Akhir Minggu Penuh Kengerian

288 24 0
                                    

Aku sedang dinas di luar kota. Agar irit, aku tinggal di sebuah kos dekat dengan kantor cabang perusahaanku bekerja. Aku merasakan pengalaman paling mengerikan saat hari terakhir aku kos di sana. Malam itu aku sudah bersiap-siap untuk keluar dari kos. Setelah semua beres, aku masih memerhatikan sekitar, takut ada yang ketinggalan. Kemudian, aku mendengar ada ketukan dari depan kamar. Aku pun penasaran dan melihat siapa yang mengetuk, namun nihil tidak ada orang disana, aku pun menutup pintu dan melanjutkan kembali barang-barangku. Kemudian ada ketukan lagi dari depan kamar, dan kali ini aku melihat seorang gadis berdiri di depan, mirip sekali dengan putri pemilik kosku. Dia memberikan aku sebuah roti, tapi dia tak berkata apa-apa. Aku ucapkan terima kasih, kemudian dia langsung pergi begitu saja.

Tak aku pedulikan, aku bersyukur diberi makanan, terlebih lagi kini aku sedang lapar. Namun, anehnya, rasa roti itu aneh. Saat aku buka isiannya bukan selai roti seperti selai coklat, kacang, nanas, strawberi dan lainnya, namun ternyata isinya itu ada seekor ulat dalam roti itu. Sontak aku melempar roti itu. Terkejut. Aku terkejut bukan main saat melihatnya. Aku bingung, kenapa mereka memberiku roti busuk, padahal satu minggu ini mereka baik-baik saja denganku.

Malam pun tiba, aku merasakan ada yang memerhatikan diriku. Aku merasa banyak orang. Aku melihat sekeliling dalam kegelapan, tapi tiba-tiba kakiku terasa seperti ada yang mengelusnya. Aku kaget dan segera mencari sekring lampu. Namun aku tidak bisa menemukannya, aku mulai dengar suara-suara aneh seperti suara garukan di dinding, jeritan kesakitan dan geraman. Aku pun refleks menutup kedua telingaku dengan tanganku, malam ini aku dibuat panik, aku berusaha menggedor-gedor dinding kamarku dan berteriak. Namun, tidak ada suara yang keluar. Suaraku bahkan teriakan sekalipun terasa lenyap, aku merasa kalau bisu seketika.

Aku merasa semakin sesak, terasa geraman dan suara-suara itu semakin keras. Aku kemudian muntah dan mendengar suara tawa wanita, ramai. Aku terus muntah, sampai-sampai aku pingsan. Saat aku membuka mata, aku ada di depan kamar kosku dan kamar itu terkunci. Aku ceritakan semuanya pada pemilik kosku, dan benar saja semalam mereka tidak meminta anak mereka berikan roti padaku.

Kami akhirnya mendobrak pintu itu dan benar saja, kamarku sangat berantakan, barang-barangku penuh dengan tanah. Lantaiku banyak dengan darah dan seperti cairan yang menjijikan. Aku langsung membereskan barang-barangku dan aku segera pamit kepada pemilik kosku.

Short Story (Horror)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora