Part 40

7.9K 273 95
                                    


Happy reading!

Seperti hari-hari yang berlalu, rutinitas kegiatan Vino masihlah sama. Namun kini ada sesuatu yang layaknya harus ia jadikan prioritas dalam segala urusannya. Yakni keselamatan Dira sang istri tercinta. Vino tahu jika Reno tidak akan tinggal diam dengannya. Kesalahan masa lalu tidak akan meloloskannya dari sang sahabat yang nyatanya telah mendendam dalam kurun waktu yang tidak bisa dibilang singkat. Namun jika menilik apa yang dilakukannya dulu, Vino tak akan menyesal. Meski waktu dapat diulang, ia tetap akan melakukan hal tersebut meski persahabatan mereka yang menjadi taruhannya.

"Boss, ada kabar buruk." Vino yang sedang membaca beberapa laporan langsung mengalihkan atensinya begitu Drew masuk ke ruangannya dan lantas berbicara tanpa menunggunya untuk menyadari kehadiran pria itu.

"Kabar apa?"

"Mereka menyewa jasa mafia Redzone untuk melawan kita. Dan ia juga meminta bantuan dari beberapa preman jalanan. Dan sepertinya Tuan Reno tak main-main untuk menangkap nyonya boss, Boss."

Vino seketika menggebrak meja hingga mengejutkan Drew. Tangannya mengepal erat pertanda jika emosi mulai melanda. Bahkan tatapannya mulai berubah lebih tajam dengan sorot yang mematikan.

"Drew, pastikan keamanan Dira terjaga. Tambahkan beberapa pengawal untuk menjaga area rumah. Pastikan juga CCTV tetap menyala." Perintah Vino dengan suara dalam yang mengisyaratkan keseriusan.

"Dan kerahkan pula para elite untuk mulai membantu dan mengawasi pergerakan lawan." Lanjut pria itu masih dengan nada perintahnya yang terdengar mutlak.

"Baik, Boss." Drew mengangguk dan akan meninggalkan ruangan manakala suara Vino kembali terdengar.

"Ingat Drew, aku paling tidak suka adanya kesalahan."

Glek

Drew meneguk ludahnya kasar dan memilih untuk cepat-cepat meninggalkan ruangan setelah sebelumnya mengiyakan peringatan yang dikeluarkan oleh sang atasan. Pria yang telah bekerja selama enam tahun dibawah pimpinan Vino itu sangat tahu jika si Boss telah dikuasai oleh amarah, maka ia akan benar-benar berbahaya. Dan kini, Drew tak siap untuk menghadapi si Boss yang sedang dalam mode 'sangar'nya itu.

Sepeninggalan Drew dari ruangannya, Vino lantas menggeram dan menggertakkan giginya kuat.

"Sialan." umpatnya entah pada siapa. Kini rasa khawatir mulai melanda dirinya. Keselamatan istrinya benar-benar terancam. Ia menyesal telah menyepelekan Reno yang beberapa hari ini tak memiliki pergerakan apapun. Ia menyangka jika Reno akan menyerah begitu tahu jika tak ada peluang baginya untuk bisa menyentuh istrinya.

Namun semua itu terpatahkan begitu ia mendengar Reno telah menyewa mafia Redzone. Redzone adalah organisasi mafia yang selama beberapa dekade ini telah menjadi musuh bebuyutan dari organisasi mafia yang ia pimpin. Vino pun mengakui kemampuan dari para anggota mafia disana. Sebab, beberapa kali terjadi peperangan antara organisasi mafia mereka dan Vino tak bisa mengelak jika kemampuan mereka seimbang.

"Arghhh..."

Vino mengusak kasar rambutnya dan memukul kencang meja kerjanya untuk melampiaskan kemarahan. Sekarang ia tidak bisa bermain-main dan bertindak gegabah. Ia harus memulai langkah dengan memikirkan matang-matang kemungkinan yang akan terjadi nantinya.

Kini di kepala Vino hanya dipenuhi oleh bayang-bayang Dira dan jalan keluar yang harus ia ambil untuk menyelamatkan istrinya. Segalanya ia pikirkan sampai ia tidak bisa fokus dengan materi yang sedang dibicarakan oleh manajer personalia tentang tema baru yang ingin diluncurkan oleh perusahaan mereka. Bahkan Vino yang biasanya selalu terlihat berkonsentrasi dan teliti dalam setiap rapat pun kali ini hanya diam dan tampak seperti sedang melamun.

Young MarriageWhere stories live. Discover now