19. Yasfa Cemburu

2.9K 133 0
                                    

Vote an comments !!!

****

Hari jumat ini diisi dengan kegiatan kuliah dhuha terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan acara bersih-bersih karna sabtu dan minggu besok akan diadakan acara pensi di Sevit ini.

Memang sudah kebiasaan Sevit jika mengadakan acara pensi maka hari yang ditentukan itu hari libur jadi tidak akan mengganggu KBM. Pensi tahun ini semua anggota Komite Kedisiplinan tidak menjadi panitia keamanan acara, entah mengapa Amanda menolaknya. Lagi pula Amanda bilang sudah ada anggota Paspamtar dan juga anggota sekbid dua. Jadi Komdip tidak ikut campur dalam acara ini.

Selesai dengan kuliah dhuha semuanya bergotong royong membersihkan kelas masing-masing, seperti sekarang dikelas Amanda ini. Mereka semua bekerja sama agar cepat selesai, mungkin kelas lain beranggapan bahwa kelas XI Ipa 7 itu terlalu serius dengan hal pelajaran dengan begitu kelas Ipa 7 diberi julukan Einstein, padahal anak-anaknya sama absurdnya dengan kelas lain.

Seperti sekarang ini Ajil, Dito dan juga Ari sedang membersihkan kaca jendela dengan menggunakan kain pel lantai yang menjadi sorotan kelas lain dan berakhir dengan omelan Miss Dedeh, wali kelas mereka.

Terbukti dengan bekerja sama kelas mereka cepat bersihnya dan sekarang mereka sedang bersantai ria dikelas karna sudah bersih semua. Amanda yang merasa haus pun berpamitan kekantin dengan Abigail.

Kantin lumayan ramai dengan siswa maupun siswi Sevit, Amanda membeli satu botol air mineral lalu duduk di kursi yang telah disediakan. Matanya mengarah ke lapang basket outdoor sekolah, disana terlihat Yasfa dengan sahabat-sahabatnya. Tak lama kemudian seseorang menghampiri Yasfa sambil memberikan kotak makan, Amanda mengernyit tak suka.

'Oh si cabe mau main-main sama gue'

Amanda menyeringai, ia mengedarkan pandangannya dan sosok sepupu kurang ajarnya pun terpatri dalam pandangannya. Ia tersenyum tipis lalu melangkahkan kakinya menuju Abraham.

Amanda duduk tepat didepan Abraham yang sedang menyantap makanannya. Abraham menatap Amanda bingung, tak biasanya sepupu kecilnya itu menemuinya.

"Jadi ada apa gerangan sepupu gue ini ?"

***

Yasfa menatap jengah Adinda, kakak kelas yang selalu mengejarnya. Sejujurnya ia tak suka pada sosok agresif seperti Dinda ini. Ia sudah beberapa kali memperingatkan Dinda untuk tak mendekatinya namun peringatan itu diabaikan, seolah tak begitu penting bagi Dinda. Padahal disini yang ia khawatirkan ialah Amanda melihat kejadian seperti ini, Dinda menghampirinya dan memberikan sesuatu.

"Udah gue bilang berapa kali jangan kasih gue apapun Din, gue udah punya cewek dan lo  harus ngerti jangan deketin gue lagi !" tegas Yasfa, ia benar-benar kesal dengan Dinda

"Aku nggak percaya, palingan kamu ngaku-ngaku punya pacar supaya aku nggak deketin kamu lagi. Aku nggak percaya sebelum pacar khayalan kamu itu ada dihadapan aku !" balas Dinda tersenyum remeh, ia yakin itu hanya ancaman semata untuknya supaya menjauh.

Yasfa mendengus malas sementara teman-temannya hanya mendengar percakapan itu sambil menahan tawa. Matanya beralih menatap kearah lapangan sedetik kemudian ia membelakkan matanya.

" Yas,  itu pacar lo sama si berandalan Yas " teriak Kenan sambil menunjuk Amanda yang sedang berjalan dengan Abraham yang merangkul Amanda.

