2

123 3 2
                                    

WARNING!! 18++

SEXUAL CONTAIN, STRONG LANGUAGE, SMUT AND MORE

JANGAN DIBACA APABILA MERASA TIDAK NYAMAN DENGAN CERITA INI.

HAPPY READING!!!

Bukan Caley namanya jika hanya minum satu atau dua gelas bir. Entah sudah gelas keberapa yang diteguk Caley sekarang.

Sepertinya disini hanya aku dan si pria ber-rantai emas yang tetap sadar.

"Cmon Dan kau harus minum satu gelas saja" tiba-giba Caley menyodorkan satu gelas penuh bir padaku

"No thanks" 

" ayolah kita harus bersenang senang disini, apa kau tidak bosan dengan tugas di kampus yang membuat otakmu mendidih?"

" I hate it but I love it Cale"

" Oh cmon"

"stop it Cale kamu sangat buruk saat mabuk"

Caley tampak putus asa membujukku untuk minum segelas bir, Lalu ia beralih kepada Louis yang juga sudah mabuk dari tadi

"semoga Cale tidak melakukan hal bodoh" jujur aku cemas, aku takut jika aku tidak bisa mengendalikanya.
Sementara itu di depanku Niall dan Rachelle sedang asyik berciuman. "Ugh Disgusting"  gumamku dalam hati.

"Hi Dan" Tiba-tiba seseorang dengan kalung emas, Liam duduk disebelahku.

"Sudah kuduga hal ini akan terjadi" gumamku dalam hati.

"Hi " jawabku sambil tersenyum

Senyap

Keadaan menjadi semakin canggung karena aku dan Liam memang tidak pernah berbicara satu sama lain.

Aku lebih asik memperhagikan Caley dan Louis yang sedang berdansa. Aku dan Liam berdua hanya duduk dan melihat tingkah laku mereka dibawah pengaruh alkohol.

Niall dan Rachelle mereka sudah tidak ada lagi dihadapanku, well I know what they do

"You want it?"  Liam menyodorkan satu gelas air padaku

"Thanks Jawabku singkat dan kembali memperhatikan Caley yang sedang berdansa dengan Louis.

"Apakah kamu memiliki alergi atau semacamnya dengan alkohol?" Kata Liam yang sedang berusaha memecahkan keheningan

"Oh no, aku hanya sedang tidak ingin mabuk"

"Why?"

"Kenapa dia terus bertanya" Gumamku dalam hati. Aku malas sekali menjawabnya, yang aku inginkan sekarang hanyalah pulang dan merebahkan badanku di atas tempat tidurku yang tercinta

"Karena aku tidak ingin melakukan hal bodoh ditempat ini"

Liam tertawa kecil

"You're so funny"

"I know it" Jawabku dengan singkat.

+++

"Oh god"
Aku berusaha membantu Caley berjalan kearah mobil

"Im fine Daniza my lovely friends, kamu lihat aku kan, aku baik-baik saja" ucap Caley. Jelas jelas dia sangat mabuk.

"Aku akan mengantarkan kalian"  ucap Liam, aku tidak tau sejak kapan Liam ada dibelakangku. Kemudian Liam membantuku membawa Caley kedalam mobil

"Oh thank you Liam. You're so perfect handsome and cool, how old you man??" Caley berbicara tidak jelas.

"Benar benar memalukan" ucapku dalam hati

Aku tidak punya pilihan lain selain mengiyakan tawaran Liam karena keadaan Caley juga tidak memungkinkan untuk mengemudi. Kuberikan kunci mobil Caley pada Liam.

Di dalam mobil Liam melepas jaket miliknya, otot-otot bisepnya terlihat lebih jelas, He is so hot

"Dimana alamat flat kalian?"

"Nanti akan kutunjukkan jalannya" ucapku

Liam segera menancap gasnya. Caley yang duduk di kursi belakang sendiri mulai tertidur. Aku tidak tau harus membuka percakapan seperti apa. Sehingga aku hanya melihat ke luar jendela. Liam mungkin merasakan hal yang sama. Ia hanya diam sepanjang perjalanan.

+++

Setibanya, tanpa diminta Liam mengeluarkan Caley dan menggendongnya di punggung.

Saat berada dalam lift kami tidak sendiri, ada seseorang laki-laki dengan pakaian rapi berdiri di sebelahku sambil merapikan jasnya. Liam berdiri tepat m di belakang orang tersebut  sambil sibuk dengan Caley yang ada di punggungnya.

"Di lantai berapa tempat tinggalmu" tanya Liam. Sepertinya dia sudah kelelahan membawa badan Caley.
"Delapan" jawabku singkat

"Sepertinya aku pernah melihat orang. Tapi dimana?"gumamku dalam hati. Tapi sudahlah tidak penting juga memikirkannya. Sekarang aku hanya ingin segera sampai di kamar.

+++

Saat kami bertiga tiba di tempat tinggalku dan Caley , aku menunjukan dimana kamar tidur milik Caley berada , Liam segera merebahkan Caley di tempat tidurnya dan aku membantu melepaskan sepatu dan tas yang masih melekat di badan Caley.

"Sepertinya dia benar benar tertidur lelap" Liam membuka percakapan

"Yeah" jawabku singkat.

"Ah aku harus segera kembali Louis akan marah jika membuatnya menunggu terlalu lama di sana"

Aku hanya menganggukan kepalaku

"See ya Dan" Ia berjalan keluar menuju pintu.

"Thank you Liam" Jawabku sambil tersenyum.

Liam tersenyum.

+++

Aku segera menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan membersihkan diri sebelum tidur.

Setelah itu segera ku rebahkan badanku yang sudah bersih di atas tempat tidurku
"Lelah sekali" gumamku.

Rasanya aku sudah benar-benar merindukan tempat tidur ini. Sebelum tidur tidak lupa aku mengecek handphone untuk memasang alarm, melihat foto masa kecilku yang kujadikan wallpaper membuatku merindukan sesosok illusi yang lama hilang

Ed apakah kau baik-baik saja?

aku selalu bertanya tanya pada diriku bagaimana kedaannya sekarang, bagaimana hidupnya sekarang,apa dia masih hidup atau tidak, tapi aku tidak pernah mendapatkan jawaban.


++++++++++++

This is our first story, hope you like it.

All the love DD

Perfect Illusion Donde viven las historias. Descúbrelo ahora