Chap sembilan.

10K 1.1K 88
                                    

Disclaimer : Naruto beserta Cast yang lainnya milik MK. Cerita ini di buat untuk hiburan semata.

Pairing : SasuNaru slight SasuSaku.

Kau berpikir kau segalanya? Ingat aku tidak akan mati jika kau pergi jauh dariku! Camkan itu!.

Now playing : [Punch feat Chayeol Exo - Stay with me.]

Happy reading minna.

Normal pov.

Ke esokan harinya Sasuke datang kerumah sakit dan langsung di suruh mengajak Naruto berjalan-jalan ke Taman yang berada di rumah sakit itu.

Sasuke memberhentikan dorongannya pada kursi roda yang di duduki oleh Naruto tepat saat keduanya sudah sampai di Taman rumah sakit. Naruto memandang kosong pohon rindang yang tumbuh di Taman itu, sedangkan Sasuke sendiri sibuk dengan ponselnya.

"Suke?!" Panggil Naruto pelan membuat Sasuke mengalihkan pandangannya dan memasukan ponselnya pada kantung celana. Ia berjalan memutar untuk berhadapan dengan Naruto dan tubuh Sasuke sedikit merunduk dengan lutut yang menyentuh tanah membuat tinggi keduanya sejajar.

"Ada apa?!" Tanya Sasuke datar sambil memandang Naruto yang sedang menatapnya dengan pandangan kosong, seperti tidak memiliki gairah hidup. Shappire itu mengerjap sebelum memandang onyx yang berada di depannya dengan senyum teduh.

"Bisakah aku memliki baby seperti wanita pada umumnya?!" Tanya Naruto dengan pandangan penuh harap, Sasuke mengernyitkan dahinya saat mendengar pertanyaan yang terlontar dari Naruto.

"Aku tidak tahu." Jawab Sasuke cuek sambil mengendikan bahunya acuh dan menegakan kembali tubuhnya. Tangannya bergerak membersihkan celananya yang sedikit kotor.

"Tapi.. Kemarin aku bermimpi bertemu dengan baby. Dia bilang dia akan hadir. Kau percayakan?!" Tanya Naruto lagi dengan mata yang berkaca-kaca memandang Sasuke. Berharap sosok yang berdiri di hadapannya berkata iya.

"Apa kau sedang bercanda Dobe?!" Tanya Sasuke sinis sambil menatap Naruto tajam dan sontak yang di tatap menundukan wajahnya.

"Aku tidak bercanda hikss.." Jawab Naruto dengan isak tangis di akhir. Sasuke yang menyadari Naruto menangis, hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Teruslah berkhayal tentang apapun itu. Asal kau tidak berhayal untuk mempunyai anak dariku." Selepas mengatakan kata menyakitkan itu Sasuke langsung pergi meninggalkan Naruto sendiri di Taman yang sepi.

Hingga tidak lama kepergian Sasuke, datang sosok laki-laki tampan dengan tubuh yang terbalut jas dokter. Ia berdiri tepat di belakang Naruto saat Sasuke sudah tidak nampak dari Taman itu.

"Hikss.. Suke.. Hikss.. Aku.. Hikss.. Mencintaimu hikss.." Ujar Naruto diiringi isakan pilu, membuat siapa saja yang mendengarnya menjadi iba.

"Kenapa kau menangis?!" Tanya seseorang dari arah belakang Naruto, membuat Naruto dengan cepat menghapus air matanya dan memandang sosok yang kini berjalan mendekat kearahnya.

"Menangis tidak akan mengubah segalanya. Termasuk membuat orang yang tidak mencintaimu berbalik mencintaimu." Ujarnya sambil menyodorkan sesuatu yang ia ambil dari saku jasnya.

"Ambilah. Dan berjanji untuk tidak menangis lagi." Jelasnya sambil meletakan benda itu di tangan Naruto yang berada di atas pahanya. Naruto mengerjap bingung menatap sang dokter yang sedang tersenyum kearahnya.

Aku Bukan Madumu Sasuke✔.Where stories live. Discover now