Prolog

6.7K 454 18
                                    


     Suara hujan mengiringi malam yang sunyi. Musik terindah yang pernah Yoorae dengar. Ia menyesap cokelat panas sedikit demi sedikit sembari menatap jendela yang sudah terhiasi embun dan titik-titik hujan.

     Yoorae mendengus ketika melihat jam di dinding. Jam 01:27 a.m. Ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Yang perlu ia lakukan sekarang hanyalah menunggu...

"Lu dateng lagi..." ucap Yoorae melirik ke laki-laki di depannya.

Laki-laki itu tersenyum manis.
Mereka berjalan keluar menuju halaman belakang yang diguyur hujan. Lelaki tampan itu mengangkat kepalanya ke atas, menikmati setiap rintik hujan yang kian membasahi wajahnya.

Sementara Yoorae, memandang  sahabatnya dengan tatapan sendu.

'Mau sampai kapan kita bertemu seperti ini?' batin Yoorae lirih.

     Lelaki itu menghampiri Yoorae dan menarik tangannya hingga tubuh Yoorae dapat merasakan hujan yang membasahi kulitnya. Ia tertawa, tersenyum manis, dan sesekali mengacak rambut Yoorae lembut.

     Iya, lelaki itu terasa nyata, namun menyakitkan bila harus mengingat kenyataan yang sebenarnya...

Lee Taeyong

Bae Yoorae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bae Yoorae

Bae Yoorae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AM 1:27 〰 lty✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang