18

867 135 16
                                    

Alika melangkah lebar-lebar masuk ke rumah Rey.  Dia sempat tanya kepada pak satpam penjaga rumah keluarga ini katanya Rey ada di rumah bahkan belum keluar dari rumah sejak kemarin.  Lalu kenapa dia nggak menepati janjinya. 

"Assalamualaikum...  Tante...!" Panggil Alika saat melewati pintu utama. 

"Wa'alaikumsalam... " Jawab si empunya rumah. 

"Tante Prill... " Panggil Alika dengan nada manja.  Bagi Alika tante Prisil adalah ibu ke duanya. 

"Hadehhh kangen nih tante, "

"Tante mah lebay padahal kita juga saben hari ketemu." Ucap Alika.  Gimana nggak saben hari ketemu wong rumahnya deketan.  Tapi ada juga si,  buktinya ada beberapa tetangga yang emang nggak pernah nongol.  Kelihatan paling saat hati libur tiba atau acara komplek. 

Alika berjalan bersanding dengan Prisil,  Alika menggandenga tangan Prisil hal seperti ini sudah sering mereka perlihatkan.  Keakraban mereka berlanjut hingga di dapur. 

"Tan,  kata mommy tante lagi ngidam ya?  Apa Rey mau punya adik?"

Prisil tersenyum, "Maunya gitu tapi nggak lagi isi nih.  Tante cuma pingin ngerjain mommy kamu aja. "

"Aihh si tante ada-ada aja.  Aku pikir beneran lho.  Nggak jadi punya adek, " Lesu Alika. 

"Minta sama mommy sana,"

"Mommy nggak mau,  padahal dad udah bilang.  Udah tua kata mom, "

"Betul juga, "

"Ehhh Tan,  Rey sama Om dimana kok nggak kelihatan?."

"Kamu nyari Om apa Rey?.." goda Prisil sambil menaikkan kedua alisnya. 

"Ya sebenernya si.....  Rey! " jujur Alika malu-malu.

"Lagi di hukum sama papahnya, suruh bersihin gudang. Salah sendiri libur nggak mau bantu-bantu."

"Ooo... " Alika membulatkan mulutnya. 

Kalau gini Alika nggak jadi marah sama Rey,  tapi kesel juga sama om Ando.  Masa anak mau jalan sama calon pacar malah dihukum.  Uhhh nyebelin kan tuh. 

"Boleh Alika susul?"

"Boleh sayang,  tapi jangan bantu ya.  Nanti kesenengan dia."

"Nggak janji Tan... "

"Alika..... "

Alika tertawa ketika mendapat pelototan dan teriakan dari tante Prisil.  Nggak mungkin Alika nggak bantu babang Rey, kasian kan bersih-bersih sendiri padahal di rumah ini asa pembantu. 

"Alika,  kalau lihat om bilang suruh ke ruang makan. "

"Siap Tan, "

Alika keluar rumah mewah melalui pintu belakang menuju gudang tempat penyimpanan barang-barang yang sudah tak keluarga ini gunakan.  Gudang milik keluarga Rey bukan gudang kumuh seperti gudang pada kebanyakan.  Gudang ini hampir setiap hari dibersihkan dan dirapikan jadi terlihat seperti ruangan biasa. 
Alika sudah di ambang pintu,  ia melihat ke dalam.  Di sana hanya ada Rey yang sedang ngelap-ngelap beberapa barang yang tersusun di almari tak berpintu,  tak ada Om Ando. 

Alika mengamati calon kekasihnya yang terlihat sedang menggerutu.  Wajahnya sudah kelihatan lelah dan sangat kesal.  Alika melihat lelehan keringat turun dari dahi Rey,  bahkan kaos putih yang Rey gunakan sudah terlihat basah dibagian punggung.  Semakin membuat Rey telihay cool. Makin kagum kan Alikanya. 

Kebayang nanti kalau udah nikah pasti Rey akan jadi suami dan ayah yang top lah,  pasalnya dia mau gitu bantu-bantu bersih rumah sementara Alika cukup ungkang kaki, jahat amat ya. Ehh enggak ding, sebagai istri yang Cinta suami ia akan nanti suami,  bahkan siapin hadiah yaitu makan pagi,  siang,  malam yang bergizi untuk suami yang rela bersih-bersih rumah. 

Cinta Dua Generasi (Slow Updet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang