Me Nanda - 1

37 6 5
                                    

"Kenapa aku harus peduli bagaimana orang-orang berpikir tentangku? Aku ya aku. Baik aku yang sekarang maupun ke depannya nanti itu urusanku."
- Nanda Ariska Aundita-









Jarum jam menunjukkan pukul 07.00 WiB pagi, saat Nanda melihat benda yang melingkar di pergelangan tangannya. Dia harus segera bergegas mengenakan seragam sekaligus jaket, lalu menggendong tasnya, tidak lupa dia langsung meminum susu buatan mamanya tercinta dimeja makan dan dia pun langsung berpamitan dengan mencium tangan kedua orangtuanya, tidak lupa dia juga mengucapkan "Assalamualaikum" kepada kedua orangtuanya.

Setelah berpamitan dengan kedua orangtuanya, Nanda segera keluar dari rumah untuk bergegas menuju sekolah, dengan berjalan kaki, yaps... hanya cukup berjalan kaki, karena jarak antara rumah dan sekolahnya cukup dekat.

Sesampai di sekolahnya, waktu masih menunjukkan pukul 07.20 WIB, hanya membutuhkan waktu tempuh selama dua puluh menit dari rumahnya. Untung saja gerbang sekolah belum di tutup oleh satpam sekolah yang lumayan wajahnya bisa di bilang galak seperti singa lagi kelaparan.

Langkah kaki ringan melintasi. gerbang sekolah SMP 1 Cultural Cita Bangsa. SMP Nanda merupakan salah satu SMP yang terbilang ternama dengan fasilitas super lengkap. Nanda bisa masuk SMP 1 Cultural Cita Bangsa, karena Nanda memiliki beasiswa atas prestasinya. Free wifi, gedung sekolah tiga lantai, dan pohon-pohon besar yang tumbuh tinggi menambah kesan sejuk sekolah tersebut.

Halamannya pun juga sangat luas. Ralat, ups, mungkin masih kurang luas sampai sampai ada 3 orang anak cewek entah datang tak di undang, pulang tak diantar, entah siapa mereka bertiga, Nanda pun tak mengenal 3 orang anak cewek tersebut, dan bahkan baru kali ini Nanda melihat mereka. Bukannya langsung meminta maaf, mereka malah berdiri tegak dengan tatapan tajam di hadapan Nanda.

" Hey, lo kan yang namanya Nanda?. " Ucap salah satu dari ketiga cewek tadi bertanya dengan nada ketus kepada Nanda, dan orang itu bernama Tiara.

"Iya, ada apa ya...?." Ucap Nanda menjawab pertanyaan cewek tersebut, sambil memberikan senyuman terbaiknya, walaupun dia merasa bingung dengan kehadiran ketiga cewek di hadapannya ini.

"Lo dengar dan simak baik-baik ya!" "Lo itu gak pantes ikut dan tambil di lomba fashion show di sekolah ini!" Ucap cewek tersebut menjawab pertanyaan Nanda dengan nada ketus.

"Kenapa?, apa alasannya kamu melarangku untuk ikut dan tampil di lomba tersebut??." Ucap Nanda membalas pernyataan cewek tadi dengan sopan dan tenang, padahal sekarang dia sebisanya menyembunyikan rasa amarahnya kepada ketiga cewek di hadapannya ini, kenapa? Karena, dia tidak ingin hanya gara-gara ini, dia akan mendapatkan masalah lain.

"Karena, lo itu anak orang miskin, ingat!! ANAK ORANG MISKIN!, dan secara yaa pasti lo gak akan layak untuk di tampilkan di hadapan banyak orang!!.., bener kan temen-temen gue? Ucap cewek tadi tidak mau kalah dia dengan perkataan Nanda.

"Bener banget tuh kata Tiara guys, hahaha" Ucap kedua teman cewek tadi sambil tertawa menjawab kata-kata Tiara tadi.

"Terus apa hak kalian sesukanya melarang orang lain, semua orang berhak mengikuti lomba apapun di sekolah ini, termasuk juga aku, lagi pula aku punya hak sendiri, kalian tidak bisa melarang apa hak aku." Ucap Nanda panjang×lebar×tinggi, dan dia langsung meninggalkan ketiga cewek tersebut yang dari tadi masih berdiri menatap Nanda tajam, dan hanya bisa melongo dengan perkataan Nanda tadi.

"Kenapa aku harus peduli bagaimana orang-orang berpikir tentangku? Aku ya aku. Baik aku yang sekarang maupun ke depannya nanti itu urusanku."
- Nanda Ariska Aundita -

"Dasar anak orang miskin gak tahu diri kali ya.. tuh anak!, gak tahu apa tuh anak kalau dia udah berani melawan gue, kalau ada yang berani melawan gue, pasti orang itu akan dapat masalah besar, awas aja tuh anak, tunggu aja pembalasan gue!" Ucap Tiara kepada kepada kedua teman-temannya dengan nada emosi yang tinggi.

Tak lama dari sepeninggalnya Nanda tadi, Bel sekolah pun berbunyi dari berbagai penjuru koridor, memberikan tanda bahwa seluruh siswa dan siswi harus segera masuk kekelas untuk segera memulai kegiatan belajar-mengajar.

3 orang cewek tadi, bernama Tiara Cantika, Bad girl terpopuler di SMP 1 Cultural Cita Bangsa, Dara Shantika, dan Shinta Puspita. Mereka bertiga adalah cewek paling terpopuler di sekolahnya, banyak cowok yang menyukainya, suka membully orang, suka membuat onar, sering keluar masuk ruang bk.

Di antara ketiga cewek tersebut, ada satu cewek yang paling membenci Nanda, dia bernama Tiara. Tiara lah Yang membuat Kedua temannya, bernama Dara dan Shinta juga ikut membenci Nanda, dan Dara dan Shinta selalu mendukung dan menuruti perintah atas perbuatan jahat Tiara kepada Nanda. Mereka bertiga tergolong anak orang kaya, namun sayangnya mereka memiliki hati yang jahat, dan suka bahagia di atas penderitaan orang lain.

Setiap kali berpapasan di jalan, Tiara, Dara, dan Shinta dengan sengajanya menabrak Nanda hingga terjatuh, dan mengalami cidera di bagian kakinya, namun lomba fashion show masih di laksanakan 4 hari lagi. Sebelum lomba itu Nanda mempersiapkan diri dan mengobati cidera di kakinya.




Oke guys. Sekian dulu ya guys chapter pertamanya. Let's go to chapter two! ❤ ★.

Terima Kasih Bagi yang sudah baca chapter firts saya kali ini, jangan pelit vote ya guys.

Benefit Beat' CrimeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant