Chapter 6, A Bad Guys

2K 115 5
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
BoruSumi Fanfic.

***

"Ah, kalau begitu aku tidur dikamarnya Hima aja, kan dia tidur Sama Ayah Dan Ibu", Ucapnya pada dirinya sendiri, Dan segera menuju ke kamar Himawari.

Ceklek.

Saat Boruto membuka pintu dilihatnya Himawari dan Hinata yang tertidur pulas di kamar itu. Boruto mulai menggerutu kesal,
"Haah, katanya Himawari tidur dikamarnya Ayah dan ibu tapi kok ibu juga ikutan tidur disini? ", tanya Boruto bingung pada dirinya sendiri.

"Ya sudahlah, coba aku lihat ke kamar Ayah", Ajaknya pada dirinya sendiri, lalu menutup pintu kamar Himawari dengan pelan, dan menuju ke kamar Ayahnya.

Belum sempat ia membuka pintu, terlihat bahwa pintunya masih sedikit terbuka, saat Boruto mengintip dilihatnya sang Ayah masih menatap serius laptop yang ada di hadapannya itu, kembali membuat Boruto ingat akan kesibukan ayahnya sebagai pemerintah kota.

"Sebaiknya aku kembali ke kamar saja, untuk apa aku takut, tidur saja di sofa, itu akan baik-baik saja kan, mana mungkin, tidur di sofa bisa menimbulkan gossip yang tidak-tidak", gumam Boruto pada dirinya sendiri.

***

Saat Boruto masuk ke kamarnya, dilihatnya Sumire yang tertidur dalam posisi menggigil dan tidak tenang.
"Ada apa dengan Sumire ya? ", tanya Boruto sedikit khawatir, dan saat ia mendekati Sumire, Sumire terlihat seperti mengigau dan menghawatirkan sesuatu.

"Ayah... Ibu,..... Jangan tinggalkan aku", katanya dalam posisi tidak sadar, dan air mata Sumire kini mulai mengalir membasahi wajahnya yang polos.

Saat itupun Boruto merasa sangat kasihan pada Sumire, ia ingat bahwa ayahnya pernah bercerita bahwa orang tua Sumire sudah meninggal ketika ia masih berumur 2 tahun, saat itu terjadi penyerangan Negara Sekutu dan orang tua Sumire menjadi korban, jadi Hinata dan Naruto mengasuh Sumire dari panti asuhan sehingga menjadi anak yang baik, polos, dan pintar.

Perlahan Boruto mendekati Sumire dan ia membisikan sesuatu di telinganya, menggenggam tangannya dan menghapus air matanya, seolah Boruto mengerti apa yang dirasakan oleh Sumire.

"tenanglah, semuanya akan baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir"

Bisikan Boruto dalam sekejap membuat rasa tidak tenang Sumire menghilang, dan kembali tidur seperti biasa, lalu Boruto mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Sumire dengan selimutnya yang berwarna biru langit bercorak awan.

"Sudah selesai, kalau begitu aku akan tidur", ucapnya sembari melepas jaket hitamnya lalu berbaring di sofa empuk berwarna coklat muda, dan tertidur lelap.

oOo

Keesokan harinya Sumire bangun lebih awal dan dia melihat di sekelilingnya, dengan jelas terpampang dihadapannya bahwa ini bukan kamar Himawari, tapi kamar....

"Astaga, ini kan kamar Boruto, kenapa aku bisa tidur disini lalu dimana Boruto?", tanya Sumire pada dirinya sendiri, sembari celingak-celinguk mencari dimana Boruto sekarang, tiba-tiba matanya tertuju ke arah pria berambut kuning yang tidur di sofa.

"Yaampun, berarti keberadaanku disini membuat Boruto tidur di sofa astaga aku ini benar-benar anak yang merepotkan", keluhnya pada dirinya sendiri.

Kemudian Sumire mendekati Boruto sambil membawa selimut biru langit yang tadinya membungkus dirinya dalam tidur kini ia selimutkan pada pria kuning kecil yang telah menjadi teman dekatnya akhir-akhir ini.

Tanpa sadar didekat pintu kamar Boruto ada sepasang mata berwarna shapire blue yang sama dengan milik Boruto dan mutiara lavender milik wanita cantik nan lembut yang menjadi ibunya.
"Rupanya Sumire itu gadis yang benar-benar baik ya", ucap Hinata dan pandangannya tak terlepas dari gadis ungu yang sedang menyelimuti putra sulungnya itu.

