Stay in my side..

586 70 3
                                    

Mark mengendarai mobilnya, diliriknya Koeun yang duduk di sebelahnya. Gadis itu masih bungkam. Koeun belum menceritakan apapun padanya? Mark juga tidak ingin menanyakan apapun pada Koeun mengenai kejadian tadi, ia tidak ingin semakin merusak suasana hati Koeun.

Mark berpikir sejenak, ia harus melakukan sesuatu untuk menghibur Koeun. Sesuatu yang bisa menenangkan hati Koeun, pergi ke laut? tetapi rasanya itu terlalu jauh, butuh waktu yang lama untuk pergi ke sana?! Akhirnya Mark memutuskan untuk mengajak Koeun ke sungai han, Sudah lama sekali mereka tidak berkunjung kesana.

Mark menepikan mobilnya tepat di pinggiran sungai han. Mark segera turun dari mobilnya dan bergegas membukakan pintu untuk Koeun.

"Turun lah! Kau pasti menyukai ini" Pinta Mark saat membukakan pintu untuk Koeun.

Sejujurnya Koeun merasa tidak enak pada Mark. Untuk kesekian kalinya pria itu menyelamatkannya. Mark terlalu banyak menolongnya, ia sampai bingung bagaimana caranya ia harus berterima kasih.

Koeun akhirnya mengikuti permintaan Mark. Ia turun dari mobil dan seketika hatinya merasa hangat ketika melihat pemandangan yang ada di depan matanya. Sudah lama sekali ia tidak pergi ke tempat ini, pemandangan yang indah membuat suasana hatinya jadi lebih baik.

"Mark.. uhm.. terima kasih.." Ungkap Koeun membuka pembicaraan. Mark yang tadinya sedang melihat keindahan sungai han langsung mengalihkan tatapannya ke sumber suara itu.

"Aku tidak tahu lagi bagaimana mengucapkannya, karena kau terlalu banyak membantu ku.." Koeun nampak menggantungkan perkataannya sejenak "Aku tidak bisa terus bergantung padamu.. Mulai sekarang tolong biarkan aku melewati semuanya sendiri.." Kali ini Koeun berbicara sambil menatap Mark.

Mark memfokuskan pikirannya, ia mencoba menelaah arti perkataan Koeun barusan.

"Apa maksud mu heum? Apa kau ingat? Aku pernah berjanji tidak akan meninggalkan mu sendiri, aku merasa bertanggung jawab untuk menjaga mu.. Kau tidak perlu sungkan, ini adalah kewajiban ku" titah Mark, sambil melangkahkan kakinya untuk menghampiri Koeun.

"Kau bukan orang lain bagiku eun.." Mark mengatakannya saat berada tepat di hadapan Koeun, membuat tatapan mata mereka akhirnya bertemu.

Angin yang kencang berlalu lalang melewati mereka, malam ini langit pun dihiasi dengan kerlipan bintang serta suasana yang tenang dan sunyi seakan membuat tempat ini jadi romantis untuk mereka.

Mark bisa melihat jelas betapa rapuhnya Koeun yang sebenarnya, gadis itu hanya hidup seorang diri sekarang, dan hanya dirinya yang gadis itu punya. Hatinya bersikeras untuk terus berada di sisi Koeun, tidak perduli apapun yang terjadi. Mark tahu perasaannya pada Koeun mulai berubah, ada suatu keinginan untuk selalu menjaga gadis itu, dan ia ingin melakukan apapun agar gadis itu bahagia. Jadi mungkinkah itu artinya ia mulai jatuh cinta pada koeun?

"Suatu hari nanti.. aku pasti akan membalas semua kebaikan mu mark.."

Koeun tersenyum tipis, dan entah mengapa justru membuat gadis itu terlihat semakin cantik di mata mark.

Tangan Mark terulur untuk menyentuh pipi berisi gadis di hadapannya itu "Kau hanya perlu berada di sisi ku koeun-ah.. bagiku itu sudah cukup.." tuturnya dengan lembut.

Koeun merasa ada yang berbeda dari Mark, Pria itu bersikap sangat lembut padanya? Dan tidak menyebalkan seperti biasanya? Ada yang salah dengan mark hari ini?

Koeun semakin merasakan kejanggalan saaat Mark tiba-tiba membenarkan letak jas di pundak koeun. Koeun baru sadar jika ia mengenakan jas kerja Mark. Cuacanya mulai dingin, terlebih sekarang sudah mulai memasuki musim dingin. Meskipun sekarang koeun mengenakan jas Mark, koeun masih bisa merasakan dinginnya udara di tempat itu. Apalagi mark? Pria itu pasti merasa kedinginan–Koeun jadi merasa tidak enak pada Mark.

"Biar ku tebak.. Donghyuk! Anak ingusan itu sudah membohongi mu selama ini?! dan gadis yang memaki mu di cafe tadi pasti tunangannya? Mereka dijodohkan? Untuk bisnis keluarga mereka? Seharusnya aku menyadarinya dari awal, wajah donghyuk memang tidak asing di mataku?!"

Mendengar ucapan Mark, membuat Koeun kembali memikirkan donghyuk? Ya.. meskipun kenyataannya pria itu membohonginya tapi tidak dipungkiri kalau donghyuk juga sering membantunya. Mengapa ia harus berhubungan dengan anak keluarga kaya lagi? Koeun selalu tertekan jika memikirkan perbedaan status sosial mereka yang bagaikan langit dan bumi?

"Jadi? Itu artinya donghyuk gagal menjadi kekasih mu kan? Aku tahu betul kau tidak suka dibohongi dan lagipula anak ingusan itu ternyata sudah memiliki tunangan?!" Kata mark membuyarkan lamunan Koeun.

"Bisakah kita tidak membahasnya sekarang mark.."

Mark hanya cengengesan mendengarnya, Entah mengapa hatinya merasa lega karena sekarang donghyuk tidak akan mendekati koeun lagi.

"Aku harus kembali ke cafe, tas ku juga masih disana.. lebih baik kita pergi sekarang.."

Mark menggeleng pelan, membuat koeun menatapnya heran "Wae??" Tanya koeun heran.

Bukannya menjawab, Mark malah menggenggam tangan kiri koeun. Tentu saja itu membuat Koeun tersentak, rasanya aliran darah di tubuhnya mengalir lebih cepat, hatinya juga berdetak tidak karuan.

"Aku kedinginan, aku akan meminjam tangan mu sebentar. Setidaknya ini membuat ku hangat.. setelah suhu tubuhku sudah stabil baru kita berangkat, Oke.." Tutur mark pelan, Pria itu mengarahkan pandangannya ke aliran sungai yang ada di depannya.

Koeun tidak bisa bergerak. Ia merasa kikuk, rasa dingin yang menerpa membuat genggaman di tangannya semakin erat. Rasa hangat mulai menjalar di sekujur tubuhnya, rasanya ada sesuatu yang terbang di dalam perutnya–Untuk kali ini ia akan membiarkannya, lagipula ini juga salahnya karena memakai jas pria itu, hingga sekarang pria itu kedinginan. Setidaknya dengan begini, koeun bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk Mark.

***
Pengen  banget  bikin  scene  romantis, tapi  ternyata  susah  ya  (?) Semoga  nyampe  ya  pesannya  haha..

Happy  reading  guys 💛

"Marriage"Where stories live. Discover now