Kenangan Masa Lalu

11 2 1
                                    

Viola masih sibuk berdandan ria di depan cermin kamarnya dengan rambut yang masih digumpal handuk. Beberapa pesan dari Haru masih saja diabaikan karena tangannya sibuk memegangi alat-alat kecantikannya.

Dengan memakai rok di atas paha bewarna hitam dengan atasan biru toska dengan make up tidak terlalu mencolok Viola beranjak sambil membawa tas kecil warna hitam keluar kamar dengan wajah ceria dan semangat seakan-akan seperti kencan pertamanya, padahal hanya menemani Haru membeli buku.

Dengan muka cemberut Haru menatap Viola sini, ia masih duduk santai di ruang tamu dengan segelas teh di atas meja. Di ambil gelas teh miliknya dengan tegukan perlahan hingga habis.

-Hmmp...- Hela napas Haru seakan-akan sedang mendapat masalah yang sulit baginya. –Lama juga yah?- tanya Haru santai mulai beranjak dari sofa.

-Ayo, lama nih,- Viola mulai berjalan meninggalkan Haru yang berjalan di belakangnya.

Haru sibuk mencari-cari novel yang ingin dibeli, sedangkan Viola membaca buku-buku yang menurutnya menarik sambil melirik Haru yang masih melihat-lihat novel. Lama-kelamaan Viola mulai bosan melihat Haru masih di tempat yang sama seakan-akan menjadi batu tanpa berpindah ketika sedang membaca novel beberapa menit sebelumnya.

Viola mulai berjalan cepat dengan wajah bete menunggu Haru yang tak kunjung selesai membaca. Haru tampak menikmati kata demi kata dari novel yang dibacanya hingga ia tak menyadari Viola sudah ada di sisi kirinya.

-Udah mau tutup tokonya, bisa udahan gak?- cetus Viola dengan tatapan maut seakan mau membunuh.

-I-iyaaa... ini gue udah mau selesai,- jawabnya sambil ragu-ragu dengan senyum ketakutan.

Haru membeli satu menaru satu novel dengan sampul bewarna hitam ditambah tulisan dan gambar-gambar not balok musik. Sekejap Viola menoleh ke arah novel yang ditarunya sambil mengernyitkan dahi.

-Ru, kenapa gak loe beli juga?- tanya Viola berjalan di belakang menatap bahu Haru.

-Novel yang gue baca tadi?- Haru berbalik tanya sambil memegangi satu novel, -Palingan buat bulan depan, tadi gue lihat isi awal dari ceritanya doang,- lanjutnya santai menoleh ke arah Viola.

Mereka asik ngobrol di dalam restoran dengan alunan musik pop yang sedang tren, sesekali Viola memperhatikan Haru seperti biasanya tanpa ada senyum lepas dan masih saja sedikit bicara dengan hal-hal yang menurutnya tidak perlu dibicarakan.

Haru menikmati permainan mobil-mobilan sambil bertanding dengan Viola yang sedang seru memainkannya, ia melirik Viola sangat menikmati bermain dengan sengaja memberi kemenangan untuk Viola yang terlihat sangat senang.

Malam hari dengan beberapa bintang di tepi pantai, Haru menatap luas keatas langit sambil merangkul Viola yang berada dekat di sisinya. Matanya yang agak kecokelatan terlihat serius menatap Haru yang sebelumnya tidak pernah seperti ini. Haru melirik Viola seketika dan mulai melepas rangkulannya.

-Kenapa baru sekarang yah,- Viola mengusap-usap tangan kiri yang terasa dingin diterpa angin pantai. –Gue kira loe gak bisa secerah bintang-bintang itu,-

-Loe juga pasti tahu alasannya gue kaya gini, dan lagi gue mau banget ngubur masa kelam gue itu.- lanjut Haru dengan sifat yang mulai kembali dingin.

-Loe gak seharusnya berjuang sendirian, gue berusaha selalu ada buat loe kok, gue bakal berusaha membuat bintang-bintang kecil walaupun gak begitu terang tapi akan terus ada,- Viola memegang tangan Haru perlahan dengan tatapan serius. –Jangan coba sendirian di kegelapan loe itu, lihat aja bintang-bintang kecil yang gue buat nanti,- Viola menatap langit dengan beberapa bintang.

-Yah, kalau itu bisa gue akan coba,- jawab Haru sambil tersenyum tipis dengan beberapa harapan-harapan kecil di hatinya.

Viola memeluk erat Haru tanpa berusaha melepaskannya, Haru yang masih terdiam dipeluk Viola mulai memeluk juga dan berusaha mengikuti apa yang diinginkan dalam hatinya dengan menceritakan sedikit peristiwa-peristiwa saat kecil dulu.

       Viola memeluk erat Haru tanpa berusaha melepaskannya, Haru yang masih terdiam dipeluk Viola mulai memeluk juga dan berusaha mengikuti apa yang diinginkan dalam hatinya dengan menceritakan sedikit peristiwa-peristiwa saat kecil dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ResahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang