap dan sangar. Morino Hidate. Kepala keamanan Rasenggan Corp.

"Nona memanggil saya?"

"Cari Kakashi sampai ketemu. Tidak peduli dimana dia sekarang. Seret dia kehadapan ku."

"Baik, nona. Saya permisi."

# # #

"Jadi sekarang kau yg mengurus perusahaan?"tanya Hinata saat Sakura meminta semua sahabat nya berkumpul di cafe tanpa terkecuali. "kau pantas mendapatkannya."Ino berkata dg santai."aku menyuruh kalian kesini agar mau membantu ku. Bukan mengejek ku."Sakura mulai tersinggung.

"Kau tadi pergi ke kantor apa ke pasar?tidak tau tata cara berpakaian."

"Diam kau, Naruto. Memang siapa yg berniat datang ke tempat terkutuk itu."

"Tempat yg kau katai terkutuk itu yg sudah membuat mu bergelimang harta."

"Apa kau sudah ketularan ayah mu yg suka bermusyawarah didepan khalayak umum? Dasar manusia rubah."

"Kau mengatai ku apa barusan?"

"Rubah jelek."

Karma Masih Berlaku Where stories live. Discover now