PART 07

22 3 0
                                    

     Pagi hari yang baru, semua orang menatap Evan dengan tatapan heran. Tak biasanya Evan memakai Sherwani ke kampusnya. Bahkan tidak ada sama sekali orang yang memakai pakaian seperti itu kecuali pada saat acara-acara tertentu. Dia masih memakai pakaian serba putihnya dikampusnya. Evan tidak memperdulikan orang-orang yang memandangnya aneh dan tetap berjalan menuju kelasnya. Sebelum berada di dalam kelas, Evan melihat Reya yang sedang ada dipangkuan Ranveer. Mereka berdua terlihat bahagia berdua di dalam kelas. Satu lubang tidak cukup di hatinya hingga harus ditambah lagi satu lubang. Dia lalu seberusaha mungkin mengangkat kakinya masuk kedalam kelas walau keadaan didalamnya tidak dia sukai. Reya yang melihat Evan masuk ke kelas, langsung berdiri dari pangkuan Ranveer. Evan hanya menaruh tas nya di atas bangku lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ranveer dan reya bingung ada apa dengan Evan tetapi, sebisa mungkin mereka menenangkan Evan walau hal itu tidak berhasil.

   "Evan, ada apa denganmu?" Tanya Reya yang tidak didengarkan oleh Evan.

     Beberapa tetes air mata mulai keluar dari telapak tangannya. Evan yang sudah tidak tahan hanya dapat menyender dipundak Reya dan menangis disana. Walaupun Reya sudah milik orang lain, setidaknya dia bisa merasakan seakan Reya miliknya. Setelah merasa lumayan tenang, dia lalu kembali duduk seperti biasa dan mengelap air matanya.

   "Apa kau baik-baik saja?" Tanya Reya kembali.

   "Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir." Jawab Evan.

   "Kau yakin? Kau menangis tadi." Kini Ranveer juga memulai pembicaraan.

   "Aku baik-baik saja! apa kalian tidak bisa berhenti bertanya dan meninggalkan aku sendiri?! atau aku yang harus meninggalkan kalian berdua disini? Maaf jika mengganggu!" Evan lalu pergi dari kelas. Reya hanya menatap Evan yang perlahan tidak terlihat lagi dibalik pintu. Ranveer juga menjadi sedikit takut dengan keadaan Evan yang diluar dari kata biasa. Sherwani putih yang dipakai nya juga aneh. tidak biasanya. Mereka berusaha untuk tidak mengganggunya untuk beberapa saat.

///

    Seusai menghabiskan seharian penuh di kampusnya, Reya memutuskan untuk mengahabiskan waktu bersama Ranveer dan Evan. Tetapi sesuatu mengambil perhatian Reya saat melihat Evan yang berjalan di sekitar lapangan parkir.

   "Evan!" Panggil Reya kepada Evan.

     Evan berhenti dan menengok ke asal suara. Tetapi setelah melihat orang yang memanggilnya, dia hanya melanjutkan perjalanannya dan menuju salah satu mobil. Reya berlari mengejarnya. Salah seorang wanita keluar dari mobil yang dinaiki Evan. Evan tampak duduk di kursi penumpang belakang dengan tatapan kosong sedangkan yang menyetir adalah seorang sopir. Wanita itu terlihat cukup sederhana dan cantik.

   "Kak Reya? kenalkan, aku Padmavati. Adik sepupu Kak  Evan. Kak Evan sudah bercerita banyak tentang mu. Kau cantik, baik, manis, dan memiliki style fashion yang sangat bagus. Kak Evan sangat membanggakanmu. Namun sayang..."

   "Kenapa?"

   "Ah, tidak ada. Untuk informasi, kak Evan tidak akan tinggal disini lagi." Hal tersebut cukup membuat Reya dan Ranveer terkejut. Mereka sangat tidak tau akan kabar itu dan hal itu cukup menghancurkan mereka.

   "Kenapa?!" Tanya Reya frustasi.

   "Ada sebuah masalah yang cukup besar baginya. Ibunya sudah tiada. Dia juga sudah tidak ingin kuliah disini dan kita akan memindahkannya ke Jerman. Bagi kami itu hal yang terbaik baginya. Kalian tidak tau saja latar belakang kehidupannya. Keluarganya tidak menginginkannya. Ibu sudah tiada ayahnya pun juga. Jadi dia sedikit tertekan akan hal itu." Ujar Vati yang terus menjelaskan kepada Reya. Reya hanya dapat berdiri dengan wajah panik. Air matanya terus mengalir karena tak dapat melepaskan Evan.

I'm OkayWhere stories live. Discover now