3

97 3 2
                                    

+++

"yes mum, aku pulang sekarang. Bye mum I love you"

Suara Caley yang sedang berbicara di telpon membangunkanku dari tidur.

"Cale" ucapku dengan suara parau, kemudian aku berjalan sempoyongan ke arah kamarnya.

"Aku pulang ke London hari ini, kamu mau ikut denganku?" tanyannya.

"Cale semalam kamu mabuk berat dan sekarang kamu mengemudi ke London sendiri?"

"aku sudah merasa baik sekarang, nanti malam kedua orang tuaku akan mengadakan pesta anniversary pernikahan mereka" jawab Caley sambil mengemasi beberapa baju miliknya kemudia berbalik menatapku "so?"

"aku tidak ikut, aku aku akan menghabiskan weekend dengan menonton film di kamar"

"apa kamu yakin?" tanyannya sekali lagi.

"of course, Im 20 Cale aku bukan anak kecil lagi. Pergilah aku akan baik-baik saja"

Aku mengantar Cale sampai depan depan pintu "okay aku akan kembali senin pagi, jangan melakukan hal yang tidak masuk akal" ucapnya.

"yes mum, pergilah mereka menunggumu sekarang" jawabku sambil mendorong Caley keluar

"good" ucapnya sambil memutar bola matanya dengan malas.

+++

Setelah membersihkan diri aku berencana membeli beberapa camilan di supermarket dekat rumahku, jarum jam menunjukan pukul 2 siang, aku harus bergegas agar aku tidak terlambat untuk membeli makan malam. Kusambar jumper yang tergantung di almari lalu kugunakan sedikit make up agar wajahku terlihat lebih segar, tak lama kemudian terdengar suara bel berbunyi.

Aku berlari kearah pintu kemudian kubuka perlahan , terlihat seseorang berdiri tegap menggunakan kaos polos berwarna hitam dan kalung rantai berwarna emas, Liam.

"Hi Daniza, bisa aku masuk sebentar?"

"Silahkan" aku mengajak ia masuk dan mempersilahkannya duduk. Apa yang membawamu kemari? tanyaku.

"Aku ingin mengambil jaket milikku yang sepertinya aku tertinggal di mobil temanmu kemarin, tapi aku tidak melihat mobilnya di tempat parkir" jawabnya santai.

"OMG, Caley pergi ke London pagi tadi. Aku akan mengembalikannya padamu saat Caley sudah tiba. Aku akan menelponnya nanti untuk memastikan jaketmu ada denganya atau tidak" tawarku.

"Baiklah, maaf jika aku mengganggumu, Sepertinya kamu sedang bersiap untuk pergi?"

"Tidak tidak, aku hanya bersiap untuk ke Supermarket di dekat sini untuk membeli berapa barang bukan hal yang penting. Apa kamu mau minum sesuatu teh atau kopi hangat, di luar pasti sangat dingin" kemudian aku berjalan kearah dapur.

"Secangkir teh jika itu tidak masalah"

"Tunggu sebentar"

Kemudian Liam mengikutiku ke arah dapur mengamati setiap gerakanku, aku menyadarinya kemudian aku bertanya.

"Ada apa? "aku melihat kearahnya sambil tanganku tetap mengaduk teh.

"Ah ti- tidak, hanya saja kamu terlihat cantik " dia mulai salah tingkah dan pipinya memerah saat aku menatapnya. Kuangkat kedua alisku sambil menatap lurus kearahnya.

"Aku tidak akan termakan rayuanmu Mr. Chain"jawabku sambil memutarkan mata dan memberikan secangkir teh padannya.

"Ti-ti-tidak aku tidak merayumu aku hanya mengatakan sebenarnya dan apa siapa Mr. Chain?" ucapya, lalu Liam meminum tehnya

Perfect Illusion Where stories live. Discover now