Prolog

33.2K 646 4
                                    


Happy Reading!

"Dira, Ibu mau ngomong serius sama kamu," ucapan Ibu membuatku mendongakkan kepala yang sedari tadi sibuk menatap ponselku demi membalas pesan dari kedua sahabatku.

"Ibu mau ngomong apa sama Dira?" Tanyaku santai pada Ibu yang kini bergerak untuk duduk lebih dekat padaku. Kutatap Ibu yang jika dilihat dari sikapnya ia terlihat sedang gelisah. Ibu menghela napas pelan.

"Jadi gini Dir,.." ucapan Ibu terhenti tatkala suasana ruang tamu yang tadinya ramai kini berubah menjadi senyap. Beberapa tanteku ikut mengerubungiku, termasuk kedua kakak dan nenekku yang juga ikut mendekat ke arahku.

Ya, di rumahku memang sedang diadakan pengajian yang tidak aku ketahui alasannya dan akupun juga tidak ingin tahu. Dan karena alasan itulah seluruh keluargaku diundang untuk datang ke rumah.

"Besok kamu akan menikah dengan pria yang sudah di jodohkan denganmu," lanjut Ibu sambil meraih tangan kiriku yang tidak kugunakan untuk memegang handphone.

"HAH?!" Reflek aku berteriak dan menarik tanganku yang sedang di genggam oleh Ibu. Aku tidak salah dengar kan?. Aku yakin sekali bahwa telingaku tidak rusak dan pendengaranku pun baik-baik saja. Tapi Apa? Menikah?

Sungguh, aku tidak mengerti jalan pikiran Ibu. Bagaimana bisa aku akan dinikahkan dengan laki-laki yang tidak ku kenal? Sedangkan umurku pun belum cukup umur untuk menikah. Dan BESOK! Ya Tuhan.

"Ibu jangan bercanda deh!" Ucapku dengan nada yang sedikit naik. Pasalnya akal sehatku saat ini tak bisa berpikir. Jadi aku tak sempat memikirkan ucapan yang akan aku keluarkan. Aku terlalu shock.

"Ibu nggak bercanda, sayang" Ibu kini kembali meraih kedua tanganku. Di genggamnya tanganku dengan erat oleh tangan Ibu yang sedikit kasar namun juga hangat.

"Dira sayang, Ibu tahu kamu pasti shock. Tapi Ibu mohon, terima perjodohan ini Nak," Ibu menatapku memohon. Sebenarnya, aku kasihan pada Ibu yang sedang memasang wajah memohonnya padaku. Tapi aku tidak bisa, dan Ya Tuhan, aku tetap tidak bisa.

"Maaf Bu, Dira nggak bisa" ucapku pelan sembari berdiri dan pergi menuju ke kamarku di lantai dua. Tak lupa ku tutup pintu kamarku dan menguncinya.






Hai, aku author pemula, salam kenal ya..
Maaf kalo ceritanya nanti nggak nyambung. Harap dimaklumi.
Untuk part selanjutnya bakal aku updet  kapan" jadi tunggu ya...

Jangan lupa vote dan commentnya..

Young MarriageWhere stories live. Discover now