SEBELAS

3.8K 650 41
                                    

[Budayakan Vote ya]

Gue memegang kepala gue yang terasa sangat pusing. Rasanya seperti ada yang menarik-narik rambut gue dengan kencang.

Dengan susah payah gue membuka kelopak mata gue perlahan. Mata gue belum terbuka dengan total, dengan masih mengantuk gue memalingkan tubuh gue ke kiri. Meraih sesuatu yang dapat di peluk, rasanya gue masih tidak ingin bangun.

"Masih pagi, jangan langsung ngegas dong."

Sedetik kemudian mata gue terbuka total. Pemandangan yang gue lihat selanjutnya adalah dada bidang Daniel dan wajah jail serta manis miliknya menatap gue.

"Hyaaaaaaaaa-"

"BRUGH!"

Gue yang bertingkah heboh saat sadar sedang berada dalam pelukan Daniel di atas kasur langsung bergerak mundur dan terjatuh dari kasur.

"Aduh!" Rintih gue.

"Suruh siapa heboh gitu."

"Ya!! Apa yang lo lakuin sih masuk ke kamar cewek---"

"---Ini kamar gue."

Gue tersedak ludah gue sendiri. Kejadian kemarin malam di dapur terulang dengan rapih di pikiran gue. Panas di pipi gue semakin terasa, pasti gue sudah merona bukan main nih.

Dengan cepat gue langsung berdiri, "B-bodo ah. Tetep aja lo harusnya ga boleh disini. Kamar kosong kan ada banyak tuh!" Sentak gue cepat.

"Kan lo yang malam-malam pindah ke sini. Bilang takut tidur sendiri." Ujar Daniel di akhiri senyuman yang entah kenapa seakan memiliki arti lain.

"E-emang iya?" Tanya gue ragu.

Daniel duduk di atas kasurnya. Memeluk guling dan memasang wajah memelas yang lucu banget, "G-gue takut Niel. Boleh gue tidur disini?"

"Tuh semalam lo gitu." Ucapnya langsung.

Masa sih?

Ko gue ngga sadar ya? Ampun,yakali gue mabok air putih.

"Terus sebelum gue bilang 'iya' lo langsung duduk di pinggir kasur gue. Gimana gue--"

"Ahhhh!! Udah-udah! Iya gue yang salah!" Potong gue cepet.

Dengan terburu-buru gue langsung jalan cepet ke kamar mandi yang berada di dalam kamar Daniel. Gue bisa denger dengan jelas suara tawa Daniel di belakang.

"Gila lo gila,gila,gila!!" Ucap gue pelan.

"Gimana bisa lo pingsan kemarin. Duh! Kenapa gue polos banget sih malu-maluin aja!! Dari kemarin rasanya gue mau mati!" Lanjut gue lagi dengan heboh mengelilingi isi kamar mandi.

Kebiasaan gue kalo lagi panik itu salah satunya suka ngomong sendiri.

Gue natap pantulan wajah gue dengan nanar di kaca kamar mandi. Bayangan kejadian kemarin di dapur kembali bermain di pikiran gue.

"Kalo kemarin gue ga pingsan.." gue menggelengkan kepala gue cepat. Merasa kaget dengan pemikiran gue saat ini.

Pagi-pagi gini pikiran gue udah kotor aja. Harus mandi air suci nih biar otak gue bersih lagi.

🛁🛁🛁

Gue ngga tahu kapan Daniel mempersiapkannya tapi dia udah beli, ekhm, pakaian dalam baru buat gue plus dengan pakaian yang bisa gue pakai.kemarin kita berdua langsung pergi dari rumah gue tanpa packing apapun.

Daniel bilang ngga tau ukuran lingkar pinggang gue untuk beli celana atau lainnya jadinya dia memilih untuk beli mini dress. Dan selera fashion Daniel itu emang bagus banget. Buktinya mini dress yang sedang gue kenakan ini cocok banget sama gue. Di atas lutut yang tidak terlalu pendek, warna maroon dengan full print bunga-bunga kecil. Lucu pokoknya.

OPEN UP | KANG DANIEL✔Where stories live. Discover now