ARKA PUTRA ATMADJAYA

31K 1.1K 264
                                    

NOTICE! PART INI TERDAPAT KATA UMPATAN YANG KASAR. TIDAK DISARANKAN UNTUK ANAK DI BAWAH 16 TAHUN.

"BANGSAT! UDAH GUE BILANG JANGAN DI MUKA!"

"SINI LO BANCI!"

"BRENGSEK BAJU GUE KENA DARAH, JING!"

"ANJING! IDUNG GUE!"

"RAMBUT LO DIIKET KEK, JANGAN SAMPE GUE JAMBAK AMPE BAWAH NIH!"

Begitulah suara umpatan-umpatan yang terdengar di kolong jembatan itu saat ini. Sekelompok murid SMA itu terlibat baku hantam. Alasannya hanyalah karna hal sepele, hanya karna tak terima bahu mereka tersenggol satu sama lain.

Setelah sempat terlibat adu mulut, mereka menentukan tempat untuk bertemu lagi sambil mengumpulkan teman-teman mereka untuk melihat siapa yang paling kuat, dan inilah akhirnya yang terjadi. Karna sebuah alasan sepele membuat wajah dan tubuh mereka penuh dengan luka.

'namanya juga cowok, berantem udah biasa.' Begitulah jawaban yang biasa mereka berikan kepada orang tua mereka saat ditanya penyebab luka yang ada di tubuh anaknya itu. Sebuah hal yang normal dilakukan oleh orangtua.

"Zak, si Arka mane sih?!" Tanya seorang lelaki yang sedang mundur menghindar perlahan dari keramain sambil memasang kuda-kuda, Reyhan.

"Tau, tadi katanye haus tuh bocah tapi gak balik-balik. Diculik genderuwo kali." Balas seorang lelaki yang saat ini sedang mengikuti hal yang dilakukan temannya, Zaki.

"Lo berdua ngapain diri aja di sini?"

Suara itu membuat Reyhan dan Zaki membalikkan tubuhnya dan menemukan mahluk yang sedang mereka cari. Arka, lelaki itu saat ini sedang mengunyah ice cream dengan santainya, satu tangannya tenggelam ke dalam saku celana.

"Anjrit lo, Ka. Ngilang aja kerjaan lo. Buru dah beresin nih bocah-bocah pada, pengen cepet pulang gue."

Baik Reyhan dan Zaki segera kembali ke arena yang saat ini masih kacau, tidak ada yang mau mengaku kalah, karna saat ini bukan hanya masalah indvidu, tapi juga nama sekolah sedang mereka bawa. Mereka ingin menentukan sekolah mana yang terkuat di antara keduanya.

Arka sepertinya tak berminat untuk bergabung, dia hanya menatap kedua sahabatnya berlari. Lelaki itu kemudian berjongkok di kedua kakinya, satu tangannya digunakan untuk menopang dagu, sedangkan tangannya yang lain sedang memegang stik ice cream.

Tanpa sadar, dari belakang Arka muncul seseorang dari sekolah lawannya, menggunakan sekuat tenaga, lelaki dengan badan kekar itu memukul kepala Arka dan membuat ice cream nya terjatuh. Arka menatap ice cream nya dengan kesal.

Zaki yang melihat itu menyenggol Reyhan. Ekspresi Arka di sana memang terlihat biasa saja, justru bisa dibilang dia hanya menatap kosong ice cream nya yang sudah tercampur dengan tanah, namun mereka tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Cari mampus tuh orang," seru Zaki.

"Bagus deh, bakal pulang cepet kita hari ini."

Masih menatap ice cream nya, Arka lalu bangkit dengan perlahan dan membalikkan tubuhnya menatap si pelaku yang hanya setinggi dadanya namun bertubuh lebih besarnya darinya. Arka mendengus, hal yang terjadi selanjutnya adalah hal yang sudah diprediksi oleh kedua sahabatnya tadi.

Dengan kakinya yang panjang, Arka menendang tubuh lawan di hadapannya sehingga membuatnya terdorong beberapa langkah. Tak terima, lelaki berbadan kekar itu akan melayangkan tinjunya jika Arka tak lebih dulu menendang tangannya dan membuat lelaki itu merintih kesakitan memegang tangannya, seakan dia habis meninju tembok.

My Lovely Busybody Girl ✓ (COMPLETED)Where stories live. Discover now