part IX

25.7K 805 25
                                    

Seperti part sebelumnya part ini didedikasikan buat all readers yang udah ngasih vote 'n khusus bgt buat ViraTale (jadwal updatenya gak berubah sis), xixihana (smg part ini durasinya sesuai keinginan sista), miss_pisces (ini lanjutannya sis), araaa991 (smg part ini bikin puas), fietrie (pengen gak cuman di kepala mereka aja sis???), LOLHei (durasi part ini sesuai gak?), KeyShaLuna2008 (ini lanjutannya...), cencenrisma (fighting juga sis bacanya), FirtriaArliani (menebus part pendek nich jdi dipanjangin), vheyzvheyz (tentunya sesuatu yang menarik akan terjadi hehehe), liadarby (thanks a lot, tetap ngikutin ya), AlyssaMesayu (pengalaman yg berbeda tentunya hehehe), @secosean (permintaannya dipenuhi dgn part yg agak panjang), Karin_Sakurai (ada apakah dgn mereka berdua???), galianugraha,  .....big thanks yaaa 'n sekalian ama silent readers (please votenya yaaa).....

        

DIAM-diam Michael melirik Clarissa yang duduk dengan tegang di seberangnya, ada yang aneh yang dirasakannya dari wanita itu sejak Clarissa keluar dari kamarnya. Tubuhnya begitu tegang dan wanita itu menghindari kontak mata dengannya, ada saat yang tidak terduga ketika ia menangkap mata Clarissa dan menemukan rona merah di wajah wanita itu yang buru-buru disembunyikannya.

Michael tidak dapat menebak sikap Clarissa yang salah tingkah dan gugup padanya, hal itu membuatnya lebih menyadari kehadiran wanita itu dan ia semakin tidak nyaman. Michael ingin sekali membatalkan rencana keberangkatan mereka ke peternakannya namun berita yang tersebar sudah semakin simpang siur dan Diana meyakini wartawan akan menyerbunya untuk mengkonfirmasi mengenai keadaan Leon dan hal itu akan membuat jati diri Clarissa terbongkar.

Mereka harus secepatnya memindahkan Clarissa ke peternakan, jauh dari hiruk pikuk publik terutama awak media yang lapar akan berita. Sekarang ia duduk seperti lelaki tua penggerutu yang sedang merenungi keadaannya, kekesalan mulai mengambil alih dirinya dan ia butuh untuk melepaskannya sebelum ia meledak.

"Apa kau tidak menyukai ide untuk tinggal di peternakanku? Masih belum terlambat untuk berubah pikiran." Michael tidak menyangka suaranya bisa begitu ketus dan membuat Clarissa melonjak kaget.

"Aku...aku tidak masalah dimana aku akan tinggal." nampak jelas wanita itu semakin gugup.

"Peternakan itu sangat berbeda dengan toko bunga, di sana sangat panas dan kehidupan di sana sangat keras. Apa kau siap menghadapinya?" tuntutnya mencoba membujuk wanita itu untuk berubah pikiran.

"Aku tidak punya pilihan lain," sahutnya lemah seakan kata-kata itu lebih ditujukan untuk dirinya sendiri.

Michael mendengus, kekesalannya semakin meningkat sehingga ia lebih memilih diam. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya, ia ingin melindungi Clarissa terlebih saat mendapati kemalangan yang terjadi pada wanita itu.

Ia sudah melakukan kesalahan saat ia membawa wanita itu dalam pelukannya, hanya memeluk wanita itu dalam keadaan tidak sadarkan diri sudah membuatnya gelisah. Merasakan tubuh lembut wanita itu sanggup menghilangkan apapun yang ada dalam benaknya, kulit wanita itu begitu halus hingga Michael khawatir goresan sekecil apapun akan melukai wanita itu.

Saat Michael membaringkan Clarissa di ranjang kamar tamu, ia mengambil waktu untuk memperhatikan wajah wanita itu. Wajah paling damai yang pernah Michael lihat sekaligus yang mampu mengguncang dirinya, matanya berlama-lama di bibir mungil dan tipis wanita itu dan hasrat langsung mengambil alih dirinya hingga ia mencondongkan wajahnya mendekati Clarissa untuk merasakan selezat apa bibir wanita itu.

Namun deringan telepon menghentikannya sekaligus menyadarkannya dari tindakan paling tercela yang akan ia lakukan, meski ia hampir melakukan kesalahan paling fatal dalam hidupnya namun ia tidak sanggup menghilangkan dorongan untuk merasakan tekstur bibir Clarissa.

Ia tidak yakin dirinya mampu menahan hasratnya pada wanita itu lebih lama lagi terlebih mendapati kejantanannya sudah mengeras dan ia tidak bisa tidur semalaman. Ia merasa hidupnya akan berada dalam neraka dengan kehadiran wanita itu didekatnya.

Dan untuk meredakan hasratnya, ia akhirnya memuaskan dirinya sendiri dengan tangannya sendiri. Tindakan yang tidak pernah ia lakukan selama hidupnya, biasanya ada wanita yang akan melakukannya untuknya baik itu di masa sekarang saat ia memiliki segalanya maupun di masa lalu saat ia tidak mempunyai apa-apa.

Ia bisa saja keluar mencari seorang wanita yangakan meredakan hasratnya tapi ia terlalu malas untuk keluar dari penthousenya, ia seakan tidak inginjauh-jauh dari tempat tinggalnya itu. Ia beranggapan hal itu karena tanggungjawabnya pada sahabatnya dengan menjaga tunangannya selama ia tidak ada,setidaknya itu adalah alasan yang paling masuk akal yang mendasari sikapnyaterhadap Clarissa.

--------> to next part ^.^

Vote....Koment....Share

Maaf, cerita ini dalam pengeditan untuk dicetak. Akan ada penambahan part, semoga my beloved readers bisa bersabar.

Be With You (rewriten)Where stories live. Discover now