Yasfa mengalihkan perhatiannya begitu pula dengan Dinda yang penasaran siapa pacar Yasfa. Wajah Yasfa memerah, ia tak rela Amanda dengan Abraham meskipun ia tahu bahwa Abraham itu sepupu Amanda. Dengan cepat ia menghampiri keduanya.

Amanda dan Abraham menyadari bahwa Yasfa mendekati mereka, Abraham yang tahu Yasfa mendekat pun menyeringai licik.

"Hallo calon ipar " sapa Abraham dibalas dengan delikkan kesal dari Yasfa.

"Dicari sama si Diandra tuh bang " ketus Yasfa memandang Abraham kesal. Sontak perkataan Yasfa pun membuat Abraham tersenyum berbinar.

Sudah tak asing lagi bahwa si berandalan itu memang menyukai Diandra, salah satu most wanted Sevit. " Beneran ? Siip makasih Yas gue cabut dulu put " pamit Abraham lalu berlari dengan riang menuju kelas Diandra.

"Ayo ikut aku " kata Yasfa lalu menarik lembut tangan Amanda, ya sekesal- kesalnya dengan Amanda Yasfa masih memberlakukannya dengan lembut.

Yasfa membawa Amanda kearah kantin dengan wajah yang masih memerah, inilah yang tak Yasfa sukai jika Amanda cemburu bukannya ia marah atau menangis tapi malah balas membuat Yasfa cemburu.

Yasfa berdiri ditengah-tengah kantin, keputusannya sudah bulat ia tak mau lagi Amanda digandeng atau apapun itu oleh orang lain. Ia sangat tak rela, apapun yang jadi miliknya ia tidak akan membaginya dengan siapapun.

"Perhatian ! Buat lo semua jngan pernah ada yang deketin gue ataupun Amanda, karna kami udah pacaran. Kalo masih berani deketin liat aja apa yang akan gue lakuin." teriak Yasfa membuat semua orang terkejut sementara Amanda menghela nafas, jika kejadiannya seperti ini ua tak akan membuat Yasfa cemburu.

'Yaa monsternya keluar'

***

Setelah pengakuan itu Yasfa membawa Amanda ke rooftop sekolah, ia tak peduli dengn tanggapan siswa dan siswi di Sevit nanti. Masa bodo dengan itu yang terpenting tak akan ada yang mendekati Amanda lagi.

Yasfa menatap Amanda kesal, "Aku cemburu, jangan kayak gitu lagi. Meski Abraham itu sodara kamu tetep aja aku cemburu " kata Yasfa dibalas kekehan kecil oleh Amanda.

Amanda mengangguk, "Aku tahu tapi kamu jangan cemburu sama sodara aku ya, kamu ingat kan kebanyakan sodara aku itu laki-laki" goda Amanda membuat Yasfa teringat, Yasfa menghela nafas kasar ia lupa satu hal itu.

"Lagian kamu pikir aku nggak kesel waktu si cacabean itu kasih kamu makanan hmm ?" lanjut Amanda membuat Yasfa tersenyum

"Iya aku tahu, aku senang saat kamu nggak suka cewek yang deketin aku. Bahkan kamu minta aku buat nggak deket sama cewek lain pun aku mau atau ikutin kamu kemana-mana pun aku mau " balas Yasfa dengan cengiran lebar.

"Itu maunya kamu, aku nggak akan kekang kamu. Aku tahu ada saatnya kamu buat main dan quality time sama temen-temen kamu, aku nggak akam batasin hal itu. "

"Duh emang ya Ars, kamu itu yang paling ngerti aku "

"Apa sih Yas "

"Cewek emang gitu ya, apa sih - apa sih tapi seneng juga "

"Yasfa udah diem "

Yasfa tertawa saat melihat wajah Amanda memerah, ia sangat suka Amanda jiga sudah blushing seperti ini.

'Gue nggak salah pilih lo Ars'

***

With love
💞💞
Mrs. Typo

Amanda [ Selesai ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang