Ch 1

1.8K 234 16
                                    





Happy reading

Mian for typo

















































"Take dua.." Hanbin membuka matanya saat para penata rias itu sudah menarik segala brush,pensil alis,dan hal hal lain yang tak diketahui Hanbin.Ia bangkit kembali mengatur ekspresinya.Wajahnya kaku karena suhu Seoul siang ini cukup dingin.



Hanbin berubah total, matanya menatap tajam penuh kharisma di depan kamera.Sesekali bibirnya membentuk senyuman angkuh namun memesona membuat beberapa kali pujian penuh kepuasan didengarnya dari sang fotografer.

"Yeoksi..Kim Hanbin benar benar profesional.." Hanbin hanya membalas pujian ketua tim dengan senyuman sambil membungkuk sopan.

"Tidak ada yang tahu kalau kau hanya seorang siswa kelas tiga Yangssa High School.." Hanbin terkekeh, ia hanya memberesi baju bajunya sambil kembali mengenakan jas sekolahnya.

"Sebenarnya aku sangat ingin merekomendasikanmu ke YGK+ dengan koneksiku tapi sayangnya kau selalu menolak.."



"Aigoo uijangnim.. aku ingin masuk YGK+ dengan usahaku sendiri..tidak dengan koneksi dan hal lain yang tidak menggunakan kemampuanku.." Ujar Hanbin sopan, ketua tim itu menepuk-nepuk punggung Hanbin bangga.

"Kemampuanmu itu sudah sebanding dengan para model YGK+ bin-ah..kau saja yang terlalu merendah..agensi besar itu akan selalu menerimamu dengan tangan terbuka."

Hanbin menggeleng sebelum beranjak.

"Aku masih amatir..masih banyak sesuatu yang harus kupelajari dan juga.."

"Kau harus menamatkan SMA ku bukan ?"


















































Keadaan kelas lumayan tenang, Sevit High School memang sekolah unggulan untuk para siswa dengan nilai akademik dan non-akademik yang tinggi.Mereka bersaing secara sehat diseluruh bidang yang mereka geluti.Tak lupa pula dengan fasilitas sekolah yang setara dengan hotel bintang lima didominasi cat kuning gading dan coklat muda yang membedakan Sevit High School dengan sekolah yang lain.





"Anyeonghaseyo saem.." hanbin masuk saat Lim-saem sedang menjelaskan mutasi gen.Namja itu lantas duduk di kursi paling belakang dekat jendela sambil meletakan tas beratnya.



"Kau ada jadwal pemotretan lagi ?"Kali ini perhatian para siswa di kelas C-3 teralihkan pada sosok yang belum menormalkan tatanan rambutnya yang masih kaku terkena hairspray itu. Namja itu tersenyum lalu mengangguk, menyambut tatapan kagum dari teman sekelasnya dengan ramah.Begitu suara deheman Lim saem terdengar mereka kembali fokus pada layar proyektor itu lagi.



Mata Hanbin tertarik untuk mengamati punggung sempit di depan meja guru itu. Siswa mungil itu seperti hidup di dunianya sendiri.Ia sama sekali tak menoleh pada Hanbin ataupun terpengaruh saat kedatangan Hanbin tadi.Namja itu tak mau ambil pusing, ia segera mengeluarkan buku catatannya, meski setiap pelajaran itu sangat mengantukkan baginya kecuali pelajaran olahraga, ia ingin mencoba agar menyesuaikan diri dengan lingkungan teman-temannya yang tergolong anak anak 'super' itu.























"Yaaa lalu bagaimana rasanya bertemu dengan Kim Jennie si model sexy itu ? Kau melihatnya secara langsung ? apa dia nyata ?" Hanbin belum bisa memasukkan satu suapan pun ke mulutnya karena Bobby terus bertanya dengan antusias tentang wanita dalam poster yang sudah menunggui dinding kamar Bobby selama setahun yang bernama Kim Jennie, model professional yang menjadi partner Hanbin tadi siang.



The Beauty And The Best ||BINHWAN|| E N DWhere stories live. Discover now