10. Get Away (2)

3.4K 652 92
                                    

Sedikit info, kalau gk salah di chapter 3 ada keterangan ttg posisi bapak Myungsoo yg bilang dia Mentri Perdagangan, dan ternyata itu salah penempatan. Seharusnya ayah Myungsoo itu Dirjen Kementrian Perdagangan Luar Negri, tpi wktu itu aku lgi bingung mau sebut gimana jdi aku sebut mentri perdagangan saja. Jadi mentri perdagangan yg ada di chapter kemarin beda sama bapak Myungsoo.

Happy reading 🙏
.
.
.

Sooji mengerjapkan mata, terbangun dan menyadari dirinya bukan di dalam kamarnya sendiri. Untuk beberapa saat dia sempat terkejut namun, otaknya langsung mencerna apa yang telah terjadi semalam.

Pergi ke hotel, acara pertunangannya, hingga keputusannya untuk pergi dari rumah seketika membuatnya sadar mengapa saat ini dia tidak berada di kamarnya.

Tapi...

"Kamar siapa ini?" Kedua alisnya mengernyit seraya bangkit dari ranjang, matanya terus mengamati seisi kamar itu dan tidak menemukan satu petunjukpun. Seingatnya semalam dia terlalu lelah dan tidur di dalam mobil...tunggu, semalam dia dibawa oleh Myungsoo.

"Tidak..." dengan panik Sooji memeriksa tubuhnya dan menghela nafas lega ketika masih memakai pakaian lengkap, "bodoh, kau pikir kau sedang berada di dalam drama?" Gadis itu berdecak memukul kepalanya, lalu tertawa.

Sooji berjalan keluar dari kamar dan menemukan keadaan di sana sangat hening, "apa tidak ada orang di rumah ini?" gumamnya pelan, kakinya terus melangkah menyusuri rumah itu dan akhirnya menyadari bahwa dia sedang berada di sebuah apartemen. Tapi milik siapa, dia masih belum mengetahuinya.

Selagi mengelilingi apartemen itu, perutnya berbunyi. Sooji meringis sembari mengusap perutnya, "ah, kau meraung di waktu yang tidak tepat," keluhnya lalu berjalan menuju dapur. Beruntungnya dia menemukan satu piring yang berisi dua buah pancake beserta jus jeruk di atas meja pantri.

"Biasanya aku sarapan dengan nasi," gerutu Sooji, dia tidak terlalu suka sarapan dengan roti atau pancake, karena itu seperti bukan budaya mereka. Heran mengapa sekarang orang-orang Asia banyak yang mengikuti tren Western yang sarapan dengan roti, padahal pangan utama Asia adalah nasi. Sarapan dengan nasi lebih membuat kita bertenaga dibandingkan gandum atau makanan yang terbuat dari tepung saja.

Tapi Sooji tidak punya pilihan lain, perutnya sudah mengamuk dan butuh asupan. Jadi tanpa basa-basi dia sudah duduk di sana dan melahap pancake tersebut hingga tandas. Beberapa jam setelahnya gadis itu berakhir di atas sofa sambil menonton sebuah tayangan reality show di tv. Otaknya sudah lelah memikirkan di mana dia saat ini, dan apartemen milik siapa yang dia tempati. Menurutnya, jika pemilik apartemen ini adalah orang jahat, dia tidak mungkin dibiarkan tidur di atas ranjang yang empuk atau mendapatkan sarapan.

Buktinya dia masih hidup tanpa kekurangan salah satu anggota tubuhnya, jadi Sooji tidak akan memperdulikannya. Untuk sementara dia memang membutuhkan tempat tinggal, sebelum menemukan tempat tinggal yang baru.

〰〰〰

"Myungsoo, semalam kenapa kau menghilang tiba-tiba?"

Myungsoo menatap ayahnya yang duduk di kepala meja makan, memberi tatapan penuh tanya seperti yang dilayangkan oleh ibunya. Sejenak dia menghela nafas sebelum menjawab.

"Ada urusan, ayah."

"Tapi urusan apa sampai-sampai membuatmu meninggalkan acara sebelum dimulai?"

Myungsoo memilih tidak menjawab, dia tidak mungkin mengatakan jika sedang mengejar Sooji dan mengantarkan gadis itu untuk kabur dari rumahnya. Bisa-bisa orangtuanya akan murka, terlebih jika mereka tau bahwa gadis itulah yang sering mengganggu Jiwon di kampus.

Man Meets Evil [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora