DREAM #8

528 138 28
                                    

KamuAtap sekolah, 21

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamu
Atap sekolah, 21.50 (Jumat)

Betapa terkejutnya kamu saat membuka pintu. Atap sekolah biasanya sepi tanpa seorangpun. Wajar saja kamu begitu terkejut. Seorang lelaki ada disana. Kim Donghyun berdiri disana, tepat di hadapanmu.

Siang tadi kamu sudah bertemu dengannya. Bahkan, ia menanyakan siapa namamu.

Tunggu. Menanyakan namamu?

"(Y/n)?"

Refleks, kamu berbalik dan berlari menuruni tangga. Kamu terlalu malu untuk berhadapan lagi dengan Donghyun. Kamu belum ingin untuk menonjol di mata lelaki itu. Belum.

Kamu tidak jadi menulis catatan kecil di atap sekolah seusai yaja hari ini. Karena ada Donghyun disana. Ya.. walaupun ia berniat untuk pergi dari situ. Tapi tetap saja kamu malu.

Pada akhirnya, kamu terus berlari hingga tiba di halte bus.

**

Kamarmu, 22

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamarmu, 22.40

Rabu hingga jumat depan kamu ada ujian, tapi kamu tak sedikitpun dapat fokus belajar. Tebak gara-gara siapa?

"Kim Donghyun apa yang kau lakukan pada hatiku?"

Kamu mulai frustasi dan mengacak-acak rambutmu. Kamu meletakkan kepalamu diatas meja belajarmu dan menghembuskan nafas kecil.

"Aku kenapa sih?"

Kamu bertanya pada dirimu sendiri. Baru tiga kali kamu berhadapan dengan Donghyun, dan kamu menjadi seperti ini.

Tunggu. Tiga kali dalam kurang dari dua hari?

"Aku sial atau tidak sih?" gumammu lagi.

Kamu mengangkat kepalamu perlahan, masih dengan rambut acak-acakan. Tanganmu meraih buku catatan kecilmu di sudut meja.

Pertanyaan #89. Apakah aku

Belum selesai kamu menulis, kamu meletakkan pulpenmu dan berpikir sejenak.

"Orang seperti Donghyun pasti tak hanya melakukan itu padaku saja, kan? Mungkin hanya aku yang terbawa perasaan," gumammu.

Kamu memandang kalimat yang belum selesai kamu tulis, berniat menghapusnya dengan tipe-x.

"Jika dalam dua hari kedepan aku kebetulan bertemu lagi dengannya dan merasakan hal yang sama.."

Kamu menutup buku catatan kecilmu, membiarkan pertanyaan kedelapan puluh sembilan berhenti di tengah.

"...aku baru akan menuliskannya," gumammu, tersenyum tipis.

Tok tok tok~

"Kakak!! Bolehkah aku pinjam sarung tangan kakak?"

Adik laki-lakimu berteriak dari luar pintumu. Kamu menggeleng-gelengkan kepala dan berjalan membuka pintu.

"Kau punya, kan?" tanyamu.

"Ya.. untuk berjaga-jaga saja jika temanku tidak membawanya. Boleh kan, boleh kan?"

"Kau akan pinjamkan milikku?"

Adikmu menggeleng.

"Aku pinjamkan milikku, dan aku pakai punya kakak"

"Baiklah. Ambil saja"

**

16 November

Di rumahmu, 08.45 (Sabtu)

"Ibu, Kakak! Aku pergi duluan, ya!"

Teriakan adikmu menggema ke seluruh rumah. Kamu yang sedang berada di dalam kamar, sontak membuka pintu karena kesal.

"Sudah kubilang jangan berteriak!" sahutmu.

"Aku pergi!!"

Drap drap drap~

Adik laki-lakimu itu langsung kabur dan berlari keluar rumah. Adikmu yang selisih dua tahun lebih muda darimu itu memang agak tengil. Suka pergi kemanapun dan berteriak, tentu saja. Bahkan kemana ia pergi hari ini pun kamu tak tahu. Salahmu juga sih tidak bertanya, tapi bukankah kamu tetap harus tahu?

Kamu berjalan keluar kamar dan bertemu ibumu, baru saja keluar dari kamar mandi.

"Ibu, Seonho mau kemana, sih? Apa dia berkata sesuatu pada ibu?"

"Tidak. Dia hanya berkata mau pergi rapat klubnya. Ada apa?"

"Tidak. Tidak apa-apa. Hanya penasaran saja," jawabmu.

Yoo Seonho. Adik laki-lakimu satu-satunya itu memang begitu. Tidak pernah berkata dengan jelas kemana dia pergi.

***

Note :

Hai~

Kayaknya ini bakal jadi panjang deh hehehe, tpi nggak ada side story >< cuma mau aku bikin epilog aja kayak Fate(=You) 

Dan udah aku kira kira bakal jadi sekitar 19 chapter atau 20 ><

Author note ♡

Aku kalau bikin cerita nggak yang pakai konflik jeng jeng(?) sih emang, tapi lebih ke kerumitan personal masing-masing individu hehe 

Jadi maaf kalau kalian bosan hiks.. ><

Dan.. tahu nggak?
Selama aku bikin cerita ini (sampai ke chapter #13 yang masih di draft), aku jadi belajar buat menemukan impian baru lagi dan nembus zona nyaman.

Kayak.. aku disadarin sama diriku sendiri(?) ketika nulis cerita ini :)

Semoga pesan yang mau aku sampein lewat cerita ini (dan apa yg aku rasain selama nulis) juga sampai ke kalian yang dengan baik hati mau baca ceritaku ini
Jangan lihat dari sisi romansa nya aja ya ^^

Tapi tenang, aku masih punya stok romance banyak kok nanti di epilog(?) hehe gadeng. Disini juga ada kok

Sampai ketemu di DREAM selanjutnya ehe ^^

DREAM #9 enaknya aku publish kapan? nanti siang apa sore apa malam apa besok aja? hehe

Kalau mau aku publish 3 sekaligus si hari ini tpi ntar spam 😂

Vote dan komen teramat berarti ♡
Terimakasi! (love) (love)

dream flakes | k.donghyun ✓Where stories live. Discover now