chapter 5

732 120 3
                                    

Setelah sekitar 10 menit disana, Yoongi berpamitan dengan ayah Suzy dan mengambil motornya. Tapi, ayah Suzy meminta bantuan agar Yoongi mau mengantarkan putrinya pulang kerumah agar tidak berjalan saat pulang.

"Kalau begitu saya permisi pulang, tuan" Yoongi berpamitan pulang.

"Panggil saya aku paman" ayah Suzy menepuk pundak Yoongi.

"Ah baiklah, paman" Yoongi sedikit tersenyum.

"Ayah, aku juga akan pulang. Takut nanti kemalaman karena aku kan pulang jalan kaki" timpal Suzy berpamitan.

"Bagaimana jika kau mengantar anakku pulang, bolehkan?" Ayah Suzy merujuk kepada Yoongi yang berdiri disampingnya.

Yoongi terkejut dan dengan terpaksa Yoongi menerima permintaan ayah Suzy.
"Tentu-, saja" Yoongi terpatah-patah.

"Tidak perlu ayah. Aku akan berjalan, lagi pula rumah kita kan tidak jauh dari sini" Suzy menolak.

"Sudah tidak apa, Yoongi juga tidak keberatan. Iya kan?" Melirik ke arah Yoongi dan Yoongi mengangguk pelan.

Yoongi naik ke atas motornya disusul Suzy yang membuntutinya dari belakang dan naik ke motor Yoongi. Menyalakan mesin motornya dan segera melaju pergi, Yoongi merasa sangat aneh jika dirinya bersama Suzy apalagi jika teman-temannya disekolah melihatnya berdua dengan Suzy. Ditengah perjalanannya mengantar Suzy pulang ke rumahnya, Yoongi menyisikan motornya kepinggir jalan dan menghentikan mesin motornya. Suzy mengira kalau bensin motor Yoongi habis makanya berhenti dipinggir jalan.

"Kenapa berhenti? Apa bensinnya habis?" Tanya Suzy menolehkan wajahnya sedikit kedepan ke arah Yoongi. Yoongi membuka kaca helmnya dan menyuruh Suzy turun.

"Turun kau" ujar Yoongi.

"Kenapa?" Jawab Suzy singkat.

"Enak saja kau mau aku antar pulang. Kau pikir aku ini tukang ojek?" Cekal Yoongi sedikit kesal.

"Kan kau sendiri yang bilang mau mengantarkanku pulang?" Suzy membela diri.

"Itu didepan ayahmu. Aku tidak sudi harus mengantarmu" Yoongi sambil menutup kembali kaca helmnya dan pergi meninggalkan Suzy sendirian.

"Kyaa,,, kau gila, mana mungkin kau bisa menurunkan gadis cantik sepertiku dipinggir jalan" suzy menggerutu sendiri.

Akhirnya Suzy harus berjalan kaki untuk sampai kerumahnya. Sudah lelah kaki Suzy menahan rasa pegal, dia langsung duduk disofa rumahnya dan melihat ibunya yang sedang menjahit pakaian. Ibu Suzy menghampiri putrinya yang terlihat lesu.

"Kau sudah pulang?" Ibu Suzy mengambil tas Suzy yang masih digendongnya.

"Iya. Hari ini sangat melelahkan" Suzy melirih.

"Kasian sekali anakku. Kau pasti menghadapi keadaan sulit hari ini" ibunya mendekatkan dirinya dengan Suzy dan memijat kaki Suzy dengan pelan dan penuh cinta.

"Jangan begitu, bu. Harusnya aku yang memijatmu, kau pasti kelelahan karena menjahit banyak pakaian" Suzy menjauhkan tangan ibunya dari kakinya dan mengganti posisinya memijat pundak ibunya.

"Kau ini, tidak bisa melihat ibumu melakukan sesuatu untukmu. Kau selalu saja menolak" imbuh ibunya yang merasakan pijatan demi pijatan anaknya yang belum terlalu pandai dan bahkan malah terasa sakit dibadannya.

"Tak apa. Bagaimana pijatanku, mantap kan?" Suzy memberikan senyuman penyemangat untuk ibunya.

"Aishh sebenarnya pijatanmu sangat buruk, kau malah membuat badanku sakit. Tapi ya sudahlah" ibunya terlalu jujur.

"Berikan aku sedikit kebohongan yang selalu ditunjukkan setiap ibu untuk anaknya" Suzy menghentikan pekerjaannya dan mengubah pandangannya kearah depan.

"Aku tidak mau memberikan anakku kebohongan meski itu baik untukmu. Tapi tetap saja itu bukan hal baik, jadi jangan pernah lakukan kebohongan. Ingat itu" ibunya menasehati Suzy.

"Baiklah. Aku akan mengingatnya" Suzy merangkul ibunya.

Suzy merebahkan dirinya dikasur dan segera menutup matanya cepat berharap ia tak mimpi buruk. Belum juga menginjak 1 jam Suzy tidur, dia sudah bermimpi hal aneh. Tiba-tiba saja dia bermimpi bertemu sosok seorang teman lelakinya dimasa SMP.

     "Kau, masihkah mengingatku? Aku merindukanmu"

Kata pria yang ada dalam mimpinya, pria itu juga terlihat sangat bersedih dan meneteskan air matanya didalam mimpi Suzy. Suzy segera membuka matanya dan bangun mengubah posisinya menjadi duduk diatas kasurnya ketakutan.

"Kenapa dia tiba-tiba datang ke mimpiku?" Suzy meringis kebingungan.

                          *****

Disekolahnya sedang diadakan bersih-bersih dan semua siswa harus terlibat. Taehyung memunguti daun-daun disekitar pohon, dan Suzy memunguti nya juga dan siswa-siswa lain pun ikut mengerjakannya. Tak terkecuali Yoongi yang malah sedang asik duduk dibangku taman dengan berseragam olahraga khas sekolahnya.

"Lihatlah si gila itu. Dia sepertinya tak pantas disebut oppa yang tampan dan manis tapi oppa yang pahit" gerutu suzy sembari memunguti sampah-sampah menggunakan tangannya yang terbalut sarung tangan khusus.

"Entah kenapa aku selalu memikirkan hal buruk saat melihat wajahnya" timpal Taehyung.

"Dia memang buruk. Memangnya kau baru tahu ?" Gumam suzy.

"Tapi kulihat beberapa hari ini dia selalu mendekatimu. Aku pikir dia menyukaimu" Taehyung meledek Suzy.

Suzy memukul kepala Taehyung pelan
"Kau sama gilanya dengan dia, mana mungkin aku bisa bersama si batu cool itu"

"Aku harap tidak. Karena, jika benar kau akan mati ditangannya" Taehyung yang meledek berlari menjauh dari Suzy berharap tak dapat pukulan yang lebih keras dari Suzy.

Lagi badmood jadi sedikit dulu post nya 😉

Oppa with Me [SUZY x SUGA] (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang