Chapter 6

1.4K 114 29
                                    

Oh ya sebelum membaca chapter ini dimohon untuk menjauhkan benda-benda apapun disekitar anda. Kalau perlu silahkan dibuang aja, untuk perhatiannya sekian dan terima kasih.. 😁😁

Last Chapt

Tak butuh waktu terlalu lama akhirnya aku kembali dari minimarket dan langsung membuatkan sandwich sesuai keinginannya.

"Ini Phany ah." Aku memberikannya Sandwich yang ia inginkan.

Aku tersenyum bahagia saat melihatnya dengan semangat memakan sandwich buatku.

"Gomawo boo." Tiffany langsung memelukku ketika ia telah selesai dengan makanannya.

"Aniyo. Sudah kewajibanku untuk melakukannya." Aku mencium puncak kepalannya dengan sayang. Dan ia balas dengan anggukan.

Aku jujur ini memang kewajibanku karna akulah yang membuatnya mengindam bukan? Eh bukan aku sih tapi bayi yang ada diperutnya ya tapi karna aku yang membuatnya jadi aku bukan yang harus bertanggung jawab atas keinginan bayiku. Urrgg memyebutkan dengan 'bayiku' sungguh membuatku bahagia. Entah kenapa kini aku berharap aku takkan pernah kembali kediriku sebelum4 bertemu Tiffany dan aku selalu bersama Tiffany disini, selamanya.

Chap 6 (Ending)

9 bulan kemudian.

Author POV

Seorang namja terus berlari terburu-buru tapi akibatnya ia malah tak sengaja menabrak seorang pria hingga pria itu jatuh tersungkur.

"Ohh cheosonghamida... cheosonghamida.." namja itu membungkukan badannya 90° beberapa kali dan langsung pergi begitu saja tanpa mendengar teriakan kesal pria yang tadi ia tabrak.

Sungguh ia tak peduli jika nantinya pria itu akan mengikutinya dan memukulnya nanti. Yang terpenting ia harus segera sampai ketempat tujuan dan mengetahui apa yang ia inginkan.

Ia berhenti sejenak ketika telah sampai disebuah kamar rawat sekedar untuk mengatur nafasnya. Dengan pelan ia membuka gagang pintu dengan perlahan. Ia tak melanjutkan langkanya memasuki menatap beberapa orang yang berada diruangan itu.

"Taeyeon ah masuklah." Beberapa orang itu melangkah meninggalkan Taeyeon yang masih terdiam.

Taeyeon perlahan mendekati mendekati wanita yang terbaring diatas ranjang rumah sakit dengan seorang bayi yang berada dipelukannya.

Wanita itu tersenyum menatap sang suami yang tengah menatap bayi yang kini dipelukannya.

"Tae ah" Ia mendekatkan bayi mungil itu kepada Taeyeon agar dapat mengambilnya.

Ia tersenyum haru menatap bayi yang kini berada dipelukannya. "Pany ah apakah aku bermimpi?"

"Bukankah kau dapat merasakan bayi kita?" Tiffany tersenyum menatap Taeyeon.

"Dia anakku." Ucap Taeyeon dengan pelan.

"Hem dia anakmu. Anak kita tae."

"Dia sangat cantik." Taeyeon masih menatap wajah bayi mungilnya seakan ia takut jika ia berpaling bayi mungil itu akan menghilang.

"Pany ah mianhe." Taeyeon mencoba beralih menatap wajah sang istri dan duduk diatas ranjang Tiffany.

"Eng??" Tiffany mengerutkan alisnya tak mengerti ucapan Taeyeon.

"Mian aku tidak bisa berada disampingmu."

"Aniyo. Aku tau kau sedang membatu orang lain yang kesusahan. Aku yakin ia juga bangga memiliki Daddy sepertimu." Tiffany mengelus kepala bayi mereka.

13 (TaeNy) ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz