tujuh

1.8K 235 9
                                    

Tepat istirahat tiba, guanlin sudah berdiri didepan pintu kelas jaerim.

Semua yeoja dikelas jaerim sudah teriak teriak melihat guanlin jalan kekelas mereka.

"itu guanlinkan?"

"gila, ganteng banget."

"keren kali."

"gak kalah imut sama kak jihoon."

"iya. Kalau guanlin senyum ada lesung pipitnya sikit kan?"

"iya... Iya..."

"kira kira dia ngapain kesini?"

Hampir semua yeoja menceritakan guanlin.

"eh, sini deh!" panggil guanlin kepada salah satu yeoja disana.

Yang lainnya udah pada teriak teriak kayak liat oppa.

"ya?" tanya yeoja itu dengan pura pura lembut.

"panggilin jaerim ya." jawab guanlin santai.

Sementara yeoja itu dengan perasaan kesal memanggil jaerim di kursi belakang bersama sahabatnya.

"rim, dicariin guanlin tuh!"

Semua mata sahabat jaerim ingin keluar.

"wahhh... Menang banyak lo..."

"benertuh."

"gak dapet kak jihoon sama guanlin ya?"

Dengan malas jaerim nyamperin guanlin didepan pintu. Sementara sahabatnya jarim mengintip.

"kenapa?"

"kantin yok, lapar gue."

"pigi sendirilah. Kenapa ajak gue?"

"gue maunya sama lo." balas guanlin.

"kan lo punya teman dikelas." jawab jaerim bermaksud menolak ajakan guanlin.

"sekarang lo pilih. Mau ikut gue dengan cara baik baik, atau gue gendong sampai kantin?"

"okeh oke... Gue ikut lo." dengan malas jaerim mengikuti langkah guanlin.

Sementara semua sahabatnya sibuk mengikuti dari belakang

Dasar sahabat gak ada kerjaan taunya cuman nguntit aja.

Jomblo sih!!!

Setelah sampai di kantin, seluruh penjuru kantin melihat kearah jaerim dan guanlin.

Lantas jaerim menurunkan pandangannya.

Wajar aja sih seluruh penjuru kantin melihat kearahnya, secara guanlin itu termasuk cowok yang ganteng di sekolah dan menjadi pencarian teratas sebagai cowok yang most wanted.

Sementara sahabat jaerim sibuk tertawa dibelakang.

"lo mau pesan apa?" tanya guanlin.

"gue lagi gak mau makan." guanlin hanya mengangguk saja lalu dia pergi memesan makan.

Setelah selesai memesan makanan dia segera balik ke meja yang ditempati jaerim.

Sedangkan jaerim selalu menundukkan kepalanya.

"lin, udah belum?"tanya jaerim. Tetapi tidak ada jawaban dari guanlin. Jaerimpun menaikkan kepalanya.

"kok masih penuh?"

"gue gak mau makan kalau lo tetap nunduk."

"ta-tapi..."

"gak usah merhatiin yang lain. Cukup lihat gue aja."

Selang beberapa menit kemudian, tiba tiba jihoon datang dan duduk disamping jaerim.

"gue boleh duduk disini kan?" tanyanya.

"boleh kok."

"yuk balik. Gue udah siap." kata guanlin tiba tiba dan menarik tangan jaerim.

"gila lo cepat banget makannya."

"udah ayo cepetan."

"kak gue diluan ya."

"ehhh besok jangan lupa kumpul di ruangan osis ya." kata jihoon sebelum jaerim pergi.

"IYA KAK!!!"

ketua osis; park jihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang