Chapter 6

62.8K 4.2K 6
                                    

Pesta Pernikahan Duke of Warwick dengan putri dari Marquess of Huntly di gelar dengan sangat meriah, tentu saja Aidan tidak ingin pesta pernikahannya digelar dengan biasa-biasa saja walaupun nanti ia akan mengadakan pesta pernikahan lagi di dunianya, persiapannya cukup singkat hanya satu minggu sesuai dengan permintaan Lord of Warwick tersebut. Apaa lagi dengan gaun yang di kenakan oleh Briana sangat mempesona, sangat indah dipadukan dengan kulitnya yang mulus dan berseri.

"Kau sangat cantik sweetheart" puji Amanda kepada anaknya seraya membetulkan rambut Briana.

"Terimakasih bu"

"Apa kau gugup sugar" tanya Michael yang baru masuk ke ruang dandan.

"Uumm...ya, sedikit"

"Itu hal wajar sayang. Dulu ibu juga gugup seperti mu"

"Jika sudah siap ayoo kita ke altar, Aidan sudah menunggu"

***

Semua pasang mata memandang kagum ke arah Briana yang tampak sungguh cantik luar biasa, belum lagi dengan gaunnya yang elegan nampak menjuntai ke lantai, begitu juga Aidan yang tidak bisa melepas pandangannya dari Briana belum lagi wangi mawar yang sangat mencekat dihidungnya.

Setelah sampai di hadapan Aidan, Michael melepas genggaman tangan putrinya untuk diserah kan kepadan calon prianya. Dengan senyum hangat Aidan menggenggam tangan kecil Briana.

Seusai mengucapkan janji pernikahan dan acara pasang cincin, sekarang saat yang di tunggu-tunggu oleh semua tamu undangan yang membuat Briana panas dingin karena malu.

"Kau siap?" Tanya Aidan.

Briana tidak bisa menjawab ia hanya melihat sekilas ke arah Aidan dengan wajah yang merona. Aku tidak bisa bayang kan bagaimana warna muka ku ini. Batin Briana.

Aidan mendekat ke arah Briana dan menyentuh daguna. Briana hanya merasakan panas di wajahnya karena kedekatan mereka itu.

Cup.

Satu kecupan dan lumatan lembut terasa dibibir Briana serta sorakan dan tepuk tangan dari semua para tamu.

Upacara pernikahan itu pun berlangsung dengan lancar, tinggal pesta yang akan mereka laksanakan pada pukul tujuh malam nanti.

***

"Kau senang Yang Mulia?" Tanya Alex yang sedang membantu Rajanya untuk melepas pakaiannya itu.

"Tentu saja. tinggal lusa aku akan membawa istriku ke Orbis" ucapnya.

"Apa itu tidak terlalu cepat Yang Mulia? Bagaimana dengan orangtua Nyonya nanti?"

"Kenapa harus memikirkan mereka? Briana sudah menjadi Istri ku sekarang, tentu saja ia akan ikut dengan ku kemana pun itu!" Jawab Aidan penuh ketegasan di kalimatnya.

Alex hanya pasrah dengan jawaban Rajanya itu, mau bagaimana juga perkataan Rajanya tak aka ada yang bisa membantah, ya segala ucapannya sepertinya adalah hal yang mutlak.

Walaupun sebenarnya Alex memikirkan bagaimana pendapat para tetua di kerajaannya nanti kalau ternyata Ratu mereka hanya lah makhluk Terra.

"Sudahlah Alex tidak usah memikiran itu, mau bagaimana pun mate Aidan adalah manusia" ucap Laura seraya menepuk pundak Alex untuk menyadarkan pengawal kakaknya itu yang tengah melamun.

"Ee..ehh Tuan Putri" jawab Alex gugup "bagaimana Tuan Putri, bisaa.."

"Tentu saja aku tau, karena pikiran itu sempat terlintas di kepala ku" balas Laura memotong ucapan Alex.

Jujur saja Laura pun pernah merasa tidak setuju saat tau kalau peramal istana mengatakan jika mate Aidan adalah makhluk Terra. Bagaimana bisa Ratu dari segala Ratu nantinya hanyalah makhluk fana saja! Tidak punya kekuatan dan juga tidak abadi.

Namun saat sedang berkumpul diruangan rapat untuk membicarakan masalah itu, tidak ada yang bisa membantah karena tidak ada yang cukup berani untuk mempermasalah kan itu, karena mereka tau apa yang akan terjadi pada mereka bila menentang ucapan Raja, mereka masih sayang pada nyawa masing-masing.

Dan untungnya saja saat itu para tetua tidak hadir disana jadi tidak ada yang bisa membantah takdir itu.

Laura hanya bisa berdoa agar para pemberontak di Orbis tidak mengetahui kalau Ratu mereka hanyalah seorang makhluk fana, karena jika mereka sampai tau tentu saja itu akan di jadikan kesempatan emas bagi para pemberontak tersebut.

Adik dari Raja Demon itu segera menggelengkan kepalnya untuk menghilangkan pikiran buruk di otaknya, ia pun segera merapihkan rambut dan pakaiannya dari cermin yang ada di meja rias, dan segera bergegas menuju ballroom untuk menghadiri pesta pernikahan kakaknya itu.















Well, aku tau ini part agak pendek dan agak gajelas di bagian pernikahannya wkwkwk. Tapi mau gimana aku emg gatau tentang pernikahan-pernikahan gitu. Maksa bgt ya kesannya😂😂

Tapi tetep, jangan lupa votenya dan tetep ikutin cerita ini ya gengs💐💕

King Demon's Bride (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang