14

5.4K 428 36
                                    

Flashback.

"Brengsek! Kau anggap apa ciuman kita?"

Sena memang mengatakan demikian, tapi wajahnya masih berusaha mendekat dengan bibir yang sudah siap dicium. Jimin memutar bola matanya kesal, tangannya kembali membungkam bibir Sena.

Bagi Jimin cukup satu kali, dia merasa menjadi pendosa sekarang. Maksudnya, Jimin seperti mempergunakan wanita mabuk, walau dijaman ini ciuman dibilang wajar, tapi bagi Jimin itu bukanlah hal yang patut dikatakan wajar.

"Sinting! Dimana rumahmu?"

Tangan Jimin tidak lagi membekap Sena, memberi waktu agar Sena menjawab pertanyaan Jimin.

"Itu ciuman pertamaku, first kiss!" Sena mengatakan dengan pose imut dibuat-buat.

Ciuman pertama? Yang benar saja. Sena pernah menjalin hubungan dengan kedua sahabatnya, Jimin tahu, Jungkook maupun Taehyung tidak mungkin puas jika berpacaran tidak melakukan apapun.

Tangan Jimin mengacak surai coklat nya frustasi, tidak lagi dia berhadapan dengan wanita mabuk. Cukup sekali ini saja.

Jimin sudah berusaha mencari ponsel Sena. Nihil, Sena tidak membawa ponsel. Bagaimana bisa pemabuk gila dibiarkan mabuk sendirian seperti ini? Dimana teman temannya?

Apa Jimin tinggalkan saja? Toh, mereka tidak dekat dan juga ini saat tepat untuk balas dendam dulu bukan?

Tidak, tidak, Jimin tidak tega meninggalkannya. Bagaimana jika ada yang melakukan hal buruk pada Sena?

"Kenapa aku harus sebaik ini?" Jimin menggumam dengan nada rendah, otaknya masih terus berputar mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini.

Jimin bahkan lupa tujuan nya disini untuk menangisi si mantan kekasih yang selingkuh.

Bohlam lampu muncul di kepalanya, setelah bermenit menit dihabiskan untuk berpikir. tangan Jimin mengetik pesan untuk seseorang. "Maaf, ini jalan satu satunya. Kau bertemu lagi dengan Taehyung"

-
-
-

Setelah perjuangan menyeret Sena dari kelab tersebut, sekarang mereka -Taehyung-Sena- berada dimobil silver Taehyung. Jimin memutuskan untuk melanjutkan acara minumnya sendiri, Sena menambah frustasi otak Jimin.

"Kebiasaan mabukmu mengerikan"

Taehyung menatap Sena yang bersandar di kaca mobil dengan mata tertutup, sesekali bibirnya menggumamkan namanya dengan serentetan umpatan kasar.

Apa Taehyung menyakiti Sena begitu dalam?

Helaan nafas panjang keluar dari mulut Taehyung, "Aku juga tidak tahu harus bagaimana. Pernikahan ku tidak ada landasan cinta sama sekali, hanya karena alasan kuno, mempererat hubungan bisnis"

Mata coklat itu melirik gadis yang kini sudah mulai mendengkur halus, "Sena, awalnya aku hanya tertarik dengan tubuhmu. Tapi yah, kau tahu cinta datang karena terbiasa bukan?"

Taehyung menghentikan laju mobilnya, hatinya bimbang.

Jika dia memilih jalan lurus, maka Sena akan berada bersamanya di apartemen. Taehyung bisa menghamili Sena disana, dan berakhir Sena berada di genggaman nya lagi. Persetan dengan pernikahan, Taehyung bisa membawa lari Sena keluar negeri dengan uangnya.

Namun, Taehyung memilih berbelok ke kiri. Mengantarkan Sena ke apartemen Sena, yang berarti ini mungkin saja pertemuan terakhir Taehyung dengan Sena.

Jika Taehyung mengikuti pemikiran brengseknya tadi, mungkin terasa menggiurkan. Tapi tetap saja, siapa yang tahu dengan masa depan? Belum tentu sesuai dengan yang direncanakan Taehyung. Mungkin saja hubungan Sena dan Taehyung malah lebih mengerikan. Terkadang kita memang harus melepaskan seseorang, bukan karena tidak menyayanginya lagi, namun ada sesuatu yang memang tidak bisa dipaksakan.

Mobilnya berhenti diparkiran, tangannya melepas sabuk pengaman yang melilit tubuhnya.

Saat Taehyung melepaskan sabuk pengaman Sena. Jantungnya berdesir luar biasa, seperti biasanya, saat dia berada dijarak dekat dengan Sena.

"Taehyung?"

Taehyung tidak dapat menahannya. Tangannya meraih tengkuk Sena, memiringkan kepalanya dan dengan kasar melumat bibir Sena.

Ciuman penuh emosi, perasaan Taehyung tidak yang tidak menginginkan Sena pergi. Tapi bagaimanapun, mereka tidak bisa bersama.

Rasa asin airmata ikut serta dalam lumatan itu, airmata Taehyung. Airmata kehilangan.

Perpisahan berada di depan mata mereka. Setelah melalui berbagai kenangan manis itu.

Taehyung tahu ini semua akan berakhir, tapi tetap saja terasa berat meninggal kan Sena.

Taehyung melepaskan tautan bibir mereka. Tangan kekarnya memeluk tubuh Sena. Serasa pelukan duri, ini menyakitkan.

"Brengsek jahat!"

Sena rasanya mabuk untuk kedua kalinya, kepalanya pening bukan main. Apalagi matanya lelah menangis. Siapa yang menyukai perpisahan seperti ini?

-
-
-

Dengan kesusahan Taehyung menekan password apartemen Sena. Sena berada dipunggung Taehyung, dia kembali melantur gila berkat alkohol dan juga perpisahan mereka.

"Sena darima-- Taehyung?"

Seokjin berlari menghampiri Taehyung yang terlihat keberatan. Padahal akhir akhir ini berat badan Sena turun.

Seokjin ingin mengambil alih tubuh Sena, namun setelah pertimbangan, dia tidak mau punggungnya sakit. "Bawa dia ke kamar"

Mulut Taehyung hampir melontarkan protes, tapi kaki Seokjin sudah menendang pantat Taehyung, menyuruhnya untuk cepat.

"Keparat!"

Sabar, seokjin lebih tua dari dirinya.

Setelah meletakkan Sena diranjang kamarnya. Taehyung sedikit tergoda untuk tidur disampingnya.

"Apa yang kau lakukan? Pergilah!"

Benar, itu Seokjin yang sedang melipat kedua tangannya didepan dada dan bersandar dipintu kamar Sena.

Taehyung menghela nafas panjang, dia beranjak pergi. Tapi sebelum dia benar benar pergi, tangannya menepuk pundak Seokjin, "Jaga dia, aku tahu kau juga menyukainya. Mungkin lebih menyukainya daripada aku."

Seokjin tidak merespon sama sekali, hingga terdengar bunyi pintu tertutup yang menandakan Taehyung benar benar pergi.

Dan juga benar benar melepaskan Sena.

Bukankah Seokjin harus memanfaatkan hal ini?

Sena mabuk sekarang, dan Seokjin hafal dengan kebiasaan Sena yang melupakan hal hal saat dia mabuk.

Jadi jangan salahkan Seokjin ketika dia melepaskan kaos nya dan berikut melucuti tubuh Sena, menciumnya panas.

Seokjin memakai cara instan dan brengsek yang sempat terpikirkan oleh Taehyung.

-
-
-

Adegan ena disensor , sedang tida bisa nulis nc wkwk 😂😂

pengen publish ff baru,  enaknya yang baku apa nonbaku ya?

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

pengen publish ff baru, enaknya yang baku apa nonbaku ya?

Siyuuu. Voment ya 💞💞💞💞

SWEET TALKERHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin