Ch. 2

5.2K 339 21
                                    

-Kantin-

"Aw Kong! Tidak kusangka kau melakukan tindakan bodoh ini, kau kan tidak suka engineer dari dulu. Aku tidak habis pikir denganmu" Em tersenyum mengejek.

"Benar Em! Tumben kepalamu berfungsi Kkkk" kikikan Tew membuat tangan Em gatal ingin menjitak temannya itu. *tuk

"Aw Em sakit tau.. isshhh!" "555 Rasain".

Kongpob hanya tersenyum tipis.
" Hanya mencari suasana baru" dan mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku *smirk.

Entah mengapa Em tidak menyukai seringaian itu, Em merasa sahabatnya ini sedikit berubah tidak seperti dulu. Tapi Em menepis pikiran itu.

"Guys, Aku ingin ke toilet dulu" Kongpob berdiri dari duduknya.

"Jangan sampai suaramu terdengar oke, lakukan dengan tenang dan keluarkan langsung" Em menaik turunkan alisanya.

"Bitch! Dia tidak sepertimu!" Saut Tew. Mereka tertawa terbahak2, paling bahagia bila teman kalian nistakan kan?55.

"Kong, semangat yah!" Oak menimpali dan satu jitakan dari Em ia dapat. Kongpob tersenyum miring

"Crazy.. :v". Dia melangkah meninggalkan kantin menuju toilet.

Brukk!
"Aw, khun.. Maaf!" Suara ini..
"Arthit?"
"A ah emm.. Khun Kong..pob? Maaf menabrakmu"
Arthit memunguti buku2 tugas yang tercecer di lantai itu, dia akan membawanya ke ruang guru. Kongpob segera membantu Arthit membenahi buku itu, Arthit tidak tau bahwa Kongpob sekarang tengah menatapnya intens. Sedekat ini dengan Arthit bisa2 membuat Kongpob gila, Aroma lavender merasuki indra penciumannya, diam2 Kongpob mendekat menghirup aroma yang membuatnya mabuk kepayang. Ah Kongpob memejamkan matanya menikmati kesempatan ini.

Arthit berdiri disusul Kongpob.
"Apa kau tidak apa2, khun? Ada yang sakit?" Arthit terlihat cemas.

"Aku baik2 saja ko dan panggil saja aku Kong Kongphob" Kongpob tersenyum.
"Sekali lagi maaf ya.. mm.. Kongpob, kalau begitu.. Aku pergi dulu"
"Bolehkah aku membantu/.."
"Arthit!!"
Suara bass tiba2 mengintrupsinya

Kongpob bisa mendengar derap langkah orang itu mendekati mereka. Kongpob menatap intens Arthit yang sepertinya sangat kaget dan senang, wajahnya memerah.-Cih-Kongpob mengepalkan tangannya geram.

"Arthit, ayo kita makan siang"
"Um. tapi Aku harus mengumpulkan buku2 ini dulu ya" dengan senyum manis di wajahnya.
"Baiklah Tuan Put/ Aww!!!! Sakit sayang.."
"Aku ini laki2! "
"Ya ya ya.. Ya sudah ayo pergi"
"Tunggu. Mm Kongpob aku pergi duluan ya"

-Kau baru menyadari aku masih disini sayang? "Khab"
"Au, maaf aku tidak menyadari ada teman Arthit disini. Kau teman kelas Arthit?"
-Apa2 an dia, hah teman? Dia milikku brengsek! "Khab"
"Perkenalkan, Namaku Phana, kau bisa memanggilku P'Pha karena aku seniormu. Dan untuk informasi saja, Aku adalah kekasih Arthit"
-tenang saja, itu tidak akan lama lagi dan untuk apa kau mengulurkan tangan kotormu itu padaku , Ai Oon.. Kenapa wajahmu memerah karena si brengsek ini! Aku tidak rela!-

Dengan terpaksa, Kongpob menyahut tangan itu "Kongpop khab" tersenyum simpul.
Ucapannya memang terdengar biasa, tapi jika kau memperhatikan matanya. Dia sekarang menatapmu penuh kebencian.

