Senyum?

5 1 0
                                    

Senyum

Satu kata berjuta makna

Layaknya penjelasan akan kebahagiaan

Namun, itu hanyalah pada umumnya saja

Tak usah dipungkiri bahwa kini kata bahagia itu mengandung kesedihan

Ya, meski senyuman bertengger manis dalam ekspresimu

Namun, tak cukup tuk mewakili kebahagiaanmu

Senyuman itu hanyalah kepura-puraan mu

Kau hanya tak ingin sekitar mu bersedih atas apa yang sedang kau rasa

Cukuplah apa yang tak sesuai keinginanmu menjadi rasa mu sendiri

Biarkan sekelilingmu hanya mendapatkan rasa gembira mu

Bukan untuk terlihat kuat, tentu bukan!

Namun, beban yang terpikul oleh mereka sudahlah sangat berat

Tak usah menambah kumpulan bebatuan lagi di pundak mereka

Aku sudah memasuki tahap umur yang sudah selayaknya berjalan sendiri

Itulah, alasan mu setiap kali ada gumaman mengapa kau hidup tidak dalam keterbukaan

Klasik, agar terlihat baik?!

Tentu saja tidak! Itulah ucap mu

Namun, setiap cibiran lain yang keluar

Mengatakan kau hanyalah mencari simpati dan empati

Hanyalah cara untuk mendapatkan wajah di depan mereka

Hanya senyum dan kediaman mu saja yang kau tunjukkan tanpa adanya pembalasan

Karena, kau selalu yakin

Di setiap apa yang ditanam sekarang maka buahnya pun akan dinikmati di kemudian hari


Kau layaknya hujan di musim kemarau

Memberikan sebisa mungkin yang dapat kau berikan

Tanpa mereka tau perjalanan panjang yang kau tempuh untuk melakukannya

Dari genangan air yang harus menguap menjadi kumpulan awan

Berhembus angin menerbangkan awan menjadi butiran air turun membasahi keringnya tanah

Disambut suka cita oleh mereka yang membutuhkannya

Hingga kau harus menjadi butiran air yang mengalir mencari muara berkumpulnya air

Berproses kembali demi memberikan hujan untuk kedua, ketiga dan ke berapa juta kali kemudian

Panjangnya jalan tak kau hiraukan

Keyakinan akan selalu melekat di hati mu

Kebahagiaan mereka jugalah senyuman gembira bagi mu



PoetryWhere stories live. Discover now