❤HER&HIM❤

32.7K 1.3K 74
                                    

Desclaimer : Masashi .K.
Pairing : Sasuke .U. >< Sakura .H.
Rated: M
Gendre: Romance(+), Friendship(-), Hurt(+), Humor(-). (tanda + untuk arti 'banyak', tanda - untuk arti 'kurang')
WARNING! Typo, OOC, OC, Alur yang sedikit mengarah pada inspirasi cerita. DLDR.
Inspirade by 'Descendants Of The Sun' K-Drama.
.
.
.
.
.
DRAP
DRAP
DRAP

Suara beberapa langkah kaki mengiringi seorang gadis cantik berumur 22 tahun yang tengah menggulung surai merah muda panjangnya, ia menerima uluran jas putih panjang selutut dari salah satu orang yang mengikuti langkah cepatnya.

"Dimana pasiennya?" tanya gadis itu yang kini memasang masker dan sarung tangan karet.

"Unit IGD." ucap salah satu orang yang tadi memberikan jas putih.

"Dokter Sakura!" seru seorang suster yang berdiri didepan pintu IGD, "Silahkan masuk!" suster itu membuka pintu lebar dan membiarkan dokter merah muda itu masuk.

"Siapkan oksigen dan alat bedah." titah gadis merah muda yang memiliki title Doktor itu, "Apa keluhannya?"

"Dia adalah korban kecelakaan lalu lintas, dok. Pecahan kaca menembus kulit dada dan perutnya." ucap seorang suster yang menjadi seksi repot.

"Cek denyut nadi dan jantung. Siapkan obat bius. Pasang oksigen sekedarnya." gadis bernama lengkap Haruno Sakura itu dengan gesit merobek kemeja milik seorang pria baya yang berlumuran darah, operasipun dimulai dengan tenang.

Para suster dan perawat sangat menyukai sikap tenang dan cerdas salah satu dokter ternama dirumah sakit Konoha, Sakura memang tak pernah gegabah dalam mengambil tindakan. Jika dokter cantik itu berpikir, waktu berpikirnya tak akan lama dan pengambilan keputusanpun cepat dan tepat. Itulah mengapa pemilik rumah sakit yaitu Tsunade Senju menjadikan Sakura sebagai anak didiknya dan jadilah Sakura semakin hebat saat diajar Tsunade, dan kini Sakura mendapat peringkat nomor 3 sebagai dokter tercerdas se-Konoha setelah Tsunade dan anak didik pertama Tsunade yaitu Shizune.

"Bawa keruang ICU. Pasien masih harus di cek tiga jam sekali." ucap Sakura sambil bernafas lega.

"Dokter Sakura, anda dipanggil Tsunade-sama." ucap seorang suster yang menjadi sekertaris pribadi Sakura.

"Baikalah, aku tinggal ya. Mia, tolong cek jadwalku." ucap Sakura sambil melepas sarung tangan dan maskernya lalu membuangnya ditempat sampah luar ruangan.

Gadis bersurai coklat sependek bahu dan beriris ungu yang menjabat sebagai sekertaris pribadi Sakura mengecek buku agenda milik Sakura, "Jadwalmu dikosong oleh Tsunade-sama. Saya baru dapat titahannya tadi."

Sakura mengerutkan alisnya, kenapa atasannya mengosongkan jadwalnya dirumah sakit? Kalau tidak ada waktu libur, pasti ada sesuatu yang akan dibicarakan nanti. Mengingat Sakura sudah mengambil cuti minggu lalu untuk menjenguk sang ibu tercinta.

Ceklek

"Anda memanggil saya, Tsunade-sama?" tanya Sakura setelah mengetuk dan sipemilik ruangan menyuruhnya masuk.

Tsunade menatap Sakura cukup lama sampai memberikan sebuah amplop padanya, "Ambil lah."

"Kukira belum waktunya gajian. Atau kalenderku itu cetakan tahun lalu?" ucap Sakura yang membuka amplop itu dan mendapat tatapan datar Tsunade, "Oh... Tugas lagi. Kukira, aku dapat gaji lebih cepat."

"Sikapmu itu tidak terlihat seperti dokter didepan orang yang sudah mengenalmu." sindir Tsunade, "Itu adalah surat permintaan. Ada bencana Tsunami di Thailand. Mereka kekurang tim medis, dan meminta bantuan dari Jepang."

"Lalu apa hubungannya denganku? Jangan menyuruhku menurunkan anak didikku, karena aku tidak memiliki anak didik." canda Sakura yang membaca surat itu.

❤HER&HIM❤✔️Where stories live. Discover now