-Class-
"Hari ini akan diadakan test formula 2. Achan(guru) minta kalian menuliskan nama masing2 di kertas 1 lembar, kumpulkan dibarisan depan masing2."
.......................
.......................

"Baik, Sekarang Achan akan mengacak nama kalian. Kalian akan berpartner untuk test kali ini."
......................
......................
"Prem-Prae, Wad-Tew, Oak-Toota, ........... , Em-Arthit, Kongpob-Yacth oke kalian ingat nama partner kalian?"
"Khab/Kha"
"Achan sudah memberikan soalannya, kumpulkan minggu depan. Mengerti?"
(The teacher's left the class)
"Khab/Kha, Khob khun Khab/Kha"

"Yes!"
"Ekhm. Em kita bertukar partner ya"
"Hah? Kau gila apa. Arthit itu pintar dan juga sangat manis Kong, mana mau aku bertukar denganmu, apalagi dengan Yacth aneh itu aishhh. Lagipula aku ingin tau rasanya berpartner dengan Arthit, pasti menyenangkan!. Sudah lah Kong terima saja"
Em menepuk pundak kong.

Em apa kau sudah kehilangan akal? Kau barusaja menolak tawaran Kongpob, tidak tapi perintah Kongpob. Apa kau tau apa yang Kongpob pikirkan sekarang?

-berani sekali kau Em *smirk-
" kita bertukar partner, Kongpob-Arthit. Oke Em?" Ucap Kongpob dengan penuh penekanan.
-Deg. Kenapa Ai kong menatapku seperti itu, tatapannya seolah ingin menikamku kapan saja. Hihh ngeri, apa boleh buat. Dia membuatku takut saja-

"Umm.. Ba..baiklah Kong. Terserah kau saja hhee..hee. Tapi kau yang bilang pada Arthit oke?"
"Serahkan saja padaku. Khob khun khab Em. Kau memang sahabatku"
Kongpob tersenyum lebar.

Kali ini kau lolos Em, tapi memangnya apa yang akan dilakukan Kongpob padamu jika kau menolak perkataannya? Kau tidak akan tau. Tapi kenapa kau setuju? Kau takut pada Kongpob? Dia anak yang baik bukan? Dia itu sahabatmu.

"Ya sudah, aku akan memberitahu Arthit dulu"
"Um. kalau begitu, aku ke kantin dulu "
"Go ahead"

Kongpob berdiri menghampiri Arthit, padahal dia tidak perlu repot2 berdiri. Karena Arthit duduk tepat disebelah kirinya.

"Arthit..?"
"Khab. Ada apa Kongpob?"
"Em tadi mengatakan padaku bahwa dia tidak ingin berpartner denganmu.. ,, jangan salah paham dulu Arthit, dia hanya tidak ingin merepotkanmu. Karena kau pasti tau Em selalu mendapatkan D .Jadi dia memintaku bertukar dengannya. Bagaimana?"
"Tapi... Kenapa Em berpikir begitu?"
"Aku tidak tahu... Jadi bagaimana?"
"Baiklah..."
"Kapan kita berdiskusi?"
"Besok kamu free tidak?"
-anything for you Ai'Oon "Khab"
Kongpob tersenyum menawan.

Kongpob tahu, besok adalah hari kematian orangtua nya. Tapi siapa peduli, jika Arthit mengajaknya hari esok dia tidak akan menolak. Lagipula mengunjungi orang mati bisa dilakukan lain hari bukan?
.
.
-Kongpob's Room-

"Ai Oon.. Ai Oon.. Apa kau ingat padaku?"
Tangannya mengelus sebuah pigura besar. Sosok itu yang membuat Kongpob bertahan hidup, apapun akan ia lakukan untuk mendapatkan Ai'Oon nya kembali. Menjadi seorang Monster pun dia tidak peduli.

"Aku mencintaimu... Sangat"
.
.
.
ToBeContinue

Sekedar info saja, cerita The Reason ini lumayan ekhm berat. Dan sebelum gue publish cerita lain, ff ini harus complete dulu guys😂😂

See you next chapt~~

The ReasonWhere stories live. Discover now