6. The Past

13.7K 1.2K 34
                                    

Dr. Lisa Image

Sam POV

Aku masih marah dan kesal mendengar tuduhan demi tuduhan Henry, bagaimana bisa bajingan itu menjadi brengsek dan sejahat ini pada Sab.

BRAAAKKK

Aku menutup kasar bagasi mobil tapi sangat kasar untuk bunyi sebuah bagasi mobil mahal.

Seperti slow motion, truk itu menghantam bagian depan mobil tepat setelah Sab masuk.

Mobil terseret menjauhiku...

Terseret oleh truk itu dan berguling, terlempar sejauh lima belas meter di depanku.

Aku seperti orang linglung...

Aku melihat Sab seperti dalam mesin cuci, berputar dan terbanting kesana kemari didalam mobil sebelum akhirnya mobil mendarat dengan keras.

Aku berlari kearahnya, melihatnya tersenyum dengan darah dimana-mana.

Semua orang langsung menghampiri mobilku dan Sab, aku menariknya keluar dari dalam mobil tubuhnya lemah, nafas tersengal-sengal.

Kepala, hidung, telinga dan mulutnya mengeluarkan darah..

Jantungku seakan berhenti berdetak, tapi aku harus tetap sadar untuk menyelamatkan nyawanya.

Dengan cepat aku merogoh kantong jeans Sab dan menemukan handphone.

Dokter Lisa...ake melihat nama itu didaftar awal panggilan.
Kenapa aku mengambil handphonenya?, Karena Sab memiliki banyak kontak dokter daripada handphoneku.

"Hallo Sab, kau Shif malam hari ini!" Cerocos wanita di seberang sana.

"Ini Sam,... Cepat kirimkan ambulans kemari, Sab kecelakaan dia mengeluarkan darah banyak sekali!" Teriakku.

"Di...dimana posisimu!".

"Ranch Supermarket lima blok dari rumah sakit!".

Aku tidak bisa melihat Sab seperti ini, darah dimana-mana dan dia tergolek tidak sadarkan diri.

Cukup dulu saja aku menyaksikannya, tapi sekarang...

"Sab! Bangunlah Sab... Sab, kau dokter jangan begini! Bagaimana kau bisa menyembuhkan orang kalau kau seperti ini?!" Teriakku.

Bibir Sab tertarik sedikit, dia tersenyum. Nafasnya tersengal-sengal.
Aku memeluk erat tubuhnya.

Tidak peduli darah akan mengotori kaos putihku, "Aku mohon bertahanlah".

Ambulans datang, kami dengan cepat menaikkan Sab ke dalam ambulans.
Mataku bertemu dengan tatapan pilu Henry yang terus memandang Sab.

Persetan dengannya, aku tahu dia masih menyukai Sab tapi kata-katanya tadi membuatku marah, lihat saja aku akan memberinya pelajaran nanti.

Aku masuk mengikuti para perawat kedalam ambulans.
"Dia Dokter Sabrina?!" Perawat itu terkejut.

Ambulans melaju cepat membelah jalanan, sesampai dirumah sakit Dokter Lisa dan Dokter Liliana menunggu di pintu kedatangan.

"Oh my God... Sab!" Jerit Dokter Lisa.

Mereka berlari, berusaha memburu waktu untuk menyelamatkan Sabrina.

Kacamata Sabrina yang pecah dilepas oleh perawat untuk memasang oksigen saat di ambulans tadi.

Aku bisa melihat wajah cantiknya yang semakin pucat!.

Setelah sampai di ruang IGD mereka memeriksa Sabrina dan Dokter memutuskan untuk mengoperasi Sabrina, aku disuruh menunggu di ruang tunggu.

Dengan perasaan tidak menentu aku menelpon Tuan dan Nyonya Galle.

My Possessive Brother (Completed)Where stories live. Discover now