KETUJUH

633 60 12
                                    

Bodo amet ama syarat update:v
Ide aku uda membludak, udah tumpah nanti, ilang, kalo ga ditampung:v
Apasi, gaje bgt yak.
Okedah, nih dibaca kuy!
Vote dulu sebelum baca
Aku itung sampe 5
1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

Udah? Okesip, kuy dibaca!
Btw pemberitahuan, karena maraknya mirror web kembali terulang, aku bakalan private acak cerita inii
Thankie, lafyu💙

***

Tatapan Mila meluruh, pipinya basah karena air mata.
Kenapa rasanya Lia jahat sekali? Entah bagaimana bisa Mila mendapatkan orang seperti dia menjadi sahabat.

"Kenapa? Kenapa lo tega sama gue? Gue salah apa?"

Lia diam. Sungguh, jika Mila tak mengingat kenangan bertahun yang mereka miliki, mungkin Mila sudah menampar Lia, memaki Lia sebagai cabe - cabean. Mengatakannya munafik. Namun, Mila adalah manusia baik, dia sadar bahwa marah - marah tak membantu apa pun.

"Mil, ini ga sepenuhnya salah gue. Gue juga cewe, wajar kan kalau gue suka sama Kevin, apa yang an--"

"LO KEMARIN BILANGNYA SUKA SAMA BAYU! KENAPA JADI KE KEVIN?!"

Lia malu sekali, Mila teriak - teriak di kafe itu, seakan Lia adalah seorang pelakor.

"Mil, gue juga ga tahu kenapa tiba - tiba gue suka sama dia, kan perasaan itu datang tiba - tiba,"

Lia mencoba menjelaskan dengan tenang, sungguh, hal yang paling Lia hindari adalah bertengkar dengan Mila. Dia sudah lama sekali bersama gadis itu, dia tak mau jika persahabatan yang sudah dirajut sejak dulu hancur karena seorang lelaki. Kalau Lia jadi psikopat, dia akan membunuh Kevin dengan cepat, sungguh. Beraninya lelaki itu menjadi perenggang hubungan mereka.

"Mil, maafin gue,"

Lia memegang tangan Mila, tapi langsung ditepis kasar oleh sang empunya tangan.

"Mil, coba gue nanya lo, apa lo bisa nahan perasaan lo ke Kevin demi gue? Apa lo bisa? Apa lo sanggup?"

Mila mendelik tajam ke arah Lia, maksudnya apa? Apa?

"Apa sih? Gue ga ngerti banget sama lo. Aneh!"

"Mil, kalau lo memang ngira gue terlalu jahat, atau apa, tapi lo ga bisa hilangin perasaan lo ke Kevin, berarti itu sama aja kan?" Lia menghela napas, membari jeda di ucapannya, "posisi kita sama, menyukai orang yang ga pasti suka kita juga. Buat apa kita pendam? Jadiin masalah kan? Bagusan kita hilangin aja, gimana? Gimana kalau kita jauhin Kevin? Gimana?"

Mila mengernyitkan kening, tapi dia berpikir bahwa ada benarnya juga saran yang Lia ucapkan.

Mencintai orang yang belum pasti mencintai kita juga? Itu menyakitkan bukan? Bagaimana jika lupa saja? Lupa bahwa mereka pernah bertemu, lupa bahwa mereka pernah bertegur sapa. Menjadi dua asing yang tak akan pernah bertemu lagi, bahkan bertegur sapa lagi, sepertinya lebih baik kan?

Tak akan terjadi pertengkaran di antara Lia dan Mila, tak akan ada patah hati di hati Mila. Tak akan timbul rasa pengharapan lagi di hati itu. Akan sepi seperti yang lalu - lalu, tanpa ada nama manusia sebagai penghias.

"Oke, gue setuju. Gue bakalan ngilangin perasaan gue sama Kevin, terus lo juga harus lakuin hal yang sama!"

Lia menyengir puas, ini lebih baik. Dia tersenyum, ber-hi five ria dengan Mila lalu memeluk gadis itu.

"Kita ga bakal berantem lagi."

Sayangnya Mila terlalu polos, dia tak akan pernah tahu niat terselubung dari maksud ucapan Lia. Tak akan pernah tahu, karena Mila akan selalu diciptakan menjadi gadis polos di manapun.

TBC

HAI, baik kan aku? Semalam update, sekarang juga. Siapa yang kesel sama Lia, angkat kaki!!
Yang kesel sama Mila, angkat jarii!!
Ehehe. Apa si:v gaje lagi.

Okedah voments nya yo!!
Bye, aku syg kalian♡

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 19, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LoveWhere stories live. Discover now