1. Troublemaker

6.7K 770 177
                                    

Hari ini langit di kota Seoul sangat cerah, wajah ceria para mahasiswa Konkuk Universitas terlihat begitu alami dengan perubahan cuaca yang tiba-tiba ini. Mereka sudah berpikir bahwa hari ini hujan akan turun dengan lebat karena sejak pagi, awan kelabu sudah menggumpal di atas langit, menghalangi sang matahari untuk bersinar dengan terang. Tapi ajaibnya, saat menjelang sore, awan kelabu tersebut bergerak entah ke mana, meyisahkan langit biru terang serta awan putih bersih yang terlihat luar biasa indah.

Namun, jika diperhatikan lebih jelas, tidak semua orang menyambut gembira cuaca cerah ini. Karena nyatanya, di sudut koridor kampus, gadis itu tengah memanyunkan bibirnya disertai kedua bola mata memerah, dengan salah satu tangan yang menggenggam ponselnya. Dia terlihat sangat kesal, dan hanya tuhan serta dirinya lah yang tau apa penyebab kekesalan tersebut.

Atau mungkin, ada seseorang yang lebih dari sekedar tau.

"Dasar anak sial!"

Suara tajam itu menginterupsinya, membuat sang gadis menoleh dan semakin menekuk wajah ketika melihat si pengganggu sedang terkekeh menyebalkan ke arahnya. Memilih untuk tidak mau terpancing, akhirnya dia kembali menghadap ke depan, menunggu seseorang datang seperti kegiatannya sejak awal.

"Tidak akan ada yang datang untukmu. Memangnya mereka rela meninggalkan pekerjaan yang sangat penting demi dirimu?"

"Berhenti menggangguku dan enyahlah!"

Si pengganggu tertawa sumbang lalu berjalan mendekat, dia mengernyit keyika menyadari kehadiran pengganggu itu di dekatnya.

"Ingat, kau adalah anak sial. Dan sialnya akan terus seperti itu."

Disertai dengan desau angin sore, kalimat itu membelai telinga membuatnya tak bisa membendung airmata yang sejak tadi setengah mati dia tahan. Melihat pada akhirnya gadis itu menangis, si pengganggu membalikan badan dan meninggalkannya sendirian di koridor dengan isak tangis tertahan.

"Dasar anak cengeng!"

〰〰〰

Myungsoo turun memarkirkan mobilnya di dekat gerbang dan segera turun dari sana, tergesa-gesa untuk bisa melewati area parkir dengan mata memicing mengintai keadaan sekitar. Sudah hampir sepi, karena jam menunjukkan pukul lima sore. Beberapa mahasiswa memang masih terlihat, tapi hanya satu dua orang.

Karena tidak menemukan orang yang dicarinya, akhirnya Myungsoo mengeluarkan ponsel dan menelpon orang itu.

"Kau di mana?" Myungsoo berhenti melangkah untuk mendengar suara sengau dari sebrang telepon, lalu mengangguk mengerti, "oke, tunggu di sana."

Dengan cepat dia membawa dirinya untuk memasuki gedung kampus, menyusuri koridor yang sudah sangat sepi dan terkejut ketika melihat gadis itu terduduk di sana dengan wajah yang tenggelam di antara kedua lututnya. Myungsoo menghela nafas panjang sebelum memutuskan mendekati gadis tersebut.

"Jiwon..."

"Oppaa..."

Gadis itu mendongak dan mengangkat tubuhnya sendiri lalu melemparkan diri ke dalam pelukan pria itu, seketika tangisannya kembali pecah di dada kakaknya. Myungsoo yang terkejut mendapat serangan tiba-tiba itu hanya menahan tubuh agar tidak terjatuh, kemudian memegang pundak adiknya yang bergetar hebat.

"Jiwon, ada apa? Dosen pembimbingmu menelponku untuk segera datang."

Jiwon menggeleng di dada Myungsoo pertanda bahwa dia tidak ingin mengatakan apapun, membuat kakaknya mendesah panjang.

Man Meets Evil [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang