49. ANAK PAPI

5.8K 340 133
                                    

Author POV

Masa liburan dan hari bahagia pernikahan dan penyatuan janji suci Melody dan Lidya sudah berlalu beberapa bulan yang lalu. Seluruh keluarga kembali ketanah air, melakukan semua aktifitas seperti biasanya, kecuali pasangan Melody dan Lidya yang masih betah di Jerman, dan sepertinya mereka akan menetap di Jerman sampai tiga bulan mendatang, karena Tuan Tanu menginginkan Melody membantunya untuk terus mengembangkan perusahaan Papanya semakin merajabala di Jerman, sedangkan urusan perusahaan di Indonesia di kelola oleh Kinal beserta Beby.

Kinal kembali melakukan aktifitas seperti biasanya, tidak ada yang berubah begitu berarti, hanya saja kehamilan istrinya semakin membesar, dan sudah memasuki usia 7 bulan.

"Pi..nanti ada pertandingan basket nya Ken..papi dateng kan..?"tanya Kenzu sendu dengan perasaan kalau Kinal tidak akan bisa kembali menghadiri atau menonton pertandingan basket anaknya itu.

"sama mami aja ya sayang, papi nanti ada meeting..kalau meeting sudah selesai papi susul.."ucap Kinal menyelesaikan sarapannya dan buru-buru meminum susu yang seperti biasa yang sudah disiapkan istrinya.

"pelan-pelan dong sayang.."tegur Ve lembut.

Disatu sisi Ve merasa kehilangan waktu bersama Kinal, waktunya habis disibukkan hanya dengan kerja dan perusahaan, namun sisi lain dia begitu khawatir akan kesehatan Kinal yang tidak pernah mengenal waktu. Selalu perusahaan dan pekerjaan yang di nomor satukan.

"pi..minum vitaminnya.."ujar Ve memberikan beberapa butir tablet Vitamin ketangan Kinal.

"makasih sayang.."Kinal meminum Vitamin itu kemudian mencium pipi Ve dengan lembut, lalu kembali melihat anak bujangnya itu yang sedikit terlihat murung.

"Ken..papi tau kamu kecewa dengan jawaban papi. Papi harap anak-anak papi mengerti kondisi dan tanggung jawab papi saat ini. papi akan usahakan untuk menyaksikan pertandingan kamu.."ucap Kinal lalu mengecup puncak kepala Ken dengan kasih yang begitu besar, hingga Ken tersenyum bahagia, walau dia kecewa dengan kemungkinan ketidakhadiran papinya namun dia bahagia, memiliki orangtua seperti papi dan mami nya.

"makasih Pi..Ken akan bawa medali lagi untuk papi..untuk mami juga.."ucapnya tersenyum pada Kinal dan Veranda. Kinal lalu memeluk Kenzu. Seketika Key juga ikut-ikutan memeluk papi nya dan kakaknya tersebut.

"papi jaga kesehatannya yah.."ucap Keyza masih dengan manjanya memeluk Kinal dan Kenzu.

"anak-anak papi juga yah..blajar yang pinter, jangan bandel, jagain mami kalau papi lagi diluar.."ucap Kinal mencium pipi anaknya satu persatu.

Ve tersenyum bahagia melihat pasangan hidupnya itu begitu mencintai buah hati mereka. Betapa beruntungnya dia memiliki kekasih hati dan pendamping hidup yang begitu sempurna, baginya sempurna itu adalah kekasihnya, sempurna itu adalah Kinal nya. Walau semua orang tau Kinal dan Ve bukan lah pasangan seperti pada umumnya. Namun itu tidak menjadi suatu hal yang menutupi kesempurnaan kekasihnya itu.

"sayang nya aku kenapa senyum-senyum..?"Kinal memeluk Ve dari belakang dengan penuh kehangatan. Ve masih duduk dikursi makan. Ve mendongak dan mengelus pipi kekasihnya itu.

"makasih sayang.."ucap Ve mengecup pipi Kinal dengan lembut.

Kinal mengerutkan keningnya sesaat lalu dia berlutut dihadapan Ve dengan memegang tangan kekasihnya itu, mencium kedua tangan Ve dengan lembut dan pelan. Kinal tidak perduli jika perlakuan kealayannya itu dipertontonkan didepan anaknya.

"jangan ucapkan terimakasih..karena kamu aku bisa seperti ini, karena kamu aku mampu melewati semua ketidakmungkinan yang menjadi mungkin seperti saat ini. karena kamu aku memiliki anak-anak yang bisa aku banggakan seperti saat ini. aku yang berterimakasih karena kamu masih betah di bumi ini dan tidak akan kembali kekayangan.."ucap Kinal menggombali Ve. seketika Kenzu dan Keyza menahan tawa mereka dan mengabadikan dengan ponsel mereka tingkah lucu, romantis serta terkesan alay ulah papinya yang sudah lewat batas umur orangtua mereka.

"KINJIRARETA FUTARI (KINAL_VERANDA)"Onde histórias criam vida. Descubra agora