KEEMPAT

405 55 16
                                    

Haii, sorry baru balikk. Udah berapa bulan ga update? Udah karatan? Bangkotan? Udah bosen ya nungguinnya? Maapin aku yahh, agak sibuk soalnya belakangan ini, lagian juga lagi sakit, jadi gabisa ngetik lancar, maaf yaaa..
Sekarang aku balik, bawa chapter baru. Silakan dibaca ya, VOTE DULU! #MAKSA
HEHEHE
BTW, KALIAN SETUJU GA KALAU AKU BUAT GROUP CHATT??? JAWAB YAAA, MAKACIWW❤
Udah ahh :)))
Aku sayang kalian❤

***

Mila hanya memandangi ponselnya sedari tadi, sepertinya tak ada yang lebih menarik dari itu. Bahkan, pancake yang dari tadi dipesannya tak disentuh sedikit pun.

Pandangan cewek yang duduk di depan Mila menyipit, bibirnya berdecak kesal.

"Mil!" Rasa rasanya, suara Lia sudah cukup cempreng untuk didengar. Namun, Mila seperti ada di dunianya sendiri, sibuk sendiri.

Lia hanya diam karena merasa diabaikan. Dia juga hanya melamun memandang ke luar jendela.

"Lia!" Baiklah, sekarang gadis cantik itu yang mengagetkannya.

Suara yang cukup kencang dan bantingan kecil di meja menarik perhatian beberapa pengunjung kafe.

"Ssst!

Lia berucap pelan sembari memandang kesal ke arah Mila.

"Apaan sih?" Nada jengkel terdengar dari ucapan Lia.

"Kalau lo dapet id line Bayu, lo mau chat apa dulu?" Mila bertanya dengan mata yang berbinar menunggu jawaban.

Lia memandang aneh sesaat, tapi dia mencoba menjawab pertanyaan itu.

"Hmm, gue chat 'hai' doang. Emang kenapa? Lo dapet id line Kevin?" Pertanyaan Mila membuat Lia mudah menebak maksud utamanya. Cewek ini sudah bersahabat dengan Mila sejak kecil, dia sudah kenal baik - buruknya.

"Kok tau, hehe ... "

Lia hanya menggelengkan kepala mendengar jawaban Mila, cukup masuk akal sih, cewek itu telah jatuh hati pada cowok kutu buku yang jadi mahasiswa teladan di kampusnya.

"Gue bilang hai doang?"

Lia mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan Mila padanya.

"Oke."

Ucapan Mila terlihat sangat menggembirakan untuk didengar, tapi entah kenapa Lia tak tertarik dengan hal itu, dia merasa tak suka saja.

***

Almila : Hai, add back ya :)

Ini baru jam 16.52 WIB, mungkin Kevin masih sibuk dengan urusannya. Mila mencoba berpikir positif karena pesannya tak dibalas bahkan tak dibaca, padahal sudah lebih dari satu jam. Ada rasa kesal, tapi tetap saja dia berpikir positif.

Ting!
.
.
.

"Dibales Lia!"

Dengan cekatan Mila membuka aplikasi LINE, lalu segera membuka pesan Kevin.

Kevin A. : Done, hai juga btw, mbb y


"Lia!!! Dia bilang 'mbb'!!! Aaakkk... dia merasa bersalah karena baru bales chat gue!" Pekikan Mila membuat Lia melempar bantal yang di sebelahnya ke wajah cewek itu.

"Berisik banget lo kayak kucing beranak." Bibir Mila maju beberapa senti, entah bagaimana dirinya mendapatkan sahabat seperti Lia, yang selalu biasa saja ketika dirinya heboh.

Mila hanya membuang wajah, lalu kembali mengetikkan balasan untuk Kevin.

Almila : Btw, lagi ngapain?

     Kevin A. : Gw ad
urusan, ud dl y

Melihat balasan Kevin, Mila langsung mengembuskan napas sedih, "Napa lo?" Ucapan Lia seakan-akan angin lalu, Mila hanya diam lalu menenggelamkan kepalanya di kasur setelah melempar ponselnya ke arah tak tentu.

Lia hanya menggeleng kepala, lalu mengelus kepala Mila. Jika seperti ini, mood Mila sedang dalam keadaan buruk. Tak bisa diganggu.

***

Mila meletakkan kepalanya di meja, dia tak berniat memakan nasi di depannya. Rasa kantuk masih menguasai raganya, wajar, ini masih jam 6 pagi dan dia sudah bangun.

"Mil, kamu ga kuliah? Hari ini Mami pergi cepet, soalnya mau rapat. Kamu sama Papi aja yah?"

Ucapan Kanifah menjadi alarm tersendiri bagi Mila. Sama Papi? Itu bukan saran yang baik. Lebih baik dia di rumah, menggulung diri dalam selimut.

"Ngga."

Kanifah menatap putrinya dengan senyum merekah.

"Ya udah, makan dulu sana,"

Mila hanya bangkit dari kasur dengan malas, dia masih mengantuk. Namun jika dia tak makan sekarang, artinya dia akan makan sendirian nanti, itu tak menyenangkan.

Dan di sinilah Mila, menunggu Kanifah yang sedang mencari tas maroon merk Hermes miliknya.

"Mil, belum makan juga? Harusnya kamu makan duluan tadi." Mila membuka matanya yang sedikit tertutup tadi, ucapan Maminya dari anak tangga mengusik tidurnya.

"Mila ga niat makan Mi, Mami makan sendiri deh," Maminya hanya menatap sekilas cewek itu, lalu berjalan ke arah pintu utama.

"Mami ga makan, udah telat. Bye sayang."

Pekikan Mami di luar pintu dapat terdengar jelas di telinga Mila. Namun dia tak peduli, mengecek hp di pagi hari adalah pilihan tepat.

Ada line dari Lia, maka Mila membukanya.

Liaaa🌹 : Mil, hari ini kuliah ga? Kuliah dongg, hari ini Bayu main basket, temenin gue nontonn :)
Almila : Beneran? Oke2, gue kuliah.

Ada Bayu maka ada Kevin, itu adalah pikiran Mila saat ini. Maka dia harus kuliah, lalu berdoa agar Kevin ikut main basket dengan Bayu.

Dia pun segera berlari ke toilet lalu menarik bathrobe miliknya, dia harus cepat!

***

"Lama banget sih lo!" Mila hanya diam dan mencari Kevin di lapangan kampus.

"Mil, kata Bayu, Kevin sakit. Tadi gue nanya." Ada rasa kesal dalam diri Mila ketika tahu bahwa Lia bertanya soal Kevin pada Bayu.

"Oh. Gue cuma nemenin lo doang? Udah ah, gue males juga. Lebih baik gue di rumah. Bhay!"

Mila hanya mengucapkan itu sebelum melangkah pergi menjauhi Lia.

Lia hanya bisa memandang Mila bingung, kenapa sahabatnya itu tiba tiba kesal? Apa ada yang salah dalam ucapannya? Sepertinya tidak. Maka dia hanya membiarkan Mila pergi.

***

Mila tak langsung ke rumah setelah berlari dari Lia, dia mengemudikan mobilnya ke arah rumah Kevin. Dia harus menjenguk pria itu, harus.

TBC

Hayiiiiii, udah ngomel sebelumnya, sekarang juga mau ngomel ahhh...
Mau nanya sekali lagi, KALIAN MAU GA KALAU AKU BUAT GROUP CHAT??? Kalau mau silakan komen yahhh, di sini komennya, tapi sebelum itu kasih vote dulu guys! Thankie,
Aku sayang kalian :3

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang