19. VENAL

5.6K 332 5
                                    


Kinal POV

Pagi adalah harapan, secangkir kopi dan puisi mampu menyelamatkan kita dari rindu yang berlebihan. Pait dan manis nya secangkir kopi tak menyurutkan ku untuk menikmati hangat dan wanginya. Dan kopi tidak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. karna dihadapan kopi kita semua sama. Begitu juga dengan cintaku. Dihadapan cinta kita adalah sama, memuja dan di puja. Dan hanya pada apa dan siapa cinta itu akan tercurah tentu hanya diri kita sendiri yang tau. Veranda pasti akan memilih mencubiti seluruh perut dan pinggangku ketika dia tau serupan demi serupan kopi ini memasuki kerongkonganku. Kopi adalah hal yang tidak diperbolehkannya untukku. mengingat lambungku sudag tidak bersahabat dengan kafein yang menyegarkan itu. Dan dia juga tau hal itu berdampak tidak akan tidurnya aku sepanjang malam jika sudah bergelut dengan pekerjaanku.

Aku tersenyum mengingat hal manis itu. Akan sepanjang malam perut ku perih bekas cubitannya. Namun hal itu lah yang membuatku semakin hari cinta ini memuncak tanpa akan ada akhirnya.

"Ve...aku pulang."gumamku lembut bergemuruh pagi ini ketika kaki ku sudah berada dibandara.

Aku sengaja tidak memberi tahu jam keberangkatanku kepada Ve maupun Bella. Terlihat sahabatku sudah menunggu di depan pintu mobilnya, menyandarkan tubuhnya di pintu samping mobil.

"ah..kangen gua sama lu Nal."rentangnya pelukan hangat untukku. hanya Beby yang ku beritahu dan menjemputku sekarang.

"gue juga, yuk.."ku lepaskan pelukan ku, lalu masuk kedalam mobil Beby.

"kemana nih, pulang apa kekantor?"tanya Beby setelah menghidupkan lagi mobilnya.

"ketoko bunga.."ucapku tersenyum

"ha ha ..(ucapan terpatah-patah)" Goda Beby kepada ku, dan mendoyor kepalanya

"sial lu.."balasnya

Aku dan Beby singgah terlebih dahulu ke toko bunga, dua minggu tidak bertemu dengannya membuat rinduku semakin membumbung tinggi. Ungkapan yang ingin ku bagikan untuknya mungkin akan lebih baik ku sampaikan dengan bunga.

Aku ingin dia bahagia dengan kepulanganku ini.

"kok lu milih bunga itu."protes Beby.

"itu bunga apaan?"sambungnya lagi membuat ku tersenyum dan menggeleng kearahnya. Beby masih orang yang sama, suka nyela, suka protes suka gak ngerti hal-hal romantis. Yaah gak ada ubahnya sih dengan gue. Hehehe.

"ini namanya Bunga Daisy,Beb.."ucapku

"mmm bunga..apaan tadi.?."protesnya lagi"ini melambangkan kesetiaan dan kepercayaan Beb.

Gue beruntung banget bisa miliki hati Ve, dia itu pengertian, sabar sama gue, gak lelah nunggu gue, sabar ngadapin sikap gue. dan gue cinta sama dia, Beb. Nah bunga ini cocok banget dah untuk ungkapan rasa syukur bisa miliki dia, setia sama dia dan saling percaya."jelasku dan dianggukkan oleh Beby.

"ya udah bayar atuh, ntar layulo."gesa Beby.

---

Dalam perjalanan menuju kantor Veaku senyumku mengembang bak bunga bermekaran dipagi hari. Cerah terasa, macetpun tak membuat hilang senyumku. Sesampai di kantor Ve, aku dan Beby melangkah ringan menuju lift dan tak butuh waktu lama pintu ruangankekasih hatiku sudah terlihat.

"gue keruangan Jeje deh,malas gue ganggu lu, ye."ucap beby lalu kuanggukkan

"bagus lah lu ngerti.Hahaha"candaku.Tanpa ragu ku buka pintu ruanganitu dengan pelan.

"maaf...."tubuhku hampir limbung melihat apa yang terjadi didepanku.

"Sayaang.."panggilnya lirih

"KINJIRARETA FUTARI (KINAL_VERANDA)"Where stories live. Discover now