Bab 29

94 5 4
                                    

Langkah Laskar Cinta Versi ke Empat

~Ketakutan paling dalam adalah ketika orang yang kita sayangi, memilih pergi, meninggalkan dunia ini~

29

Lumayan jauh juga rumah Pak Kenji, padahal Abdullah sudah melajukan mobilnya dengan sangat cepat.

"Kenapa jauh sekali?!" Teriak Abdullah pada jalanan,

"Sudah hampir sampai," jelas Pak Dorogbah.

"Dari tadi hampir sampai," katanya, tak sabar.

Bayangkan saja, istrinya diculik dan entah apa yang diinginkan penculiknya. Nyawa? Kepuasaan? Atau yang lain. Ini sangat membuatnya takut. Ketakutan yang dirasakannya saat ini, melebihi apapun.

"Rumah yang besar itu di depan," jelas Pak Dorogbah menunjuk sebuah rumah,

Abdullah langsung menambah kecepatan mobilnya, membuat mobil ini seakan terbang, Ibu Ayu harus menutup matanya, takut Abdullah kehilangan kendali, dan menabrak sesuatu.

Dan ketika telah sampai di depan rumah yang ditunjuk Pak dorogbah tadi, Abdullah langsung menghentikan mobilnya. Membuat tubuhnya terlempar ke depan, untung saja Abdulah dan Pak Dorogbah menggunakan sabuk pengaman, sehingga tak terlempar ke depan.

Tapi, tidak begitu dengan Ibu Ayu, dia duduk dibelakang, dan kepalanya terantuk kursi di depannya dengan sangat keras. Tapi, dia tak lagi memperdulikan kesakitan kepalanya, yang dipikirkannya saat ini hanyalah keselamatan anak satu-satunya itu. Dari perjalanan di rumahnya tadi, hingga sekarang, dia terus tak berhenti membaca doa, segala doa dia rapalkan untuk keselamatan Basmah.

Abdullah menghela napasnya, mencoba tenang dari perjalanan gilanya ini, kemudian turun dengan segera. Begitu juga dengan Pak Dorogbah dan Ibu Ayu, mereka turun mengikuti langkah Abdullah.

Gerbangnya tertutup, Abdullah menggedornya kasar.

Tak lama seorang lelaki membukakan gembok gerbang itu, lelaki dengan tubuh yang kekar, sepertinya dia yang ditugaskan untuk menjaga bagian depan rumah ini.

"Mencari siapa?" Kata lelaki itu sangar, ketika gerbang telah dibukanya.

"Aku mencari Pak Kenji," jawab Pak Dorogbah, sedikit cemas melihat kekakuan badan lelaki di depannya ini.

"Pak Kenji sedang tidak di rumah," jawab lelaki itu lagi,

"Aku sudah melakukan janji untuk pertemuan malam ini." Pak Dorogbah masih mencari cara agar bisa masuk ke dalam rumah ini.

"Sudah dikatakan Pak Kenji tidak di rumah. Silahkan Anda pulang saja." Jelas lelaki itu mengusir Pak Dorogbah.

Percakapan ini membuat Abdullah geram, akhirnya dia mendekati lelaki berbadan besar itu dan mencekiknya, serta mengunci pergerakan tangannya, "Biarkan kami masuk, atau aku akan membunuhmu!" Ancam Abdullah dengan tatapan tajamnya yang menyeramkan.

Ibu Ayu memekik kaget melihat keberanian Abdullah. Abdullah memang memiliki badan yang juga kekar, tapi dia tak yakin, Abdullah bisa mengalahkan preman ini. Badannya lebih besar dari Abdullah.

Entah preman itu kini tak dapat bergerak, "Lepaskan aku!" Katanya,

Dan Abdullah memukul punggung preman itu dengan siku tangannya dengan sekali pukulan, lalu preman itu tergeletak begitu saja.

Pak Dorogbah kaget, begitu juga dengan Ibu Ayu, "Apakah dia mati?" Tanya Ibu Ayu mengkhawatirkan preman itu.

Ibu Ayu masih mencoba mendekati preman itu, mencoba melihat keadaannya, tapi, akhirnya dia tak jadi melakukan itu ketika melihat Abdullah dan Pak Dorogbah sudah berlari ke dalam rumah.

Langkah Laskar Cinta # Membohongi Tuhan (Complete)Where stories live. Discover now