Chapter 3 : "Your Manager"

2 0 0
                                    

Suara decitan roda burung besi terdengar di Bandara Incheon sekitar satu jam yang lalu. Sekarang Hana sudah berada tepat di depan bandara seperti sedang menunggu seseorang. Tak seperti orang kebanyakan yang membawa banyak barang, Hana hanya membawa sebuah ransel besar yang sedang disandangnya dengan tangan kirinya. Syal hitamnya menutupi separuh wajahnya yang putih bersih tanpa make-up yang berlebihan. Rambutnya tergurai lemah ketika dia mengikat rambutnya. Rambutnya lurus panjang nan hitam berkilau. Jaket denim biru gelap yang dikenakannya sangat serasi dengan T-shirt abu-abu bermotif yang dia kenakan berpadukan celana jeans hitam, semakin membuatnya terlihat sangat casual. Yap! Hana memang tipe cewek yang sedikit tomboy, dia lebih suka mengenakan celana jeans dan T-shirt daripada dress yang menurutnya ribet.

" Mana sih? Ji Sung oppa! Udah lumutan nih!" Hana mengomel panjang karena seseorang yang sepertinya akan menjemputnya terlambat datang. Hana menggerakkan jari jemarinya, mengetikkan beberapa kata untuk dia kirimkan kepada Ji Sung. Chat tak kunjung di balas, Hana menelpon Ji Sung.

"Yah! Ji Sung oppa! Kamu dimana? Sudah setengah jam nih, aku nungguin kamu! Pegel nih kaki!"

" Ah! Ne, Yeoboseyo?"

"What?? Kamu nggak dengerin aku ngomong yah dari tadi? Udah capek-capek ngomong panjang lebar, jawabnya yeoboseyo?" wajah Hana berubah merah padam menahan kesalnya karena jawaban dari Ji Sung tersebut yang pura-pura tidak dengar semua omelan Hana. Ji Sung kemudian memutuskan panggilan dari Hana yang tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil.

Tin!!!

"Yah! Hana!!" panggil Ji Sung dengan melambaikan tangannya ke arah Hana. Hana yang melihat langsung melangkah menuju mobil Ji Sung. Ekspresi wajah Hana masih kesal karena Ji Sung lambat menjemputnya.

" Sorry, Han! Aku telat jemputnya. Nggak apa-apa kan?" Ji Sung merayu Hana agar memaafkannya. Tidak tanggung-tanggung Ji Sung mengeluarkan aegyo-nya.

Hana tersenyum tipis "Ok! Aku maafin! Tapi traktir aku minuman!".

"Ok! Tidak masalah! Cuma minuman kan?" Ji Sung membanting stir mobilnya menuju cafe yang menjadi langganannya.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah berada tepat di depan cafe yang Ji Sung maksudkan. Ji Sung mempersilahkan Hana duduk di meja yang berada di dekat jendela. " Kamu mau apa?" tanya Ji Sung. "Apa aja yang berbau coklat kan?" Ji Sung melanjutkan. Hana hanya tersenyum melihat Ji Sung yang bertanya dan menjawab pertanyaannya sendiri seperti orang aneh. Ji Sung berlalu meninggalkan Hana.

Hana mengarahkan pandangannya menuju jendela, dia kemudian terkejut ketika melihat dari arah luar ada sebuah van hitam berhenti tepat di depan cafe. Karena penasaran, Hana menatap lekat pintu van hitam tersebut. Spontan Hana menundukkan kepalanya, berpura-pura sedang asyik dengan handphonenya. Dia sangat terkejut ketika melihat Mark dan Jackson yang keluar dari van hitam tersebut. Untunglah, Ji Sung kemudian datang dan duduk di depan Hana, menutupi Hana dari pandangan Mark dan Jackson.

" Huh! Syukurlah!"

" Syukur kenapa?" tanya Ji Sung aneh mendengar Hana yang seperti maling yang dikejar-kejar orang.

" Ah! Tidak ada apa-apa!" Hana mencoba memasang wajah datar seperti biasa.

" Oh, ya. Ketemuan sama Se Chan oppa dimana?" lanjutnya.

" Eh! Itu dia!" Ji Sung melambaikan tangannya ketika melihat seseorang dari pintu cafe.

Hana segera mengarahkan pandangannya ke arah yang Ji Sung tunjuk, sontak Hana berdiri dan membungkukkan badannya sembilan puluh derajat " Annyeonghaseyo!".

Hana menjambat tangan Se Chan dan mempersilahkan dia duduk. "Sudah lama kita nggak kumpul kayak gini? Ehm, enam bulan?" Ji Sung memutar otaknya untuk sekedar mengingat berapa lama mereka tidak bertemu. " Ehm, semenjak Se Chan oppa jadi manager artis kan?" Hana menambahkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 27, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AirplaneWhere stories live. Discover now