Sedangkan Naruto hanya mengangguk, dan menandakan bahwa dia setuju dengan perkataan Hinata tadi.

Setelah itu Sumire membereskan barangnya dan keluar dari kamar Boruto.
"Ehh, Sumire mau kemana, pagi-pagi sekali", kata Hinata memulai percakapannya dengan Sumire.
"Iya baa-chan, dirumah nggak ada orang jadi Sumire mau langsung pulang saja, lagipula baju gantinya ada dirumah", jawab Sumire.

"Kalau begitu baa-chan antar ya, sekalian mau kepasar beli bahan sarapan", tawar Hinata pada Sumire.
"Emm, boleh baa-chan", jawab Sumire dan tersenyum.

***

Setelah Boruto bangun dari tidurnya terdengar suara jam beker yang begitu berisik disamping tempat tidurnya, dengan susah payah ia meraba-raba jam beker yang berisik itu tapi.......

Brukkkhh

Boruto terjatuh dari sofa, ia ingat bahwa kemarin Sumire lah yang tidur di kasurnya.
"Haaah, dasar Boruto bodoh, pagi-pagi sudah kena jebakan tak dikenal, mana alarmnya bunyi nggak henti-henti lagi, bikin kupingku mengiang, apa kata dunia seorang Uzumaki Boruto terkena sial pagi-pagi buta begini ", ocehan Boruto memang selalu terdengar begitu jika pagi-pagi ia sudah kena musibah.

Saat Boruto mematikan alarmnya ia menoleh ke tempat tidurnya yang sudah tidak ada siapa-siapa yang tidur disana, tapi Boruto melihat satu sobekan kertas diatas kasur empuknya yang berwarna biru langit.
For Boruto
From Sumire.

Boruto, maaf ya aku pamit pulang tanpa memberi tahumu dulu, karena dirumah tidak ada siapa-siapa atau memang tidak ada orang disana, haha yang seperti itu tidak usah dibahas, maaf juga karena aku kau jadi tidur di sofa, sekali lagi aku minta maaf karena merepotkan mu dan keluargamu.

Dan trima kasih karena mengizinkan aku merasakan kehangatan keluarga, dan juga kepedulianmu

Sumire : ).

Boruto tertegun membaca suratnya dan tersenyum tipis.
"Dasar perempuan itu", gumamnya pada dirinya sendiri.

***

Disekolah:

"Sumire, apa benar semalam kau tidur satu kamar dengan Boruto?? ", tanya salah seorang temannya.

"Wah, wah, kau itu murid baru yang tidak tau sopan santun ya", kata salah seorang murid.

"Kau itu berani sekali ya mendekati Boruto dan keluarganya, mau cari mukak", tambah temannya lagi memprofokator.

"I.. itu tidak seperti yang kalian bayangkan kok", jawab Sumire yang berusaha menyatakan bahwa semua itu tidak benar.

"Halah, bilang aja kamu mau ngedeketin Boruto, supaya Naruto-sama dan Nona Hinata itu ngemanjain lo kan? ", kata siswa itu menjawab dengan nada yang ketus, dan kini Sumire tidak bisa menahan tangisnya,
"Sudah ku bilang itu tidak seperti yang kalian kira", Sumire berusaha menjelaskan semuanya sambil menahan isakan tangis,

"Aku nggak tau ya kamu belajar bohong dari mama, tapi jujur ajalah", seru gadis yang sedari tadi memojokkan Sumire sehingga teman-teman nya yang lain ikut memfitnah Sumire.
Mendengar semua itu Sumire bangun dari bangku lalu berlari di sepanjang koridor, sampai akhirnya ia berlari melewati Boruto.

"Hai, Sumi..... ",

"Menjauhlah kau", bentak Sumire lalu berlari menuju balkon atas tempat dimana tidak ada orang yang tau kecuali Boruto.

"Ada apa dengan dia ya?? ", tanya Boruto heran.

-----

Keep reading minnaa, makasih buat yang udah baca dan votement novelku ini, maaf kalo ceritanya tidak menarik, gaje, dan banyak typo dimana-mana, maklum saya ini baru, jadi bisa dibilang amatir,

Aku minta dukungannya, dan jangan cuma jadi siders yaa

Me and My Love [BoruSumi]Where stories live. Discover now