Chapter 09

3K 294 17
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Naruto © Masahi Kishimoto

DLDR!!

Sasuke menyetir dalam diam. Ia tak berniat menyalakan radio atau pemutar musik untuk mengurangi kesunyian di dalam mobil. Ia membiarkan kesunyian yang terasa nyaman itu menenangkan hati dan pikirannya untuk saat ini. Ia menyetir dengan perlahan tak ingin cepat sampai akademi. Ia sedang dalam mood yang baik.

Sakura sedang tertidur pulas di sampingnya. Beberapa kali kepalanya membentur kaca jendela sebelum akhirnya Sasuke menurunkan kursinya agar Sakura merasa nyaman. Mulut gadis itu sedikit terbuka membuatnya terlihat semakin polos.

Mendekati kawasan akademi, Sasuke memilih mampir sebentar ke kedai ichiraku ramen. Ia memesan 2 porsi ramen biasa dan 1 porsi jumbo ekstra pedas. Ketika ia kembali ke mobil pun Sakura belum bangun. Sasuke melihat telapak tangan Sakura yang tergores dan berdarah, maka ia cepat-cepat mengambil tangan gadis itu berencana mengobatinya.

Namun Sasuke terkejut begitu merasakan tangan Sakura yang begitu dingin. Ia memasang plester pada luka yang telah ia bersihkan dengan air dan kapas. Kemudian sasuke menempelkan telapak tangannya ke dahi Sakura yang mungkin saja demam. Namun dahinya sama dinginnya dengan tubuhnya. Sasuke sedikit merasa aneh namun ia tak mau memikirkannya lebih lanjut. Ia menyelimuti Sakura dengan jaket tebalnya kemudian meneruskan perjalanan.

Sudah malam ketika mereka sampai di akademi. Sakura bahkan masih tertidur lelap. Awalnya Sasuke tidak peduli padanya dan berniat membiarkanya saja. Ketika ia sudah membuka pintu hendak keluar, ia menutupnya kembali. Sasuke kembali meneriksa suhu badan Sakura yang masih sama dinginnya seperti tadi.

Ketika ia akan mengguncang tubuh sakura, tiba-tiba gadis itu berbicara dengan mata tertutup. Awalnya tak begitu jelas namun lama-lama Sasuke tau Sakura mengerang kesakitan. Tanpa pikir panjang Sasuke segera membangunkan Sakura. Gadis itu tak segera bangun dan masih mengerang sakit sedikit lebih lama membuat Sasuke khawatir kalau-kalau Sakura memang sedang kesakitan bukannya bermimpi.

"Hei, bangunlah...," Sasuke mengguncang wajah Sakura pelan. Mata hijau itu akhirnya terbuka, bergulir kesana-kemari hingga berhenti ketika bertemu netra sehitam jelaga yang juga tengah memandangnya sedikit cemas.

Sakura mengusap wajahnya dengan tangan kanan, kemudian bangkit dengan perasaan tak menentu. Tubuhnya terasa sakit semua, kecuali tangan kirinya yang terasa kebas. Dan tentu saja jantungnya yang berdetak lebih cepat memikirkan Sasuke yang ternyata memperhatikanya saat sedang tidur.

"Keluarlah, kita sampai."

Sakura menurut dan tersadar jika yang menyelimuti tubuhnya adalah jaket Sasuke. Sakura berlarian berusaha memanggil Sasuke berniat mengembalikan jaketnya namun pemuda itu sedang berjalan bersama Shikamaru yang datang entah dari mana. Sakura mengurungkan niatnya. Ia mencium jaket itu yang berbau parfum Sasuke kemudian memeluknya sambil tersenyum seperti orang gila.

ANBU ACADEMYWhere stories live. Discover now