1. Kesan Pertama

48 3 0
                                    


"Hay masa lalu

Kita bertemu lagi kini

Apa kamu masih seperti dulu?

Aku yakin masih

Aku tau pasti kamu masih mencintaiku

Bahkan setelah bertahun tahun lamanya"

Noname~

Seorang perempuan berlari kencang kearah gerbang sekolah SMU Garuda Pertiwi , nafasnya terengah engah keringat memenuhi seluruh dahinya . Kuncir dua dari rambutnya bergoyang goyang lucu , rok panjang berwarna biru khas seragam SMP diangkatnya tinggi hampir mencapai dengkul . Tas selempang panjang terbuat dari karung beras ikut bergoyang sesuai hentakan kakinya yang semakin kencang .

Hitungan detik gerbang itu akan ditutup oleh pak satpam . Dengan sisa tenaga yang dimilikinya ia menerobos hingga bunyi gemerincing dari besi pagar yang terlepas dari tangan pak Satpam memekakan telinganya .

"Maafffff pakkkkkkkk" Dengan suara cemprengnya ia masih tetap berlari kearah lapangan SMU terkenal dimedan itu , semua peserta MOS sudah berbaris rapi .

Pak Dirman Satpam SMU Garuda Pertiwi hanya bisa geleng geleng kepala melihatnya .

Perempuan itu masih terus berlari , entah kenapa untuk saat ini rasanya berlari kearah lapangan itu jadi jauh sekali .

"WOY ELO YANG LAGI LARI!!!" Sebuah suara ngebass terdengar searea sekolah .

Perempuan itu seketika terdiam , menelan ludahnya kasar , kini wajahnya sudah bagaikan orang yang tertangkap basah sedang mencuri sandal dimesjid .

"Masih jadi anak baru aja udah berani beraninya telat elo ya!"Lagi lagi suara bass menggunakan mic itu memekakan gendang telinganya . Kini semua mata memandang kearahnya .

Mati gue

"Sini lo!" Kini ia bisa melihat dengan jelas semua orang menertawakannya , saling berbisik bisik .

Dengan segenap kekuatannya ia menatap kearah panggung besar yang tidak terlalu tinggi tepat berada didepan semua barisan peserta MOS . Ia melihat laki laki yang memegang microfon itu menatap kearahnya tajam . Perempuan itu lagi lagi menelan ludahnya kasar , keringat yang bercucuran diwajahnya kini semakin banyak .

Ia berjalan perlahan keatas panggung masih sambil menunduk . Kini kesan pertama indahnya untuk masuk SMU ini lenyap sudah , angan angannya untuk hidup tenang pupus sudah . Kini ia sudah menarik banyak perhatian semua orang dengan ketelatan fatalnya ini hari .

"Siapa nama lo?" Cowok itu menurunkan microfonnya , tapi mata elangnya tetap menatapnya dengan tatapan memangsa .

"Fa-nya Au-lia Ra-ha-di kak" Perempuan itu menjawab terbata bata , tangannya saling bertaut .

"Oke guys si Fanya Aulia Rahadi ini akan menyanyikan sebuah lagu untuk kita semua" Lagi lagi ia menggunakan microfon , kini semua mendadak ramai dan riuh , ada yang bertepuk tangan ada yang bersorak .

Fanya mendongak menatap laki laki tinggi yang masih menatapnya dengan tatapan tajam tersebut . Kini Fanya hanya berharap ia pingsan saat ini juga , mendadak amnesia atau apapun yang bisa membuatnya hengkang dari panggung ini . Seorang perempuan yang ia duga pasti salah satu panitia mos juga memberikan microfon kepadanya .

Dengan tangan gemetar ia menerima microfon itu , membuat semua orang seketika terdiam . Kini ia semakin gugup . Ia menarik nafas sejenak , mengusir segala kegugupannya .

My SiriusWhere stories live. Discover now