say you won't let go

894 63 1
                                    

Wonwoo melangkahkan kakinya gontai , dia berjalan lesuh di depan koridor utama universitasnya.

benar-benar tidak semangat !

arah jalannya berbelok ke perpustakaan utama di universitasnya. Beruntunglah perpustakaan hari ini tidak terlalu ramai, wonwoo mengambil bangku dipojok ruangan, lalu mulai membaca novel kesayangan nya.

Tapi tetap saja fikiran nya tidak bisa fokus. Ia menutup novelnya, melepaskan kacamatanya lalu memijat pelipisnya pelan.

Huft.

Wonwoo mengambil handphone didalam saku celana nya, ia menatap sayu kearah roomchat nya dengan mingyu—kekasihnya.

×××××

Mingyu berjalan kearah kantin, ia sedikit menggoda yeoja-yeoja yang tengah duduk sambil menyantap makan siang mereka. Mingyu berusaha tebar pesona dengan yeoja-yeoja cantik itu.

Setelahnya, ia mengedarkan padangan nya kesegala sudut ruangan kantin. Ia tak menemukan wonwoonya, mingyu tertawah remeh. Ia bergumam dalan hati , 'Buat apa lagi aku mencarinya, sudah jelas-jelas dia tidak membutuhkan ku lagi'

Saat mingyu ingin berbalik arah, lelaki putih, tampan sekaligus cantik menabraknya. Matanya sembab, suaranya parau.  "Maaf. aku tidak sengaja." Katanya sambil menunduk, lalu mengusap air matanya yang terus-terusan keluar.

Mingyu segera menarik namja itu ke gudang olahraga. Menutup pintu gudang rapat-rapat. Beruntung dia kapten tim basket di universitasnya. Jadilah, dia memegang kunci gudang olahraga.

Mingyu mengangkat dagu laki-laki itu. Mata elang nya menatap dengan tatapan mengintimdasi. Tatapan nya benar-benar tajam.

Ia terus melihat kearah mata rubah yang benar-benar banjir akan air mata.

Laki-laki yang di tatap itu hanya bisa menahan tangisan nya. Ia berusaha sekeras mungkin untuk tidak memeluk mingyu. Untuk tidak menangis.

"Aku tak suka kau menangis. Kau tau kan?" Kata mingyu, masih terus dengan posisi menatap bola mata laki-laki manis yang ada di hadapan nya ini.

Laki-laki itu terdiam. Tak mau menjawab.

"Jeon Wonwoo. Kenapa kau menangis, hm?" Mingyu berusaha berkata lembut. Laki-laki yang di panggil dengan sebutan 'Wonwoo' itu menggeleng pelan.

"Aku tau kau bohong, jelaskan." Mingyu memaksa.

"T-tidak." Jawab wonwoo seadanya.

"Kau menangisi perpisahan kita, hm? aku sudah bilang kan, jangan menangis. Kalau memang kita berjodoh, kita pasti di persatukan lagi" Kata mingyu.

Wonwoo tertohok dengan ucapan mingyu barusan. Apa? Sejak kapan mereka putus?

Wonwoo mengelap air matanya,

"Sejak kapan?" Katanya.

"Sejak kapan apanya?" Tanya mingyu bingung.

"Aku putus dengan mu, minggo."

"2jam lalu." Jawab mingyu seadanya.

Wonwoo menangis lagi. Sungguh ia tak mengerti dengan jalan pikiran manusia di depan nya ini. Memang belakangan ini wonwoo jarang memberikan kabar untuk mingyu karna dirinya sedang pusing dengan tugas yang diberikan oleh dosen berkumis tebal yang ia benci itu.

Tapi , lain dari itu wonwoo juga tengah mempersiapkan sesuatu dengan keluarga mingyu untuk mingyu. Memang dasarnya Nayeon sialan itu menginginkan wonwoo dan mingyu putus, saat wonwoo meminta tolong jun untuk menemaninya ke mall untuk membeli beberapa hadiah buat mingyu malah dikira sedang berkencan dan berakhir wonwoo mendesah di bawah jun.

iv. meanie (One Shoot) Where stories live. Discover now