26√

53.3K 2.8K 119
                                    

"Becca, ini toppingnya di gimanain?" Elsa kembali bertanya pada Rebecca setelah menyediakan seluruh bahan membuat topping untuk pizza.

"Tumis bawang putih, bawang bombay, sosis, tomat, telur, paprika, tumis sampai masak. Terus masukkin daun bawang, tunggu beberapa menit"

"Terus diapain lagi?"

"Kalau udah kelihatan masak diangkat Sa"

Rendy mendekat ke arah Rebecca dan mengikatkan rambut cewek itu ketika dilihatnya Rebecca sedang kesulitan karena ikat rambutnya terlepas. Livi yang berada di samping Becca, menyaksikan dengan iri perlakuan Rendy terhadap sahabatnya itu. Bukan karena ia menyukai Rendy, tapi sikap dan perlakuan sigap Rendy membuatnya ingin di perlakukan seperti itu.

Vian dan Kevin menggelengkan kepalanya sambil terkekeh menyaksikan aksi playboy sejati yang merupakan sahabat mereka.
Sedangkan Vino merasa iri menyaksikan perbuatan Rendy. Livi yang begitu dingin padanya membuatnya terkadang merasa putus asa dengan penolakan yang di berikan Livi.

"Ehem, playboy sejagat mulai beraksi" cibir Kevin

"Yoi, udah jauh lebih maju di banding yang dari dulu ngejar-ngejar" sindir Vian pada Vino yang duduk memerhatikan Livi dalam diam.

Vino tak peduli dengan ucapan Vian, toh ia sendiri sudah terbiasa di sindir seperti itu. Lagian apa yang di ucapkan teman-temannya menurutnya bukanlah sebuah sindiran karena kenyataannya memang seperti yang mereka ucapkan.

Elsa memerhatikan Rebecca yang mulai mencampur bahan-bahan membuat pizza. Gadis itu mengambil adonan roti, memasukkannya ke dalam teflon dengan rata. Lalu menusuk nusuknya dengan garpu membuat Elsa bingung.

"Gunanya apaan di tusuk-tusuk gitu?"

Rebecca terkekeh "Supaya ngembang" jawabnya singkat.

Saat Rebecca ingin memberi saus tomat pada adonan roti, Elsa mencegahnya karena ia yang ingin melakukan pekerjaan itu "Gue aja" sambarnya mengambil botol saus tomat dari tangan sahabatnya.

Rebecca membiarkan Elsa menaburkan saus hingga rata, sedangkan ia mengambil topping hasil tumisan Elsa dari Livi yang baru saja menaruhnya ke dalam piring.

Ia menaburkannya ke atas saus yang telah Elsa oles rata, kemudian memberi saus lagi pada bagian atas topping.

Livi memberi keju yang tadi sudah di parutnya kepada Rebecca, membiarkan supaya Rebecca yang menaburkan dibagian paling atas.

"Udah tunggu aja 40 menit" ujar Rebecca.

"Ya Tuhan, calon istri gue pinter banget ya masak" puji Rendy takjub pada Rebecca.

"Ya elah, gaya sok calon istri, nembak aja ngga berani" cibir mereka bersamaan membuat Rebecca merona dan Rendy salah tingkah.

"Iya iya, ini gue mau nyatain. Makanya lo pada diem semua" sentak Rendy sambil berganti posisi dengan Elsa. Dia menjadi duduk disamping Rebecca setelah sebelumnya duduk di samping Vian dan di gantikan oleh Elsa.

Rebecca bergerak salah tingkah ketika Rendy meraih tangannya dengan tubuh yang menghadap ke arahnya. Ia berulang kali mencoba mengalihkan pandangan dari cowok yang dia sukai itu membuat teman-temannya menggelengkan kepala dengan senyum penuh makna mereka masing-masing.

"Re, gue yakin lo udah tau gue suka sama lo dari perlakuan gue ke lo. Tapi gue mau pastiin kalau lo mau jadi pacar gue, gimana?"

"Astaga, apa apaan itu, ngga ada romantisnya sama sekali" cibir Vian sinis.

Rendy menoleh sejenak pada Vian "Seenggaknya gue berani ngungkapin perasan gue" balas Rendy mencibir.

Vian berdecih tak terima dengan alasan Rendy "Seenggaknya gue lima langkah lebih maju di banding lo yang cuma pacaran"

NIKAH MUDA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang